Badai Tropis Dekati NTT, Potensinya Dinilai Mirip Siklon Seroja

Kamis, 6 April 2023 15:43 WIB

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah badai tropis berpotensi terus membesar dan bergerak mendekati wilayah Indonesia Timur. Potensinya mirip Siklon Seroja pada 4 April 2021 lalu, yang juga siklon tropis pertama yang terjadi di Indonesia dengan inti pusarannya berada di atas daratan.

Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengungkap itu, Kamis 6 April 2023. Dia menunjuk kepada pantauan terkini atas sepasang vorteks atau pusaran angin yang tumbuh di utara dan selatan Laut Arafura. Keduanya, per hari ini, telah memenuhi kategori sebagai sepasang badai tropis (bibit siklon) dan diberi nama 90W dan 98S.

Badai tropis 90W yang berlokasi di utara Papua, Erma menjelaskan, berpotensi bergerak menjauh ke utara menuju Samudera Pasifik. Sementara yang di selatan berpotensi terus membesar dan bergerak ke arah barat daya mendekati wilayah di Nusa Tenggara Timur.

Selama tahap pertumbuhan badai tropis di Arafura ini, Erma menambahkan, peningkatan hujan dan angin kencang berdampak langsung ke wilayah Nusa Tenggara Timur. Dia meminta penduduk di beberapa daerah seperti Pulau Alor, Lembata, Wetar, Timor, Kupang, dan sekitarnya agar waspada.

Selain itu, badai tropis 98S ini juga disebutnya dapat memicu pembentukan hujan berpola squall line di bagian barat Indonesia yang telah intensif terbentuk di Sumatera dan Kalimantan sejak Rabu.

Advertising
Advertising

Erma mengatakan, badai tropis di Arafura berpotensi berubah menjadi siklon topis mirip Seroja yang pernah terjadi dua tahun lalu. Berdasarkan hasil kajian terbaru yang dilakukan BRIN, Siklon Tropis Seroja juga diinisiasi dari sepasang vorteks yang tumbuh di atas Laut Banda. Kala itu, vorteks di utara menjauh menuju Filipina untuk kemudian berubah menjadi siklon tropis. Sementara vorteks di selatan terus membesar dan menguat lalu berubah menjadi siklon Seroja.

Proses evolusi dari vorteks menjadi Siklon Tropis Seroja itu berlangsung selama 10 hari, diawali pembentukan sepasang vorteks tersebut pada 28 Maret 2021. Dari hasil kajian BRIN, disarankan mengenai pentingnya membangun early warning system pembentukan badai tropis sejak dari vorteks.

Sejumlah warga duduk di atas mobil yang rusak akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 6 April 2021. Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja telah memicu bencana alam di sejumlah wilayah di NTT dan mengakibatkan rusaknya ribuan rumah warga dan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

“Sehingga dampak katastropik dari siklon tropis dapat diminimalkan dan masyarakat dapat bersiap diri seminggu sebelumnya,” kata Erma. Apalagi, dia menambahkan, probabilitas terbentuknya siklon mirip Seroja yang dipicu dari sepasang vorteks ini memiliki peluang terjadi dua tahun sekali.

Kajian terbaru mengenai siklon Seroja oleh tim peneliti dengan penulis pertama Erma Yulihastin di BRIN tersebut berjudul "Evolution of Double Vortices Induce Seroja Tropical Cyclogenesis over Flores, Indonesia". Menurutnya jurnal Natural Hazards telah menerima makalah itu pada 3 April lalu.

Pilihan Editor: Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan AirTag dalam Tas Anda?


Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

8 jam lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

1 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

2 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

2 hari lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

3 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

3 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

4 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya