Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Rabu, 6 September 2023 10:29 WIB

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura). Pengamat di Indonesia berkesempatan melihatnya hingga 6 September 2023. “Nishimura menemukan komet setelah memeriksa hasil potret yang diambil,” kata astronom dari Observatorium Bosscha Yatny Yulianti, Selasa, 5 September 2023.

Menurutnya, komet adalah benda relik tata surya yang didefinisikan sebagai benda es terdiri dari gas, batuan, dan debu beku. Material itu merupakan sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Temuan baru menambah jumlah komet yang ditemukan. Badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat atau NASA mencatat hingga Januari 2023 sebanyak 3.473 komet.

Selain itu kata Yatny, penemuan baru komet memberikan kesempatan bagi astronom untuk mempelajari lebih rinci tentang karakteristik, asal komet, komposisi material pembentuknya dan lain-lain. “Informasi ini dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah tata surya dengan lebih baik,” ujarnya.

Temuan komet baru oleh Hideo Nishimura itu menurut Yatny, berawal dari pemeriksaan foto luar angkasa yang diambilnya. Hasilnya kemudian dikonfirmasi dengan foto daerah langit yang sama hasil pemotretan malam sebelumnya dan ada kesamaan temuan obyek langit. “Setelah dilaporkan dan dicek dari pengamatan yang lain, komet ini ternyata tertangkap oleh pengamatan teleskop survei PanSTARSS pada Januari 2023 atau tujuh bulan sebelumnya,” kata dia.

Pada kondisi lain, temuan komet yang terang bisa berasal dari hasil pengamatan, atau ditentukan kemudian dari foto. Tanpa diketahui sebelumnya, hasil pemotretan ternyata menunjukkan ada komet yang melintas seperti temuan Nishimura.

Advertising
Advertising

Menurut Yatny, penemuan benda luar angkasa oleh astronom amatir memiliki nilai yang sama dengan penemuan oleh astronom profesional atau misi profesional lainnya, setelah dikonfirmasi kebenaran dan keakuratan penemuannya oleh komunitas astronomi.

Dia mengatakan astronom amatir dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang memiliki kesenangan atau antusiasme terhadap astronomi dan menjadikannya sebagai hobi. Jenis kegiatannya seperti aktif mengamati dengan menggunakan teleskop atau memotret benda langit. “Astronom amatir tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di astronomi dan tidak menjadikan profesi astronomi sebagai pekerjaan utamanya,” kata Yatny.

Menariknya, komunitas astronom amatir berkembang sangat baik dari segi jumlah maupun produktivitasnya. Apa yang dilakukan oleh Nishimura menurut dia, menjadi contoh kontribusi nyata kepada ilmu pengetahuan. “Komunitas amatir, bahkan masyarakat umum memiliki kesempatan dan kapasitas yang sama untuk berkontribusi kepada perkembangan pengetahuan astronomi,” ujarnya.

Contoh lain yaitu partisipasi masyarakat pada proyek-proyek citizen science di astronomi, seperti pada tahun 2007 lalu, seorang Guru di Belanda menemukan galaksi baru saat berpartisipasi pada proyek Galaxy Zoo. Sementara temuan komet yang cukup banyak oleh atronom amatir menurutnya disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti teleskop-teleskop besar yang ada di universitas atau institusi lain, umumnya dibangun dengan tujuan spesifik yang telah ditentukan di awal.

Di sisi lain, astronom amatir memiliki banyak keleluasan untuk menggunakan waktu dan instrumen yang dimilikinya. Biasanya, salah satu hal yang dilakukan adalah mengamati bagian-bagian langit yang tidak diamati oleh proyek survei astronom profesional.

Selanjutnya, temuan baru komet itu akan dilanjutkan dengan pengamatan untuk mengumpulkan lebih banyak data. “Pengamatan jangka panjang komet dilakukan untuk mendapatkan karakteristik komet seperti periode dan komposisi kimia penyusun komet,” ujar Yatny.

Baca juga: Profil Rektor Unimed Baharuddin yang Dilantik Nadiem Makarim di Jakarta

Komet baru bisa disaksikan dari wilayah Indonesia

Sementara itu menurut penggiat komunitas Langit Selatan di Bandung Avivah Yamani, komet temuan baru itu bisa disaksikan di wilayah Indonesia pada 1-6 September 2023. Pengamatan komet itu diarahkan ke timur.

“Tantangannya itu soal waktu pengamatan karena matahari sudah mau terbit,” katanya Sabtu, 2 September 2023. Komet temuan Nishimura pada 12 Agustus 2023 itu di wilayah Indonesia akan melintas di ketinggian rendah yaitu dekat ufuk timur dengan pergerakan yang tidak secepat meteor.

Memiliki kecerlangan maksimum 4,8 magnitudo, pengamat bisa melihatnya dengan mata langsung tanpa bantuan alat pada waktu malam. Adapun lokasi pengamatan terbaik misalnya di daerah pantai. “Yang ke arah timurnya enggak ada halangan bangunan dan lain-lain,” ujar Avivah.

Benda langit itu diperhitungkan akan mencapai jarak terdekat dengan matahari atau perihelion yaitu 34 juta kilometer pada 18 September 2023. Dalam perjalanannya itu, komet itu juga akan berpapasan dekat dengan bumi pada 13 September dengan jarak 128 juta kilometer.

Pilihan Editor: Universitas Jember Siapkan Aturan Soal Mahasiswa Tak Wajib Skripsi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

2 jam lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Miliar

3 jam lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Miliar

Jepang berikan pinjaman sebesar 140,699 juta Yen atau sekitar Rp 14,5 miliar untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024 dan target selesai pada 2031.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

1 hari lalu

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

1 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

2 hari lalu

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

3 hari lalu

"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

NOAA beri peringatan dampak badai geomagnetik parah yang melanda bumi. Bisa mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.

Baca Selengkapnya