Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

Jumat, 10 Februari 2023 21:10 WIB

Teropong sunspot sketch untuk observasi matahari yang dimiliki oleh Laboratorium BRIN Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur [istimewa]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menggolongkan Balai atau Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, sebagai unit riset kecil. Dia menepis keberatan sebagian kalangan atas penutupan laboratorium itu per 31 Januari 2023 lalu sebagai konsekuensi dari integrasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN ke dalam BRIN.

“Untung saya sudah pernah ke Pasuruan. Itu kan kecil banget ya,” kata Handoko dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023.

Eks Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI itu menuturkan bahwa saat integrasi ke BRIN, ada 72 unit riset yang ditutup setelah dilakukan konsolidasi. Eksekusi fisik penutupan dilakukan dalam dua tahap yakni Januari 2022 dan 2023. Tahap pertama disebutnya untuk unit yang tergolong besar. Tahap kedua, termasuk Laboratorium LAPAN di Pasuruan di dalamnya, "terhadap unit yang kecil-kecil."

Menurut Handoko, konsolidasi di dalam BRIN tak sekadar gabung menjadi satu. Itu sebabnya, beberapa unit riset dikorbankan dengan ditinggalkan. Pengelolaannya diserahkan ke pihak lain ataupun pemerintah daerah.

Khusus untuk Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer, yang kemudian namanya menjadi BRIN Pasuruan, disebutkan Handoko, "Isinya cuma beberapa orang.” Mereka yang ada di manajemen, katanya menambahkan, telah pindah ke Kebun Raya Purwodadi atau ke Surabaya. Sedangkan perisetnya disebutkan sudah sejak lama pindah ke Kawasan Sains dan Teknologi milik BRIN di Bandung.

Advertising
Advertising

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)

Mengenai peralatan, Handoko mengaku telah pula memindahkannya dari Pasuruan. Tapi, dia juga mengatakan, "Sebenarnya tidak ada alat sih. Teropong kecil saja, nggak ada yang lain." Dia juga menambahkan, "Itu cuma peluncuran balon juga ya. Balon juga cuma di simpan di kulkas.” Balon dijanjikan akan tetap bekerja dan nantinya diluncurkan dari Kebun Raya Purwodadi.

Balon yang dimaksud adalah instrumen balon meteorologi yang di dalamnya berisi ozonesonde, alat ukur untuk pengamatan ozon. LAPAN Pasuruan bisa memiliki perangkat ini berkat kerja sama dengan NASA, dan satu-satunya di Indonesia.

Astronom Amatir Kehilangan

Sebelumnya, di antara kalangan yang menyesalkan penutupan Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer Pasuruan adalah Forum Komunikasi Astronomi Amatir Lintas Jawa Timur. Mereka sampai bersurat kepada Handoko, memohon mempertimbangkan kembali penutupan tersebut.

Dalam suratnya, Forum menyebutkan kehadiran Laboratorium Stasiun Observasi Antariksa dan Atmosfer Pasuruan (Lab SOAA Pasuruan) masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi popularisasi sains khususnya astronomi di Jawa Timur. Dilampirkan pula rekapitulasi sekaligus dokumentasi kolaborasi yang telah terjalin dan memiliki luaran yang aplikatif bagi pemenuhan kebutuhan data dan edukasi keantariksaan di Jawa Timur sejak 2016.

Kolaborasi mulai dari Jambore Nasional Klub Astronomi yang diselenggarakan reguler, berbagai observasi, sampai diskusi dengan profesor dari NASA dan pengamatan yang berbuah paper di jurnal internasional. "Kami sangat mengharapkan agar Bapak berkenan menimbang argumentasi di atas sebagai dasar untuk kembali mengizinkan Lab SOAA Pasuruan beroperasi," bunyi penggalan isi surat.

Surat ditandatangani Ketua Umum FOKALIS JATIM, Muchammad Toyib, tertanggal 31 Januari 2023, itu. Toyib sehari-harinya adalah Research Assistant di Departemen Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Pilihan Editor: Cerita Kemah Mahasiswa Fakultas Teknik UB, Mahasiswa BAB di Kantong Plastik


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

11 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

15 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

3 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya