BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

Kamis, 9 Februari 2023 13:48 WIB

Teropong sunspot sketch untuk observasi matahari yang dimiliki oleh Laboratorium BRIN Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur [istimewa]

TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, setelah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berintegrasi ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), meninggalkan kenangan yang dalam di kalangan astronom amatir. Di antaranya adalah Muchammad Toyib, Ketua Umum Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur.

Research Assistant di Departemen Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, ini mengaku termasuk yang terpukul dengan penutupan per 31 Januari 2023 itu. “BRIN Pasuruan sudah seperti rumah bagi komunitas astronomi di Jawa Timur,” katanya lewat aplikasi perpesanan WhatsApp, Selasa 7 Februari 2023.

Toyib menjelaskan bahwa di Balai Pengamatan di Watukosek dia mengenal observasi ozon vertikal. Juga perekaman kadar ozon, pengukuran radiasi matahari, pengukuran ketinggian lapisan ionosfer, perekaman kadar karbon dioksida, pengamatan bintik matahari atau sunspot, pengukuran kecerahan langit malam, dan pengamatan astronomi lainnya.

"Fasilitas di sana sangat mumpuni," katanya sambil menambahkan, "Sesuai dengan tupoksi risetnya, di sana ada fasilitas berupa laboratorium matahari dan atmosfer."

Muhammad Rayhan juga mengungkap kesedihannya, meski dia mengaku baru pertama kali bertandang ke Balai Pegamatan tersebut. Rayhan yang bekerja di Planetarium dan Observatorium Jakarta mengenang berada di Watukosek dua malam untuk kegiatan Jambore Nasional Klub Astronomi atau JANAKA 2017.

Advertising
Advertising

Saat itu, JANAKA diikuti oleh 244 peserta dari total 38 komunitas astronom amatir dari seluruh Indonesia. “Kalau dari segi fasilitas, BRIN Pasuruan itu cukup lengkap. Tidak hanya ruang kantor, ada aula, observatorium, laboratorium, bahkan mess untuk peneliti,” kata dia.

Dilihat dari lokasi, Rayhan berpendapat, meskipun sekelilingnya sudah ramai dengan penduduk dan suasana perkotaan, tapi posisi balai pengamatan yang cukup tinggi di perbukitan membuatnya sedikit terisolir, "Sehingga punya bidang langit yang luas hingga ke ufuk," katanya.

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Pasuruan berpamitan pada 31 Januari 2023 setelah 35 tahun beroperasi. Fasilitas riset ini termasuk yang harus ditinggalkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk bisa integrasi ke dalam BRIN. Twitter

Mantan Koordinator BRIN Pasuruan, Dian Yudha Risdianto, membenarkan kalau balai yang pernah dipimpinnya itu digunakan untuk pengumpulan data terkait astronomi. “Kita juga saat itu dibantu oleh teman-teman peneliti pemula dari komunitas," katanya.

Yudha menjelaskan peran LAPAN untuk pengembangan komunitas, yaitu sebagai fasilitator kegiatan komunitas. Juga melakukan sosialisasi kegiatan keantariksaan. “Jangan heran,mulai dari anak sekolah, PAUD, TK, perguruan tinggi sampai instansi, seluruhnya kami layani,” kata Yudha.

PILIHAN EDITOR: Cerita Kemah Mahasiswa Fakultas Teknik UB, Mahasiswa BAB di Kantong Plastik


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

3 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

4 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya

Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

4 hari lalu

Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

5 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya