Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

Jumat, 24 Maret 2023 05:28 WIB

Sistem Pertahanan Udara Crotale NG. popularmechanics.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang dibagikan militer Ukraina menunjukkan apa yang sepertinya keberhasilan senjata sistem pertahanan udara Crotale-NG (new generation) merontokkan rudal Rusia di udara. Ini adalah konfirmasi pertama untuk kemampuan membunuh yang dimiliki baterai senjata sumbangan dari Prancis tersebut.

Video pendek, berdurasi hanya 13 detik, diunggah oleh akun twitter Ukraine Weapons Tracker pada 12 Maret 2023. Video dari dalam salah satu kendaraan baterai senjata itu menunjukkan sensor optikal sistem terkunci ke sebuah rudal jelajah Rusia yang sedang melesat menuju targetnya di Ukraina.

Tembakan pertama ke rudal itu terlihat meleset, tapi yang kedua bisa disaksikan mengenai targetnya dan meledak secara dramatis. Keberhasilan itu disambut sorak sorai kru kendaraan.

Crotale Sumbangan Prancis ke Ukraina

Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu pertama mengkonfirmasi adanya transfer dua baterai Crotale-NG ke Ukraina pada November 2022. Presiden Emmanuel Macron kemudian mengumumkan donasi itu dalam pidatonya di atas kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, pada Desember.

Advertising
Advertising

Crotale adalah sistem pertahanan udara jarak pendek yang didesain semasa era Perang Dingin. Tujuannya melindungi area lokal terhadap pesawat tempur yang terbang relatif rendah. Rudal-rudal jelajah yang banyak dan kerap diluncurkan Rusia dalam agresi Rusia ke Ukraina termasuk dalam jangkauan Crotale-NG.

Biasanya yang dijangkau adalah helikopter, drone di ketinggian rendah sampai medium, dan jet-jet tempur yang sedang menukik untuk bisa secara akurat menjatuhkan bom-nya.

Si ular derik, julukan baterai Crotale-NG, yang didonasikan Paris terdiri dari satu truk pengendali peluncuran yang terkoneksi dengan turret 4,3 ton yang bisa berotasi penuh bersama delapan rudal VT1.

Truk menyediakan deteksi awal dan pelacakan (tracking) sampai 12 ancaman yang datang menggunakan radar doppler Mirador IV S-band yang efektif sampai jarak 12,4 mil atau 20 kilometer. Truk juga dapat mengklasifikasi target termasuk teman atau musuh. Truk kemudian menandai target ke peluncur tertentu.

Berikutnya, peluncur mengunci ke target menggunakan radar Ku-band milik mereka sendiri yang terletak di atas turret. Radar yang ini dapat mempersempit tracking target dengan jarak jangkauan yang lebih jauh yakni 18,6 mil.

Turret juga menggunakan baik sensor optikal ataupun termal dan sebuah rangefinder inframerah yang dapat men-track target secara visual sampai sejauh 9-12 mil.

Berkat tingginya tingkat otomatisasi, proses deteksi, identifikasi, dan penguncian itu bisa dilakukan hanya dalam lima detik sebelum peluncur merilis berurutan dengan cepat hingga dua rudal VT-1 per target. Peluncuran salvo memiliki tingkat keberhasilan mengenai targetnya itu sebesar 90 persen.

Rudal VT1 melesat berakselerasi di udara sampai 3,5 kali kecepatan suara. Tuntunan dari multisensor membuat sistem lebih akurat, lebih sulit untuk dikalahkan, dan mampu dioperasikan di segala cuaca.

Senjata Era Perang Dingin

Layar monitor analog dalam video, dengan tampilan ala film Star Trek, merefleksikan Crotale-NG berasal dari akhir 1980-an. Versi persenjataan serupa yang lebih modern adalah NASAMS dan IRIS-T yang juga bisa ditemukan di Ukraina saat ini.

Crotale-NG yang diterima Ukraina adalah desain generasi kedua yang telah banyak mengalami perubahan dan diperkenalkan pada 1989. Rudal VT1-nya memiliki kecepatan maksimum Mach 3,5 (3,5 kali kecepatan suara) atau hampir 50 persen lebih tinggi. Jangkauannya 8 mil dan ketinggian intersepsi 19.690 kaki atau 6 kilometer.

Militer Prancis masih memiliki sedikitnya 10 unit baterai persenjataan yang sama. Sementara beberapa anggota NATO lainnya yakni Finlandia dan Yunani juga masih mengoperasikannya. Begitu juga dengan Pakistan, UEA, Oman dan Bahrain.

Salah satu pengguna besar Crotale tetaplah Cina. Tapi, negara ini mendapatkan beberapa baterai pada 1970-an untuk dijiplak (reverse engineer) menjadi sistem rudal HQ-7 berbasis truk 4x4.

POPULAR MECHANICS

Pilihan Editor: Ramai Diragukan, Samsung Buka Rahasia Foto Bulan Galaxy S23 Ultra


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya