Google Trends Indonesia Ungkap Penelusuran Ponsel Lipat Naik 56 Persen

Jumat, 20 Oktober 2023 08:04 WIB

Stephanie Elizabeth, Tech Industry Lead Google Indonesia, menjelaskan hasil survei di kantor Google, 19 Oktober 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Google Indonesia melaporkan berdasarkan data Google Trends di Indonesia yang menunjukkan penelusuran "HP Lipat" di YouTube dan Google tumbuh lebih dari 56 persen. Sejalan dengan pencarian tersebut, saat ini terdapat beberapa pilihan ponsel lipat di pasar.

Kabar lain, 1 dari 2 orang Indonesia yang disurvei mengandalkan Google dan YouTube sebagai saluran utama untuk mendapatkan informasi terkait smartphone premium, diikuti oleh media sosial, TV/radio, media cetak, dan papan reklame.

Stephanie Elizabeth, Tech Industry Lead, Google Indonesia, mengatakan, berdasarkan data, masyarakat Indonesia memiliki minat tinggi untuk mengeksplorasi inovasi teknologi baru, tetapi mereka juga sangat mengutamakan produktivitas dan kenyamanan. "Warga Indonesia menggunakan smartphone lebih dari 5,7 jam setiap hari,” ujarnya di kantor Google, Jakarta, 19 Oktober 2023.

Masih berdasarkan survei, masyarakat Indonesia dari berbagai usia mencari smartphone yang dapat membantu mereka menjadi lebih produktif dan efisien. Banyaknya foto dan video yang beredar terhadap manfaat perangkat lipat di YouTube dan Google, membuat warga membayangkan berbagai hal yang dapat dilakukan oleh produk-produk ini, sehingga membuat mereka makin berminat terhadap smartphone premium ini.

Hal ini penting mengingat Indonesia merupakan pasar smartphone dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, dengan lebih dari 80 persen penduduknya memiliki smartphone. Indonesia juga merupakan pasar smartphone terbesar keempat di dunia, dengan jumlah pengguna smartphone diperkirakan meningkat 3x lipat hingga tahun 2025 dibandingkan tahun 2015.

Advertising
Advertising

Keadaan ini menjadikan Indonesia sebagai pasar utama untuk smartphone lipat. Meskipun telah ada di pasaran selama beberapa tahun, smartphone lipat kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia dengan teknologi yang lebih canggih.

Tren smartphone lipat di Indonesia

Melihat tren yang meningkat tersebut, tahun ini Google melakukan survei konsumen dan menyampaikan insight dari survei tersebut. Berdasarkan hasil survei konsumen, ditemukan bahwa 3 dari 5 (62 persen) responden menginginkan smartphone lipat saat mereka nanti membeli smartphone baru. Survei dilakukan terhadap 1.514 responden berusia 18–55 tahun di berbagai provinsi di Indonesia.

Hal utama yang mendorong daya tarik smartphone lipat bagi masyarakat Indonesia dibandingkan smartphone biasa adalah inovasinya, dengan 7 dari 10 orang Indonesia melihat smartphone lipat sebagai inovasi tercanggih saat ini. Namun, faktor terbesarnya adalah smartphone lipat dipandang sebagai produk yang dapat lebih meningkatkan produktivitas, gaya hidup, dan kenyamanan.

Lalu, hampir 9 dari 10 responden setuju bahwa smartphone lipat model “flip” (lipat kerang) menawarkan kenyamanan dan manfaat gaya hidup yang lebih baik dibandingkan smartphone biasa. Alasan paling populer masyarakat Indonesia mempertimbangkan untuk membeli smartphone lipat adalah faktor-faktor seperti portabilitas (ukurannya yang ringkas), kemudahan untuk melakukan panggilan video (tanpa perlu memegang smartphone), dan untuk membuat konten, bahkan dipandang sebagai aksesori yang stylish.

Sedangkan smartphone lipat yang modelnya seperti “buku” dinilai lebih unggul dalam fitur produktivitasnya. Pada bagian layar yang lebih besar memudahkan pengguna memakainya untuk bekerja, dipadukan dengan fungsi tablet PC, atau kemampuan multitasking yang lebih baik dibandingkan smartphone biasa.

Lo Khing Seng, Head of MX Business, Samsung Electronics Indonesia, mengatakan pasar foldable smartphone tercipta sejak Samsung memperkenalkan Galaxy Fold pertama di 2019. "Menyikapi pasar yang terus tumbuh, kami bekerja sama dengan Google untuk menyempurnakan pengalaman HP Lipat di Galaxy Z Fold5 | Z Flip5 dengan fitur-fiturnya yang lebih relevan untuk penggunanya," jelasnya kepada media.

Design Galaxy Z Flip5 yang mungil dan personal menjadi daya tarik utama yang membuat anak muda ikut tren. Bekerja sama dengan Google telah menghadirkan pengalaman menjalankan berbagai aplikasi mulai dari video call, Google Maps, hingga menonton Youtube langsung di bigger cover screen.

Menurutnya, kemitraan ini juga melahirkan kemampuan multitasking yang semakin optimal di layar besar Galaxy Z Fold5 dan S Pen, seperti task bar layaknya sebuah PC, hingga konektivitas antar perangkat yang semakin mudah dan lancar akan lebih mendukung produktivitas dan kreativitas penggunanya.

Karena 50 persen konsumen cenderung membeli merek smartphone berbeda dari yang mereka miliki sebelumnya, hal ini menjadi peluang bagi marketer. Konsumen pun tetap berpikiran terbuka, dengan 81 persen responden mempertimbangkan setidaknya dua merek ketika mulai mencari-cari smartphone baru.

Video mengenai smartphone lipat yang ditayangkan di kanal kreator teknologi juga menarik minat warga. Jutaan penayangan dapat menunjukkan sebagai peningkatan positif minat masyarakat Indonesia yang ingin memahami fitur dan manfaat produk.

Iklan video tetap efektif, dengan 84 persen penonton di Indonesia setuju bahwa iklan yang mereka lihat di video YouTube membuat mereka lebih cenderung mempertimbangkan suatu merek atau produk.

Menanggapi bagaimana konten video dapat mendorong strategi pemasaran, Chris Xu, General Manager Infinix Indonesia menjelaskan bahwa perusahaan tetap terhubung dengan konsumen muda melalui keterlibatan aktif dengan para kreator konten video. Keterlibatan ini merupakan komponen penting dari strategi pemasaran yang memungkinkan Infinix dapat efektif menjangkau para konsumen muda.

"Riset terbaru Infinix juga menunjukkan, hampir 70 persen pengguna menggunakan platform YouTube untuk mencari tahu tentang produk terbaru atau produk yang akan diluncurkan Infinix. Inilah alasan kreator video di YouTube berpengaruh signifikan dalam keputusan konsumen membeli produk," jelasnya.

Kembali ke survei Google, disebutkan bahwa hanya 4 dari 10 konsumen memilih untuk membeli dari toko resmi, baik offline maupun online, dibandingkan ritel yang menjual multimerek. Hal ini juga menandakan peluang bagi setiap merek untuk memiliki strategi saluran penjualan yang kuat, memastikan staf penjualan mereka siap, dan mereka juga memiliki keberadaan kuat di internet, terutama karena smartphone lipat masih relatif baru di pasar.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

3 jam lalu

Google Rilis Fitur Find My Device Terbaru, Ponsel Android Hilang Semakin Mudah Ditemukan

Google mengumumkan peningkatan fitur Find My Device untuk melacak perangkat Android. Diklaim lebih akurat dibanding sistem sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

10 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

10 jam lalu

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

Google mempunyai fitur canggih yang memungkinkan seseorang untuk mencari judul lagu hanya dengan suara. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

16 jam lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

1 hari lalu

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

Aplikasi Sora OpenAI dituding melanggar hak cipta dan mendapatkan referensi dari YouTube. Google akan mengusut masalah ini.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

1 hari lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya

Apple Gandeng Samsung untuk Kembangkan iPhone Lipat, Begini Bocorannya

1 hari lalu

Apple Gandeng Samsung untuk Kembangkan iPhone Lipat, Begini Bocorannya

Bocoran terbaru mengungkap bahwa iPhone lipat akan menghadirkan material dan desain yang mirip dengan ponsel lipat Samsung.

Baca Selengkapnya

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

2 hari lalu

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

Google hadirkan ChromeOS ke perangkat Android. Tim Android Authority telah berhasil jalankan ChromiumOS pada mesin virtual dengan kode "ferrochrome."

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memburamkan Rumah Anda di Google Street View

3 hari lalu

Begini Cara Memburamkan Rumah Anda di Google Street View

Memburamkan rumah di Google Street View hanya dapat dilakukan menggunakan komputer atau laptop.

Baca Selengkapnya