Karhutla di Palangka Raya, Siswa Diimbau Selalu Pakai Masker Selama KBM

Reporter

Antara

Jumat, 8 September 2023 06:06 WIB

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kalimantan Tengah membuat kualitas udara di wilayah itu memburuk. Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya pun mengingatkan para siswa di daerahnya untuk selalu menggunakan masker saat ke sekolah maupun di lingkungan sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Aprae Vico Ranan mengatakan imbauan penggunaan masker itu disampaikan untuk mencegah gangguan kesehatan terhadap para siswa saat kegiatan belajar mengajar. "Dinas Pendidikan sendiri sudah mengeluarkan surat edaran terkait satuan pendidikan saat beraktivitas menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar sekolah. Bahkan apel pagi dan senam di setiap sekolah ditiadakan sampai situasi kembali normal seperti biasanya dengan tujuan demi kesehatan peserta didik," kata dia, Rabu, 7 September 2023.

Selain terhadap satuan pendidikan, Dinas Pendidikan setempat meminta kepada para orang tua untuk memperhatikan terkait dengan dampak karhutla tersebut. "Jangan sampai ada peserta didik yang mengalami gangguan pernafasan akibat asap karhutla tersebut menjadi korban. Alangkah baiknya para orang tua murid juga memperhatikan kondisi seperti sekarang ini, demi kesehatan bersama," kata Vico.

Vido juga meminta para orang tua dan satuan pendidikan untuk selalu memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Apa yang disampaikan sudah ditekankan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Langkah ini terus diingatkan agar tidak terjadi dampak yang berkelanjutan," kata Vico.

Advertising
Advertising

Pihaknya berharap dampak karhutla segara berakhir sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah kembali normal.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, sudah terjadi 259 karhutla pada 2023. Bahkan luasan lahan yang telah terbakar di sejumlah lokasi selama ini totalnya seluas 190,73 hektare. Dari 259 kali kejadian itu tercatat di Kecamatan Jekan Raya sebanyak 156 kali, Pahandut 40 kali, Sebangau 58 kali, Bukit Batu 5 kali dan Rakumpit tidak ada kejadian karhutla.

Pilihan Editor: Kondisi Udara Sumbar Memburuk, Karhutla Jambi Dituding Penyebabnya

Berita terkait

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 jam lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

3 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

5 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

6 hari lalu

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

14 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

15 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

15 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

16 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya