TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memperbarui data kekuatan gempa terkini dari info awal M6,6 menjadi M6,9. Gempa ini berpusat di laut, pantai utara Jawa, tepatnya 65 kilometer arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur. Kedalamannya 643 kilometer.

Data BMKG menyebut guncangan terkuat terukur di Kuta, Bali, pada skala V MMI. "Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun," bunyi keterangan yang dibagikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Daerah lain terguncang pada skala IV MMI atau getaran bisa dirasakan orang banyak di dalam rumah. Mereka adalah Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, dan Mataram.

BMKG menegaskan kembali bahwa gempa tidak sampai berpotensi tsunami. Soal pemicu gempa laut dalam ini, Daryono menunjuk aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

"Hingga pukul 17.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya menambahkan.

Dalam keterangan sebelumnya, BMKG juga menyebut guncangan gempa dirasakan lebih luas sampai ke Kediri, Malang, Surabaya, Tulungagung, dan Pacitan yang mencatat skala III-IV MMI.

Lokasi pusat gempa di laut utara Tuban, Jawa Timur, pada Jumat sore 14 April 2023. BMKG memperbarui data kekuatan gempa itu menjadi M6,9. Twitter

Pada skala III MMI (getaran dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas) bahkan menjalar sampai Pelabuhan Ratu di Jawa Barat dan Labuan di Banten. Pada skala yang sama juga dicatatkan daerah Tabanan, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Dompu, dan Bima.

Sedangkan beberapa daerah lain merasakannya pada skala II MMI seperti Magelang, Bantul, Gunungkidul, Purworejo, Wonogiri, dan Purwokerto. Tempo.co di Jakarta yang sedang berada di sebuah gedung lantai 19 pun bisa merasakan goyangan yang cukup lama akibat gempa yang sama.