Darurat Sampah Bandung Raya, Pegiat Maggot Butuh Sampah Organik

Sabtu, 23 September 2023 17:55 WIB

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara meminta pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengolah sampah organik seperti dari sisa makanan. Ketua paguyuban Muhammad Ardhi Elmeidian mengatakan dengan fasilitas seadanya pegiat maggot mampu mengolah sampai 20 ton sampah sisa makanan.

“Selama ini yang menjadi persoalan para pegiat maggot adalah sulitnya mendapatkan sampah makanan dan pemasaran,” katanya Sabtu, 23 September 2023.

Di tengah kondisi darurat sampah di Bandung Raya saat ini, paguyuban meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi pengolahan sampah sisa makanan itu dari hulu sampai ke hilir. “Mulai dari pengangkutan sampah makanan ke tempat sampai ke penyerapan maggot itu sendiri termasuk insentif“, ujar Ardhi.

Merujuk data dari Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, jumlah sampah sisa makanan yang berasal dari Kota Bandung misalnya, mencapai 1.396,2 ton per hari. Sebanyak 1.008,2 ton di antaranya berasal dari kawasan komersil.

Maggot alias belatung merupakan larva dari dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Dikembangkan dengan cara budidaya, peternak membutuhkan sampah organik seperti dari sisa makanan untuk maggot. Selain menjadi alternatif cara untuk mengatasi persoalan sampah, maggot bisa dijual untuk bahan pakan bagi hewan ternak seperti ikan dan unggas.

Advertising
Advertising

Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara mendukung kebijakan pemerintah daerah yang melarang pembuangan sampah sisa makanan ke tempat pembuangan akhir atau TPA sampah di Desa Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, mereka juga mendesak adanya regulasi dan legalitas bagi pegiat maggot dalam bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Barat. “Tujuannya agar peristiwa darurat sampah yang terus berulang tidak terjadi lagi,” kata Ardhi.

Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat atau Walhi Jabar Meiki W. Paendong mengatakan penutupan TPA Sarimukti seharusnya bisa menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mewajibkan semua pihak penghasil sampah melakukan pemilahan. Rumah tangga juga didorong untuk melakukan pengomposan secara mandiri dan komunal. ”Sambil secara pararel menyiapkan fasilitas pengolahan sampah organik,” ujarnya.

Darurat sampah di Bandung Raya terjadi setelah TPA Sarimukti terbakar sejak tengah malam 19 Agustus 2023. Hingga kini upaya pemadaman apinya masih terus berlangsung. Akibat kejadian itu, pembuangan sampah dari Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat dihentikan hingga menyebabkan tumpukan sampah di penjuru kota. Kini pembuangan sampah sedang dialihkan ke TPA darurat.

Pilihan Editor:Syarat Foto untuk Daftar CPNS 2023, Ada Swafoto dan Foto Formal

Berita terkait

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

1 hari lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

1 hari lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

1 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

1 hari lalu

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

2 hari lalu

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

2 hari lalu

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya