Warga Padang Mengeluhkan Abu Sisa Pembakaran PLTU Teluk Sirih

Reporter

Fachri Hamzah

Editor

Erwin Prima

Senin, 28 Agustus 2023 15:24 WIB

Semburan asap dari pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih terlihat dari pesisir pantai Kelurahan Bungus Selatan, Kota Padang. Foto: Fachri Hamzah/Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat tiga kelurahan, yakni Teluk Kabung Selatan, Tengah dan Utara di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, mengeluhkan abu sisa pembakaran dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Teluk Sirih. Abu tersebut menyirami pemukiman warga hampir setiap hari.

Pantauan tempo.co, semburan asap tersebut berasal dari salah satu cerobong di PLTU Teluk Sirih. Semburan tersebut terlihat berwarna cokelat dan abu-abu.

Salah satu warga, Edi, mengatakan debu tersebut telah menyirami pemukiman penduduk dan hal tersebut hampir terjadi setiap hari, mulai dari debu berwarna hitam pekat sampai dengan berwarna cokelat kekuning-kuningan keluar dari cerobong pembuangan.

Edi mengatakan semburan tersebut telah meresahkan sejak enam bulan terakhir. Kadang semburan asap PLTU menutupi daerah Kecamatan Teluk Kabung. "Kadang, wilayah saya tinggal ini kelam ditutupi oleh asap pembakaran tersebut," ujarnya.

Edi berharap permasalahan ini segera diselesaikan, agar dampaknya tidak bertambah buruk, sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali. "Saya berharap ada tanggung jawab dari pihak PLTU dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menurut Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat, Yoni Candra, limbah sisa pembakaran PLTU berupa abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash), disebut Faba, tidak lagi masuk dalam kategori limbah B3, namun wajib dikelola seperti ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.

Yoni mengatakan, walaupun debu sisa pembakaran PLTU tidak termasuk kategori limbah B3, namun tetap berdampak buruk terhadap lingkungan, khususnya makhluk hidup, karena debu sisa pembakaran tersebut mengandung unsur logam, seperti aluminium, mangan dan juga timbal.

Dia menambahkan bahwa aktivitas PLTU Teluk Sirih yang beroperasi sejak tahun 2013 dengan kekuatan 2 x 112 megawatt (MW) itu diduga tidak memperhatikan aspek lingkungan, keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar. “Pada tahun 2020 aktivitas PLTU mengisap nelayan saat menyelam di pinggiran PLTU Teluk Sirih dan pada tahun 2022 PLTU Teluk Sirih mengalami kebakaran menyebabkan hilangnya nyawa salah seorang karyawan,” katanya.

Yoni mendesak pihak terkait untuk segera mengevaluasi PLTU Teluk Sirih, terutama ketaatan atas aturan yang berlaku. “Bagi pihak PLTU Teluk Sirih segera melakukan pemeliharaan lingkungan karena kami menduga semburan sisa pembakaran yang keluar dari saluran buang PLTU, karena tidak ada pemeliharaan dan penggantian saringan pada saluran buang dan buruknya pembakaran yang dilakukan,” pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

6 hari lalu

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi pembakaran 2 truk dan 2 ekskavator milik PT Simon di Kepulauan Yapen Papua.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

9 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

10 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

10 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

14 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

38 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

39 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

42 hari lalu

Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

KPK memanggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna, Yollid Chollidin, sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi di PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel.

Baca Selengkapnya