Cegah Kemerosotan Biodiversitas Khas Sumatera, Itera dan AIPI Dorong Pengelolaan Kebun Raya

Reporter

Editor

Erwin Prima

Rabu, 27 September 2023 16:05 WIB

Dosen Rekayasa Kehutanan Itera, Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si., memaparkan materi dalam seminar nasional menjaga biodiversitas khas Sumatera di Kampus Itera, Lampung Selatan, Selasa, 26 September 2023. (Humas Itera)

TEMPO.CO, Lampung Selatan - Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan Itera berkomitmen menjaga biodiversitas Sumatera, salah satunya dengan membangun kebun raya. Saat ini Kebun Raya Itera telah menjalankan lima fungsi utama, yaitu konservasi, edukasi, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan. Di Kebun Raya Itera dilakukan konservasi aneka flora Sumatera, termasuk hasil dari eksplorasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung, sebagai koleksi spesies khas Sumatera.

Nantinya aneka spesies yang diambil langsung dari alam tersebut akan diidentifikasi bersama dengan para ilmuwan AIPI. “Itera sejak awal dibangun sebagai kampus modern masa depan, yang menjaga kelestarian alam. Kebun Raya menjadi salah satu strategi untuk menyelamatkan kelestarian biodiversitas Sumatera,” ujar I Nyoman Pugeg Aryantha dalam seminar nasional mengkaji upaya pencegahan kemerosotan biodiversitas Bukit Barisan di Pulau Sumatera melalui perkebunrayaan yang digelar secara hybrid di Aula Gedung Kuliah Umum 1 Itera, Selasa, 26 September 2023.

Itera berkolaborasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menggelar seminar tersebut yang menghadirkan narasumber para peneliti dan ilmuan dari AIPI, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akademisi ITERA, dan perwakilan pemerintah daerah di Sumatera.

Nyoman menyampaikan komitmen ITERA menggandeng AIPI sebagai organisasi ilmuwan terkemuka di Indonesia, untuk menanamkan tradisi keilmuan yang kuat di kampus Itera. Kerja sama perdana dengan AIPI yang melibatkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan UPT Konservasi Flora Sumatera/ Kebun Raya Itera itu menitikberatkan peran perguruan tinggi dan para ilmuwan, untuk ikut menyelamatkan kelestarian biodiversitas Sumatera, khususnya di kawasan Bukit Barisan sebagai kekayaan alam Sumatera.

Ketua AIPI Prof. Daniel Murdiyarso mengatakan topik kajian yang dibahas dalam seminar tersebut penting untuk menentukan strategi mempertahankan kelestarian biodiversitas Sumatera. Biodiversitas itu mencakup spesies hewan, tumbuhan, dan habitat khas yang perlu dilindungi di kawasan Bukit Barisan, Sumatera. ”Biodiversitas Bukit Barisan sangat besar, unik, dan tidak bisa dibuat lagi, akan tetapi bisa dipertahankan, dan dipelihara,” ujar Prof. Daniel.

Advertising
Advertising

Kolaborasi dengan Itera yang telah memiliki kebun raya, menurut Prof. Daniel, sangat tepat dalam menjaga mega biodiversitas Sumatera. Untuk itu, semua pihak diharapkan dapat mendukung pembangunan Kebun Raya ITERA, yang diharapkan semakin banyak memiliki koleksi, hingga menjadi ikon Provinsi Lampung, dan Sumatera.

Gubernur Lampung diwakili Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, mengatakan upaya menjaga biodiversitas di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) selaras dengan visi dan misi Gubernur Lampung dalam mengupayakan pembangunan berkelanjutan. “Biodiversitas yang terjaga dengan baik merupakan fondasi untuk semua kehidupan, baik di darat, laut, dan udara yang akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia,” ujar Mulyadi.

Dalam sesi seminar, dipaparkan berbagai kajian dan hasil riset terkait upaya menjaga biodiversitas di Indonesia. Sebagai pengantar, Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI, Prof. Terry Mart mambawakan materi jalan sunyi menuju ilmuwan. Selain itu disampaikan materi seputar Berkenalan dengan Schizostachyum spp., potensi dan ancaman buluh asli Sumatera oleh dosen Biologi Itera, Yeni Rahayu.

Materi seputar pengembangan kebun raya kampus demi pemapanan tri-darma-bakti Itera dibawakan oleh KIPD AIPI Prof. Mien Rifai, sementara perwakilan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memaparkan Kebijakan KLHK dalam melindungi biodiversitas Sumatera.

Sebagai salah satu praktik pemerintah daerah di Sumatera, Ketua Badan Pengelola Geopark Silokek Ranah Minang, Kabupaten Sijunjung, Zefnihan, mengulas upaya Badan Pengelola Geopark Ranah Minang Silokek dalam melestarikan keragaman hayati di kawasan geopark. Terakhir dosen Rekayasa Kehutanan Itera, Sena Maulana, menjabarkan pemanfaatan dan pengembangan bambu sebagai salah satu solusi mengatasi degradasi hutan alam.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

3 hari lalu

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.

Baca Selengkapnya

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

10 hari lalu

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

10 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

17 hari lalu

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

21 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

32 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

37 hari lalu

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Indonesia Ferry mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai

Baca Selengkapnya

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

37 hari lalu

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

ASDP Ferry Indonesia mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai landai.

Baca Selengkapnya

Macet di Lintas Palembang-Betung Mulai Terurai, Dirlantas Singgung Ini Penyebab Macet

38 hari lalu

Macet di Lintas Palembang-Betung Mulai Terurai, Dirlantas Singgung Ini Penyebab Macet

Macet parah sempat terjadi di jalan lintas timur Sumatera pada ruas Palembang-Betung sejak Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Kota-kota Besar Sumatera

38 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Kota-kota Besar Sumatera

BMKG memprakirakan sejumlah kota di Sumatera yang cuacanya hari ini hujan ringan dan hujan petir.

Baca Selengkapnya