FAO, Kementan, dan BBGP Jawa Barat Kenalkan Bahaya Rabies melalui Kurikulum Merdeka Belajar

Rabu, 18 Oktober 2023 07:05 WIB

Caption:Guru Penggerak Jawa Barat mengajarkan bahaya rabies serta upaya pencegahannya kepada siswa-siswi SMP menggunakan materi edukasi yang dibuat oleh Kementan dan FAO. Credit: FAO/Alia Dwirahmani

TEMPO.CO, Jakarta - Masih dalam rangkaian perayaan Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD), Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, luncurkan program pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan sekolah penggerak. Ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya rabies pada jenjang pendidikan dasar di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Sejalan dengan kampanye global WRD 2023 yang bertemakan ‘All for 1, One Health for All’. Kolaborasi Kementan memperkenalkan bahaya zoonosis atau rabies kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui kurikulum merdeka belajar.

Rabies merupakan salah satu dari enam penyakit zoonotik prioritas lintas sektor di Indonesia. Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang masih dalam proses pembebasan dari rabies. Khususnya untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi.

"Rabies memerlukan program pengendalian lintas sektor yang terpadu berdasarkan prinsip One Health," kata Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementan pada 7 Oktober 2023. Menurutnya, masyarakat dan anak-anak perlu mengetahui risiko dan bahaya dari rabies. Mengingat 40 persen korban rabies adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun.

Di sisi lain, Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste percaya program ini dapat memberikan dampak yang signifikan. Khususnya dalam mencapai rencana strategis global untuk menghilangkan kematian manusia akibat rabies oleh anjing pada 2030.

Advertising
Advertising

"Untuk menciptakan generasi yang sadar akan zoonosis yang mengancam kesehatan masyarakat. Dan bersedia mengambil bagian dalam pencegahan dan pengendalian rabies lain yang mungkin muncul di Indonesia ke depannya," kata Rajendra Aryal.

Mohammad Hartono, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat menyatakan, kurikulum mengenai rabies nantinya akan disampaikan kepada seluruh sekolah.

“Program ini merupakan bentuk kerja sama multisektoral untuk memperkuat ketahanan kesehatan melalui pendidikan,” kata Hartono. Pada kesempatan itu Hartono, Kementan dan FAO menandatangani perjanjian kerja sama. Ini sebagai bentuk dimulainya pelaksanaan program pengenalan rabies melalui kurikulum merdeka belajar.

Pilihan Editor: FAO Sebut Desa-dea di Jawa Barat Telah Banyak Gunakan Inovasi Digital

Berita terkait

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

8 menit lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

1 jam lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

10 jam lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

12 jam lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

1 hari lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

1 hari lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

2 hari lalu

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

2 hari lalu

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

2 hari lalu

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya