Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Selasa, 8 Agustus 2023 23:58 WIB

Sejumlah artefak ditemukan di lokasi ekskavasi dalam kegiatan PATI V yang dilaksanakan di kawasan Situs Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 1-8 Agustus 2023. Foto diambil Selasa, 8 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Sragen - Kalangan peneliti arkeologi dari enam universitas di Indonesia bergabung dalam kegiatan Pertemuan Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) V 2023 yang dilaksanakan di Situs Manyarejo, Kawasan Sangiran, Kabupaten Sragen Jawa Tengah, 1-8 Agustus 2023. Dari penelitian di kawasan itu ditemukan di antaranya sejumlah benda peninggalan bersejarah berupa artefak dan fosil.

Benda-benda temuan itu berupa dua artefak paleolitik bola batu di permukaan serta satu artefak tulang juga fragmen fosil tulang fauna Bovidae (sejenis hewan pemamah biak), Cervus sp (sejenis rusa) dan Bos sp (sejenis sapi) serta gading Stegodon (sejenis gajah) di dalam lapisan batuan.

Koordinator PATI V Rochtri Agung Bawono mengatakan PATI V merupakan ajang perjumpaan penelitian di lapangan secara langsung yang melibatkan semua Program Studi Arkeologi dari enam universitas di Indonesia. Keenam universitas itu adalah Universitas Jambi (Unja), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udayana (Unud), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Universitas Halu Oleo (UHO).

"Bentuk kegiatan PATI V terdiri atas tiga bidang penelitian yaitu ekskavasi, konservasi, dan kegiatan survey arkeologi dan masyarakat untuk pengelolaan sumber daya budaya atau Culture Resource Management (CRM) di kawasan Situs Manyarejo ini," ujar Rochtri saat digelar konferensi pers di Zona Edukasi Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa, 8 Agustus 2023.

Pakar Prasejarah yang terlibat dalam tim peneliti Agus Tri Hascaryo mengatakan artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi. "Secara stratigrafi, artefak tulang dan fosil fauna yang ditemukan pada batuan itu diduga berumur 500.000 hingga 800.000 tahun yang lalu yang termasuk Formasi Kabuh," kata dia.

Advertising
Advertising

Rochtri mengatakan sebagian fosil diserahkan ke Museum Unit Bukuran. "Dan beberapa fosil masih berada di dalam kotak ekskavasi untuk pembelajaran ilmu pengetahuan dan pengunjung wisatawan di lapangan," ujarnya.

Adapun kegiatan konservasi koleksi fosil dilakukan di rumah 5 Empu Balung Buto (Mbah Asmorejo, Mbah Siswanto, Mbah Setu, Mbah Mintorejo dan Mbah Parmin) dan koleksi fosil yang berada di rumah joglo Mbah Sugi yang dikelola oleh Komunitas Brayat Krajan.

Rochtri menyebut jumlah koleksi sebanyak 497 fosil yang terdata, sedangkan dikonservasi sebanyak 73 fosil. Selain itu, dilakukan konservasi pada fosil-fosil maupun artefak hasil ekskavasi.

Penanganan konservasi fosil yang berada di lapangan selanjutnya diserahkan kepada MCB Museum Sangiran. Selain itu, dilakukan kegiatan survei arkeologi dan masyarakat untuk pengelolaan sumber daya budaya atau Culture Resource Management (CRM) di kawasan Situs Manyarejo.

Hasil kegiatan ini berupa rekomendasi pelestarian, pengelolaan, dan pemanfaatan lingkungan dan benda cagar budaya Museum Alam dan Museum Desa. "Rekomendasi ini akan digunakan oleh Komunitas Brayat Krajan bersama masyarakat Desa Manyarejo yang bekerja sama dengan MCB Museum Sangiran," kata Rochtri.

Kegiatan PATI V sendiri diikuti perwakilan setiap Program Studi Arkeologi dari enam universitas itu yang terdiri atas satu dosen pembimbing dan lima mahasiswa. PATI V juga terlaksana dengan kolaborasi antara Museum dan Cagar Budaya (MCB) Sub Koordinator Museum Sangiran dan Komunitas Brayat Krajan serta keikutsertaan dukungan masyarakat termasuk pamong Desa Manyarejo.

PATI V itu juga didukung oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo yang diketuai Hashim Djojohadikusumo. "Jumlah peserta sebanyak 36 orang yang terdiri atas satu dosen pembimbing dan lima mahasiswa Arkeologi perwakilan setiap universitas," kata Rochtri.

Pilihan Editor: Mengenal Epigrafi, Ilmu untuk Mengungkap Misteri Prasasti dan Peninggalan Kuno

Berita terkait

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

1 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

11 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

15 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

19 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

27 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

40 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

46 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

47 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

51 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

51 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya