Profil Kevin Mitnick Hacker Paling Populer di Abad Ke-20, Pernah Tembus Menyadap BB Barack Obama dan Pentagon

Minggu, 22 Oktober 2023 10:50 WIB

Kevin Mitnick. X/kevinmitnick

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah hacker diperuntukkan bagi seseorang yang memiliki keahlian pemrograman mumpuni untuk mengotak-atik kode di komputer. Sebutan hacker pertama kali diperkenalkan sekitar 1960-an.

Sepanjang sejarahnya, ada beberapa aksi hacker yang pernah membuat ketar-ketir dunia. Salah satunya Kevin Mitnick yang dianggap sebagai hacker paling ditakuti di abad ke-20. Tak tanggung-tanggung, dia pernah menyadap Blackberry Presiden Barack Obama, menembus Pentagon, mencuri Santa Cruz Operation (SCO), serta melakukan rentetan kasus kontroversial lainnya.

Profil Kevin Mitnick

Dikutip dari imdb-com, Kevin Mitnick adalah peretas paling terkenal di dunia asal Amerika Serikat. Ia menjadi pembobol komputer yang paling sulit ditangkap dalam sejarah. Bahkan, ia sempat menjadi buronan FBI usai meretas lebih dari 40 perusahaan besar di seluruh dunia.

Dilansir dari laman thefamouspeople-com, pria bernama lengkap Kevin David Mitnick ini lahir di Van Nuys, Amerika Serikat pada 6 Agustus 1963. Ia memulai karirnya sebagai hacker saat berusia 12 tahun. Kemudian meretas sistem komputer untuk pertama kalinya pada usia 16 tahun.

Advertising
Advertising

Kevin mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah James Monroe di Los Angeles, California. Kala itu, ia menjadi operator radio amatir di sekolahnya. Kemudian bergabung dengan Los Angeles Pierce College dan University of Southern California (USC).

Pada awalnya, Kevin bekerja sebagai resepsionis di organisasi Yahudi Stephen S. Wise Temple. Saat itu, ia juga menghabiskan sebagian waktunya untuk mengutak-atik teknologi telepon dan komputer. Keinginannya muncul karena rasa ingin tahu yang tak terpuaskan dan hasrat terhadap tantangan pemrograman yang tampak mustahil.

Seiring waktu, pengetahun Kevin kian tumbuh. Keberaniannya juga meningkat untuk mendapatkan akses ilegal terhadap informasi sensitif. Ia berhasil menembus beberapa infrastruktur keamanan terkuat yang ada dan meretas perusahaan bernilai jutaan dolar. Kendati demikian, perbuatan Kevin tidak pernah dimaksudkan untuk keuntungan finansial atau kerugian, melainkan untuk petualangan dan menguji adrenalin.

Ketertarikan sedari sejak kecil menjadikannya hacking handal. Ia berhasil meretas sistem Digital Equipment Corporation (DEC) dalam perangkat lunak sistem operasi RSTS/E-nya dan mengkloning perangkat lunak mereka. Atas tindakan tersebut, Kevin menerima hukuman penjara selama satu tahun dan pembebasan dengan pengawasan selama 3 tahun pada 1988.

Setelah bebas, Kevin melancarkan aksinya terhadap Pacific Bell. Dirangkum dari mitnicksecurity-com, ia juga usai meretas ratusan perusahaan besar lainnya, termasuk sistem Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD). Pada akhirnya, Kevin menduduki peringkat teratas daftar Orang Paling Dicari FBI pada akhir 80-an dan awal 90-an.

Usai melakukan aksinya, kevin melarikan diri selama tiga tahun. Ia menggunakan identitas palsu untuk menolak penangkapan. Namun, Kevin berhasil ditangkap pada 15 Februari 1995. Ia didakwa atas pelanggaran federal terkait peretasan komputer, penipuan kawat selama 2 setengah tahun.

Tak cukup sampai disitu, Kevin melakukan hacking pada Desember 1997. Ia menuntut meretas Yahoo dan mengancam akan terjadi "bencana" internet menjelang natal tahun itu. Kevin kembali didakwa dengan 14 dakwaan penipuan kawat dan delapan dakwaan kepemilikan perangkat akses tidak sah. Ia dijatuhkan hukuman 46 bulan penjara dan tambahan 22 bulan karena melanggar ketentuan hukuman pembebasan yang diawasi sebelumnya (1989).

Kevin bebas pada 21 Januari 2000, kemudian disusul pembebasan pengawasan pada 21 Januari 2003. Setelahnya, ia blak-blakan mengejar para peretas dunia maya. Ia pun beralih menjadi pakar keamanan siber selama hampir empat dekade.

Saat ini, Kevin menjadi konsultan keamanan terpercaya bagi Fortune 500 dan pemerintah secara global. Ia bersama perusahaannya, Global Ghost Team™ membantu memperkuat pertahanan organisasi-organisasi terkemuka di seluruh dunia. Seperti AT&T, Dell, FBI, FedEx, Harvard, IBM, MasterCard, Microsoft, Toshiba, Toyota, dan NASA .

Kevin juga menjadi saksi ahli untuk merek-merek besar. Kemudian diminta sebagai komentator, analis keamanan, dan subjek wawancara di outlet berita besar di seluruh dunia. Termasuk beberapa lembaga pemerintah Amerika Serikat, seperti Biro Investigasi Federal (FBI), Administrasi Jaminan Sosial, dan Administrasi Penerbangan Federal. Bahkan Pengadilan Amerika Serikat kerap meminta jasa Kevin sebagai pembicara utama pada konferensi kejahatan dunia maya untuk Pengadilan Amerika Serikat.

Disamping itu, Kevin menjabat sebagai “Chief Hacking Officer” di perusahaan KnowBe4 sejak 2012. Ia juga pernah dipercaya sebagai dewan penasehat di berbagai kelompok dan organisasi, seperti Zimperium, NET peas, Solve Media dan LifeLock.

KHUMAR MAHENDRA I DWI ANDIKA

Pilihan Editor: Selain Bjorka, Ini 25 Hacker Paling Berbahaya di Dunia

Berita terkait

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

1 hari lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

1 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

2 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

7 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

7 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

13 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

15 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

16 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

19 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

22 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya