Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sekolah Lima Hari di Kediri Akan Dievaluasi, Data Penerima KIP
Editor
Erwin Prima
Selasa, 24 Oktober 2023 22:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Kediri Jawa Timur menyampaikan masukan dan permohonan evaluasi mengenai kebijakan sekolah lima hari di wilayah itu. Alasannya, kebijakan itu dinilai membuat anak tak punya persiapan atau istirahat untuk sekolah nonformal atau diniyah.
Berita populer selanjutnya tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mewajibkan operator Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah untuk segera melaporkan data mahasiswa ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau PDDikti. Pelaporan ini bertujuan untuk menyinkronkan seluruh data agar penerima KIP Kuliah tercatat di PDDikti.
Selain itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Luhur Tri Uji Prayitno, mengatakan bahwa musim kemarau yang menyebabkan peningkatan karhutla dan memburuknya kualitas udara wilayah itu segera berganti dengan masuknya musim hujan yang cukup basah.
1. Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Kediri Jawa Timur menyampaikan masukan dan permohonan evaluasi mengenai kebijakan sekolah lima hari di wilayah itu. Alasannya, kebijakan itu dinilai membuat anak tak punya persiapan atau istirahat untuk sekolah nonformal atau diniyah.
Ketua FKDT Kota Kediri yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah, Lirboyo, Kediri Melvien Zainul Asyiqien mengatakan kebijakan masuk sekolah lima hari berdampak cukup signifikan. Anak-anak yang seharusnya bisa persiapan untuk mengikuti sekolah nonformal menjadi tidak maksimal, sebab mereka sudah lelah sekolah.
Menurut Melvien, pendidikan nonformal di Kota Kediri rata-rata dimulai pukul 14.00 WIB. Setelah sekolah lima hari berlaku, jam sekolah anak-anak selasai pukul 14.00, atau satu jam lebih lambat.
Hal tersebut membuat banyak anak-anak menjadi keberatan untuk membagi waktu. "Ada juga yang masuk malam madrasahnya tapi ada dampak penurunan, survei kami hampir 40 persen. Karena sudah capai, tidak bisa ke sekolah nonformal. Ini yang nonpesantren," kata Melvien, Senin, 23 Oktober 2023.
2. Puslapdik Kemendikbudristek: Data Penerima KIP Kuliah Wajib Tercatat di PDDikti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mewajibkan operator Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah untuk segera melaporkan data mahasiswa ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau PDDikti. Pelaporan ini bertujuan untuk menyinkronkan seluruh data agar penerima KIP Kuliah tercatat di PDDikti.
“Sehingga semua data penyaluran dana bagi penerima KIP Kuliah telah terpadan dengan data di PDDikti,“ kata Muni Ika, SubKoordinator KIP Kuliah di Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek melansir laman Puslapdik.
Muni Ika mengatakan kewajiban untuk melaporkan data mahasiswa telah dimuat dalam Peraturan Sekretaris Jenderal atau Persesjen Kemendikbudristek Nomor 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pengelolaan Program Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi. Sebelumnya, Puslapdik telah menyampaikan kewajiban pelaporan data melalui pertemuan rapat koordinasi dengan perguruan tinggi dan surat imbauan. Namun, kata Muni, kedua cara tersebut ternyata tidak cukup dan perlu ditegaskan melalui Persesjen.
Kewajiban sinkronisasi data penerima KIP Kuliah ini sekaligus sebagai tindak lanjut atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2022. Ketika itu, ada penemuan saluran dana ke mahasiswa penerima KIP Kuliah yang sudah tidak aktif.
3. BMKG: Mulai Hujan, Kalimantan Barat Segera Memasuki Musim Hujan
Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Luhur Tri Uji Prayitno, mengatakan bahwa musim kemarau yang menyebabkan peningkatan karhutla dan memburuknya kualitas udara wilayah itu segera berganti dengan masuknya musim hujan yang cukup basah.
“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum akan terjadi pada November 2023. Saat ini mulai hujan dan perlu diwaspadai pada puncak hujan,” ujarnya sebagaimana dikutip Antara, Senin, 23 Oktober 2023.
Ia menjelaskan meski kondisi dinamika atmosfer di akhir tahun masih menunjukkan kondisi El Nino dan IOD positif yang biasanya menyebabkan kekeringan, namun pengaruhnya di Kalbar terutama pada November-Desember 2023 dan Januari 2024 justru berpotensi peningkatan curah hujan.
“Selain itu, kondisi suhu muka laut yang cenderung menghangat di Indonesia khususnya wilayah Kalbar meningkatkan potensi pertumbuhan awan,” ujarnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.