Apa yang akan Terjadi jika Air Laut Tidak Asin?

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Nurhadi

Jumat, 28 Juli 2023 19:33 WIB

Hamapran air laut berwarna biru yang tenang di Togean, Sulawesi Tengah. Wisatawan yang berkunjung ke Toegan dapat menikmati berbagai wisata seperti menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah alam hutan di Pulau Malenge, mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una dan mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan. TEMPO/Isma Savitri

TEMPO.CO, Jakarta - Air laut berasa asin karena mengandung garam. Namun, bagaimana jika air laut tidak asin dan apa yang kira-kira akan terjadi?

Sebelum membayangkan bagaimana jika air laut tidak asin, kita harus mengetahui mengapa ada banyak garam di laut dan menyebabkan airnya terasa asin.

Dilansir dari Science ABC, sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, ketika permukaan bumi akhirnya mendingin ke titik di mana uap air berubah menjadi cair, tidak ada apa-apa selain bentuk air yang berkilau, tanpa hambatan, dan paling murni yang dapat dibayangkan.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena siklus iklim dimulai setelah planet mendingin. Setiap kali hujan turun, karbondioksida dari atmosfer larut ke dalam air yang jatuh membuat hujan sedikit asam. Kandungan asam pada hujan menyebabkan batu terkikis.

Lalu air hujan mengalir ke sungai membawa garam dan mineral lepas yang terlarut dan tidak terlarut dari kikisan batu. Limpasan ini berakhir di badan air yang lebih besar, yaitu laut dan samudra.

Advertising
Advertising

Selain itu, garam dan mineral juga dikeluarkan dari lubang hidrotermal dan gunung berapi bawah laut. Bisa dibayangkan bahwa seluruh proses ini telah terjadi secara konsisten selama lebih dari 3,8 miliar tahun. Jadi, tidak heran jika ada banyak garam yang menyebar di lautan.

Faktanya, jumlah garam di lautan sangat melimpah sehingga ketika tersebar di seluruh daratan bumi, maka akan tercipta satu lapisan garam yang menjulang tinggi, yang jika dibandingkan akan setara dengan gedung 40 lantai.

Lalu, apa yang terjadi jika garam di laut dihilangkan atau desalinasi, yaitu proses membuat tawar air laut?

Pertama, dikutip dari Science Focus, dalam satu liter air laut bisa mengandung sekitar 35 gram garam terlarut, sehingga dapat dikatakan air laut lebih padat daripada air tawar. Sehingga ketika terjadi desalinasi seluruh lautan, maka akan melibatkan pembuangan 45 juta miliar ton garam.

Hilangnya garam ini akan menekan dasar laut dan mungkin akan memicu gempa bumi serta gunung berapi di seluruh dunia. Hal ini terjadi karena air tawar kurang padat dan membuat tudung es Arktik akan tenggelam lebih dari 10 sentimeter ke dalam air. Itu menciptakan gelombang pasang terbesar yang pernah dilihat planet ini di sepanjang Eropa utara, Rusia, dan Kanada.

Kedua, ada banyak organisme laut yang sudah terbiasa dengan air laut yang asin dan dapat dikatakan bahwa air asin adalah habitatnya. Jadi, ketika terjadi desalinasi, maka kemungkinan besar akan ada banyak hewan laut yang musnah.

Ketiga, selain hewan laut, tanaman yang hidup dilaut juga akan musnah. Sehingga hal ini akan berpengaruh ke kehidupan manusia, karena seperti yang diketahui bahwa tanaman laut juga berfotosintesis dan menyumbang oksigen untuk manusia paling besar dibandingkan tanaman darat. Jika tanaman laut hilang, oksigen di bumi akan berkurang.

Keempat, mempengaruhi iklim di bumi. Tidak adanya garam di laut ataupun terjadinya prosesn desalinasi maka akan menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca, dan hal ini akan membuat beberapa bagian dunia menjadi lebih panas. Dampak ini akan paling dirasakan di daerah katulistiwa karena arus laut kita tidak lagi mengedarkan air hangat dan arus udara seperti sebelumnya.

Pilihan Editor: Mengapa Air Laut Terasa Asin? Begini Penjelasannya

Berita terkait

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

1 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

5 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

6 hari lalu

"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

NOAA beri peringatan dampak badai geomagnetik parah yang melanda bumi. Bisa mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

9 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

19 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

20 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

22 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

22 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

25 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya