Kisah Profesor Termuda Cambridge, Tak Bisa Baca Tulis hingga Usia 18 Tahun

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Selasa, 28 Februari 2023 07:08 WIB

Jason Arday. Dok.Jason Arday

TEMPO.CO, Jakarta - Jason Arday menjadi profesor termuda di Cambridge University. Di usia 37 tahun, dia dinobatkan sebagai profesor kulit hitam termuda di kampus tersebut. Siapa yang sangka Arday yang menyandang pangkat dosen tertinggi di perguruan tinggi itu mulanya tidak bisa berbicara sampai usia 11 tahun. Bahkan, dia tak bisa membaca serta menulis sampai usia 18 tahun.

Saat kecil, ia didiagnosis autisme dan keterlambatan perkembangan umum. Kurang dari delapan tahun lalu, ia diberi tahu bahwa ia harus tinggal di fasilitas perumahan bagi penyandang disabilitas atau orang dewasa yang tidak dapat hidup mandiri.

Namun, Arday tidak pernah menyerah. Suatu hari di dinding kamar tidur ibunya, ia menulis daftar cita-cita, salah satunya: “Suatu hari saya akan bekerja di Oxford atau Cambridge.”

Ia mengungkapkan bahwa menjadi profesor kulit hitam termuda di salah satu universitas terbaik di dunia merupakan sesuatu yang ia pikir tidak akan terjadi.

"Ketika saya mulai menulis makalah, saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya tidak memiliki mentor dan tidak ada yang pernah menunjukkan kepada saya bagaimana cara menulis. Semua yang saya kirimkan ditolak dengan keras," tutur Arday dilansir dari BBC pada Senin, 27 Februari 2023.

Pada usia 22 tahun, Arday mulai tertarik untuk melanjutkan studi pascasarjana. Ia mendapatkan dorongan untuk mengejar karier di dunia akademik dari teman dan mentornya, Sandro Sandri. "Saya yakin kamu bisa melakukan ini," katanya kepada Arday, dilansir di The Times. "Saya yakin kita bisa menghadapi dunia dan menang."

Sandro Sandri juga merupakan sosok yang memberinya dukungan hingga ia mulai belajar membaca dan menulis di usia belasan akhir. Pada akhirnya, Arday memperoleh dua kualifikasi master, sertifikat pascasarjana pendidikan untuk menjadi guru olahraga, dan gelar Ph.D. dari Liverpool John Moores University.

Semua gelar ini ia dapatkan terlepas dari keterbatasannya dan keharusannya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi sehari-hari setelah diagnosisnya. Profesor yang lahir dan besar di Clapham, Kota London ini mulai mengajar di Cambridge pada 6 Maret 2023 mendatang. Ia akan dikukuhkan sebagai profesor sosiologi pendidikan.

Saat ini, terdapat lima profesor kulit hitam di Cambridge. Angka resmi dari Badan Statistik Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa pada 2021, hanya 155 dari lebih dari 23 ribu profesor universitas di Inggris Raya berkulit hitam.

Dengan peran barunya sebagai profesor, Profesor Arday memiliki cita-cita untuk membawa pengaruh besar di dunia pendidikan tinggi.

"Pekerjaan saya berfokus pada bagaimana kita dapat membuka pintu bagi lebih banyak orang dari latar belakang yang kurang beruntung, dan benar-benar mendemokratisasi pendidikan tinggi," kata Profesor Arday yang telah menulis tentang diskriminasi rasial di dunia pendidikan.

"Semoga berada di tempat seperti Cambridge akan memberi saya pengaruh untuk memimpin agenda itu secara nasional dan global."

Pilihan Editor: Mario Dandy Suka Pamer Kendaraan Mewah, Miliki Gangguan Kepribadian Narsistik?

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

9 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

10 hari lalu

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.

Baca Selengkapnya

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

58 hari lalu

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

Pengukuhan kedua profesor berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

28 Februari 2024

D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

Seluruh anggotanya adalah Guru Besar Unair, baik dosen maupun alumni dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).

Baca Selengkapnya

Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

24 Februari 2024

Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung sangat sulit diprediksi kapan terjadinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

10 Februari 2024

Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

Guru besar dan civitas akademika dari puluhan universitas terus kritisi pemerintahan Jokowi. Apa syarat dan kewajiban profesor?

Baca Selengkapnya

Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

6 Februari 2024

Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

Ketua Dewan Guru UGM Prof Koentjoro membantah Petisi Bulaksumur yang digagas tak kurang dari 250 guru besar sebagai partisan. Ia marah.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

27 Januari 2024

Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

Luhut hingga Bahlil ragukan intelektualitas Tom Lembong yang lulusan Universitas Harvard. Berikut profil kampusnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Anggap Mahfud MD Sebut Profesor Harus Tahu Segalanya, Begini Definisi Profesor dan Prosedur Mendapatkannya

22 Januari 2024

Gibran Anggap Mahfud MD Sebut Profesor Harus Tahu Segalanya, Begini Definisi Profesor dan Prosedur Mendapatkannya

Gibran menganggap Mahfud MD sebagai profesor harusnya tahu segala hal. Begini definisi profesor dan prosedur mendapatkannya.

Baca Selengkapnya