Kilas Balik Penetapan Hari Pelaut Sedunia: Tak Cuma Angkatan Laut dan Pelayaran tapi Lingkungan Hidup

Senin, 26 Juni 2023 02:03 WIB

Sukarelawan mengumpulkan sampah dari tepi Pantai Baseco yang tercemar pada Hari Laut Sedunia, di Manila, Filipina, 8 Juni 2023. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pelaut Sedunia diperingati setiap 25 Juni. Tidak hanya hari perayaan bagi awak kapal seperti Angkatan Laut maupun kapal pelayaran, hari pelaut sedunia memiliki arti lebih dari itu.

Sejarah dan Arti Hari Pelaut Sedunia

Kontribusi pelaut dalam menjaga lingkungan laut disoroti pada Hari Pelaut tahunan. Tepat pada setiap 25 Juni diperingati Hari Pelaut Sedunia untuk mengakui peran unik mereka dalam perdagangan internasional, ekonomi dunia, dan masyarakat sipil oleh tenaga kerja lintas laut ini.

Hari Pelaut atau Day of the Seafarer adalah hari untuk pelaut dari semua lapisan, dari Penjaga Pantai, hingga Angkatan Laut, hingga setiap nelayan dan ahli biologi kelautan dan kapten kapal pesiar. Jika pekerjaan Anda melibatkan air garam dalam jumlah besar, maka hari ini didedikasikan untuk Anda.

Melansir dari nationaltoday.com, pelayaran laut pertama yang didokumentasikan dilakukan sekitar 3200 SM, dan dibiayai oleh Firaun Snefru dari Mesir. Firaun ini jugalah yang membangun setidaknya tiga piramida selama masa pemerintahannya.

Saat ini, lebih dari 90 persen perdagangan global dilakukan melalui laut, karena ini masih merupakan cara yang paling hemat biaya untuk mengangkut barang.

Ahli biologi kelautan dan ahli kelautan dari setiap negara telah mengabdikan hidup mereka untuk belajar lebih banyak tentang kedalaman laut, dan manusia dari setiap lapisan masyarakat terus pergi ke laut untuk menjelajahi planet ini.

Advertising
Advertising

Menurut missiontoseafarers.org, Hari Pelaut Sedunia merupakan perayaan tahunan yang diselenggarakan oleh International Maritime Organization atau IMO untuk mengakui kontribusi para pelaut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Peran pelaut seringkali kurang dihargai dalam industri maritim dan oleh masyarakat umum. Pelaut adalah komponen penting dalam perdagangan dunia, menjaga perekonomian tetap bergerak dan mengirimkan barang dan bahan bakar yang kita gunakan setiap hari.

Hari Pelaut pertama kali diselenggarakan pada 2010 setelah diterbitkannya seperangkat hukum internasional (MLC) yang direvisi yang disepakati untuk memastikan bahwa semua pelaut menerima tingkat pelatihan, kesejahteraan umum dan standar keselamatan yang sama.

Dengan diselenggarakannya Hari Pelaut Sedunia ini...
<!--more-->

Dengan diselenggarakannya Hari Pelaut Sedunia ini, diharapkan masyarakat luas akan semakin sadar akan peran pelaut dalam kehidupannya dan mengapa mereka begitu fundamental dalam menentukan kemakmuran ekonomi dunia.

Tema Hari Pelaut Sedunia 2023

Menurut laman resmi IMO, 2023 ini menandai peringatan 50 tahun adopsi Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal atau The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL).

Sebagaimana diketahui, MARPOL merupakan perjanjian global utama untuk pencegahan pencemaran lingkungan laut oleh kapal dari penyebab operasional atau kecelakaan. Hari Pelaut tahun ini, mencerminkan tema Maritim Dunia 2023, "MARPOL di usia 50: Komitmen kami terus berlanjut".

Peringatan ini menekankan sejarah panjang IMO dalam melindungi lingkungan dari dampak pelayaran dan komitmen berkelanjutannya terhadap pekerjaan penting yang dilakukan melalui perjanjian penting ini.

Dalam pesannya untuk Hari Pelaut Sedunia 2023, Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim, menggarisbawahi peran pelaut dalam melestarikan keadaan lautan, karena sektor maritim berupaya membuat pelayaran lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Para pelaut selalu memainkan peran penting dalam membantu melindungi kesehatan laut dan planet kita, dan peran itu semakin penting. Setiap hari di laut, mereka membantu menegakkan perjanjian terkait lingkungan IMO dengan menerapkan peraturan tentang sampah, dan pembuangan limbah, dan pencegahan polusi udara” ujar Lim.

"Tahun ini, saat kita merayakan ulang tahun ke-50 instrumen lingkungan utama kita (Konvensi MARPOL) memperbaharui komitmen tegas kita terhadap perlindungan lingkungan kita, hal ini semakin relevan" tambahnya.

Untuk menyoroti bahwa lingkungan laut layak untuk dilindungi, IMO mengundang para pelaut untuk menandai Hari Pelaut 2023 dengan membagikan foto-foto diri mereka di media sosial di mana pun mereka berada di laut. Idenya adalah bahwa dunia melihat melalui mata mereka bagaimana pekerjaan vital yang mereka lakukan melindungi lautan setiap hari.

Pihak lain dalam industri maritim dan masyarakat luas juga didorong untuk mengambil bagian dalam kampanye media sosial untuk menunjukkan penghargaan mereka kepada pelaut. Tagar media sosial 2023 mereka adalah #OceansWorthProtecting.

Pilihan editor : Impikan Pelaut Paham Riset, STIP Gandeng UGM Buka Prodi S2

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

41 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

56 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

15 Maret 2024

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Berlayar Menjaga Indonesia

1 Februari 2024

Berlayar Menjaga Indonesia

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) tetap berkomitmen dan bersinergi dengan instansi lainnya untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta melaksanakan penegakan hukum dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya