Program D4 Energi Terbarukan, 18 Dosen Politeknik Berlatih Teknologi Baterai

Minggu, 19 Maret 2023 06:22 WIB

Sebanyak 18 dosen dari delapan politeknik negeri mendapat pelatihan peningkatan kapasitas terkait teknologi baterai, aplikasi baterai sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan baterai, di National Battery Research Institute, 13-17 Maret 2023. (Dok. RESD)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 18 dosen dari delapan politeknik negeri baru saja mendapat pelatihan peningkatan kapasitas terkait teknologi baterai, aplikasi baterai sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan baterai. Pelatihan berlangsung di kantor National Battery Research Institute di Kabupaten Bogor, 13-17 Maret 2023.

Pelatihan terselenggara berkat kolaborasi pemerintah Indonesia dan Swiss melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD). Kegiatan ini terangkai dengan seri pelatihan teknis teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah dilakukan di bawah proyek yang sama sejak 2021.

Seperti diketahui, RESD mendukung penyelenggaraan program Diploma 4 atau D4 Spesialiasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid. Kuliah perdana program diploma spesialisasi tersebut telah dimulai pada September 2022 di 5 politeknik negeri percontohan.

Kelimanya meliputi Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang. Total angkatan pertama mencakup sekitar 200 mahasiswa.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, BPSDM ESDM, Albertus Susetyo Edi Prabowo, mengatakan kerja sama antara BPSDM ESDM dan Swiss Secretariat for Economics Affairs SECO melalui Proyek RESD ini mendukung program transisi energi Pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060. Khususnya, dia menambahkan, target 25 persen bauran energi terbarukan 2025 serta elektrifikasi mencapai 100 persen.

Advertising
Advertising

Menurut Edi, target tersebut hanya dapat dicapai apabila Indonesia memiliki sumber daya manusia yang memadai, baik dari segi pendidikan maupun sertifikasi dan pelatihan berbasis energi terbarukan. "Kegiatan pelatihan baterai untuk energi terbarukan ini juga sangat sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk pengembangan sektor pembangkit listrik tenaga surya serta penguatan ekosistem baterai kendaraan listrik dalam negeri,” katanya yang juga Ketua Project Implementing Unit proyek RESD, dalam keterangan tertulis.

Dalam keterangan yang sama, Martin Stottele, pimpinan pelaksana Proyek RESD menyatakan, dukungan Swiss bukan saja memberikan pelatihan teknis bagi dosen. "Tetapi juga hibah peralatan pembangkit listrik tenaga surya yang lengkap untuk lima politeknik di bawah kerja sama RESD guna mendukung praktikum mahasiswa.”

Sebanyak 18 dosen dari delapan politeknik negeri mendapat pelatihan peningkatan kapasitas terkait teknologi baterai, aplikasi baterai sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan baterai, di National Battery Research Institute, 13-17 Maret 2023. (Dok. RESD)

Adapun Evvy Kartini, profesor pendiri National Battery Research Institute (NBRI) mengungkap senang berkolaborasi dengan Proyek RESD. Dia menilai program pelatihan akan memungkinkan para dosen untuk belajar tentang teknologi baterai terbaru, aplikasinya sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan.

Selain dari lima politeknik negeri yang menjadi percontohan, 18 dosen peserta pelatihan itu juga berasal dari Politeknik Negeri Ambon, Politeknik Negeri Sriwijaya, dan Politeknik Manufaktur Bandung. "Mereka dapat sampaikan kepada para mahasiswanya," kata Evvy.


Angkatan Kedua Program D4 Energi Terbarukan

Angkatan kedua dari program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid kini telah dibuka dan calon siswa dapat mendaftarkan diri di lima politeknik di atas. Program spesialisasi 1 tahun yang ditawarkan adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan dan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Teknik.

Pelaksanaan proyek diperkuat dengan kerja sama industri, termasuk dengan Xurya Daya Indonesia, Solarion Energi Alam, ATW Solar, TML Energy, Surya Energi Indotama, dan Infiniti Energi untuk kunjungan lokasi PLTS dan dosen ahli industri.

Proyek RESD juga menyediakan pendampingan teknis dari Swiss Universities of Applied Sciences dan Swiss Federal Institute for Vocational Education bagi tenaga pendidik politeknik.

Pilihan Editor: FMIPA UI Terima Hibah Perangkat Survei Senilai Rp 2,5 Miliar dari Datascrip


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

17 jam lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

3 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

4 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

5 hari lalu

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

5 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Untan Sampaikan Hasil Investigasi Kasus Dosen Joki Nilai Selasa, 23 April

7 hari lalu

Untan Sampaikan Hasil Investigasi Kasus Dosen Joki Nilai Selasa, 23 April

Apa hasil investigasi dosen Untan yang diduga menjadi joki nilai?

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

8 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya