Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

Jumat, 22 September 2023 10:17 WIB

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah terobosan brilian datang dari lima mahasiswa Universitas Padjadjaran atau Unpad. Kelima mahasiswa ini meraih pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dengan proyek mereka, yakni "Smart Portable Larvasida Ball Berbahan Daun Ciplukan dan Kemangi sebagai Upaya Pengendalian Larva Nyamuk Aedes aegypti yang Terintegrasi Internet of Things (IoT).

Tim yang bernama “Ofelos Larvasida Ball” ini beranggotakan Alifia Febriani (Agribisnis), Dira Purwasih (Agribisnis), Siti Wahyu Sintasari (Kimia), Veadora Yasminingrum (Teknik Elektro), dan Adinda Salsabila (Teknik Informatika). Mereka menciptakan robot Ofelos sebagai tanggapan terhadap tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia yang disebabkan oleh penyebaran larva nyamuk Aedes aegypti.

Ide Menggunakan Daun Ciplukan dan Kemangi

Dalam wawancara dengan Tempo.co, Alifia yang merupakan Ketua tim Ofelos mengaku bahwa awalnya mereka hanya ingin memanfaatkan ekstrak tanaman untuk mengendalikan pertumbuhan larva. Namun setelah dikaji lebih dalam, terbentuklah robot pintar yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menyedot, dan mengendalikan larva nyamuk penyebab DBD tersebut.

Selain itu, ekstrak daun ciplukan dan kemangi dipilih bukan tanpa alasan. Ciplukan tumbuh subur di daerah dekat kampus mereka, sehingga mereka ingin memaksimalkan kegunaan tanaman yang biasanya hanya dimanfaatkan buahnya ini.

Advertising
Advertising

“Kami ingin mengoptimalkan kearifan lokal dan value dari daun ciplukan,” kata Alifia kepada Putri Safira dari Tempo.co, Selasa, 19 September 2023.

Terlebih, dalam penelitian mereka, ditemukan bahwa daun ciplukan mengandung tiga senyawa yang menimbulkan efek luar biasa bagi larva. Ketiga senyawa ini jika dikombinasikan dapat merusak sistem saraf, pencernaan, dan pernapasan larva.

Sedangkan daun kemangi, menurut Siti Wahyu Sintasari, berperan dalam menyediakan zat adiktif agar senyawa yang dihasilkan daun ciplukan dapat bekerja dari dalam tubuh larva. Tak hanya itu, kemangi juga mengandung senyawa yang berfungsi untuk mengganggu sistem saraf dan memberikan sensasi terbakar pada kulit larva.

Keistimewaan Larvasida Ball

Selain penggunaan daun ciplukan dan kemangi, yang istimewa dari robot Larvasida Ball ini adalah bentuknya yang kecil dan unik, serta sistem operasinya yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).

Robot Larvasida Ball dibuat dengan dasar bahwa larva penyebab DBD banyak ditemui di selokan. Maka dari itu, terciptalah alat yang cukup kecil namun efektif untuk bisa menangkap larva dan membunuhnya.

“Kami ingin memutus rantai siklus hidup si nyamuk itu sendiri, jadi kami berfokusnya itu mengendalikan larva, terlebih di daerah selokan,” kata Alifia.

Di dalam Larvasida Ball, terdapat dua pompa yang berfungsi menyedot larva. Larva yang telah masuk bola kemudian dapat terbunuh dengan adanya ekstrak daun ciplukan dan kemangi.

Untuk menggerakkannya, robot berbentuk bola ini menggunakan sistem IOT. Sistem ini memungkinkan robot bisa digerakkan dengan navigasi melalui website.

Dengan dukungan ESP32 yang memiliki kemampuan WiFi dan Bluetooth terintegrasi, robot dapat digunakan secara nirkabel melalui koneksinya ke internet.

Robot ini juga telah dilengkapi kamera yang dapat merekam keadaan sekitar selokan yang menjadi tempat bersarangnya larva. Kamera ini pun telah terintegrasi dan bisa dikontrol melalui website yang sama.

Dalam pengembangan robot ini, tim Ofelos memiliki harapan untuk bisa mencapai salah satu poin dari SDGs yang gencar diagungkan di Indonesia. Selain itu, diharapkan pula penggunaan bahan ramah lingkungan seperti daun ciplukan dan kemangi dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sintetik dapat mencemari lingkungan.

“Kami berharap prototipe kami bisa menyelesaikan masalah resistensi nyamuk tersebut,” ujar Siti Wahyu Sintasari.

Pilihan Editor: 66 Tahun Universitas Padjadjaran, Begini Sejarah Unpad dan Alasan Pindah ke Jatinangor

Berita terkait

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

18 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

20 jam lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

1 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

5 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

7 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

7 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

8 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

9 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

10 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya