Gaet Suara Gen Z dari Gemoy hingga One Piece, Ini Kata Dosen UM Surabaya

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 11 Desember 2023 21:46 WIB

Tangkapan Layar TikTok foto AI capres-cawapres. Dok: UM Surabaya.

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Kajian Media dan Budaya Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Radius Setiyawan turut menyoroti aksi kampanye menghibur yang dilakukan capres cawapres jelang Pilpres 2024. Berbagai kampanye disajikan mulai dari joget gemoy, nonton One Piece hingga salam Hunger Games.

Menurut dia, sejak masa kampanye resmi dimulai, para timses dari masing-masing calon pasangan pilpres berlomba-lomba untuk membentuk citra lewat konten media sosial. Beberapa pihak cenderung sinis terhadap gaya kampanye yang menghibur yang identik dengan tarian, musik, gerakan dan budaya populer lain. Ada anggapan bahwa model-model kampanye tersebut miskin gagasan dan cenderung mereduksi nalar kritis.

Menurutnya, anggapan tersebut sangat berdasar dan mempunya argumen tersendiri. Jika diamati, kata dia, beberapa yang viral dan dibicarakan memang miskin substansi. Bahkan beberapa cenderung mengaburkan problem yang harusnya aktual untuk dibicarakan. Seperti wacana politik dinasti, isu lingkungan, politik identitas, wacana HAM, global warming dan lainnya.

“Tetapi hal tersebut bukan berarti menggenalisir bahwa budaya popular (pop culture) yang terkait dengan politik itu selalu dangkal dan tidak punya makna,” ujar Radius pada Ahad, 10 Desember 2023 dilansir dari situs UM Surabaya.

Radius menyebut, generasi Z sangat mungkin melibatkan diri dalam politik dengan cara-cara mereka. Pesan terkait kesehatan mental, keseimbangan ekologi dan pesan anti korupsi sangat mungkin disampaikan dan dikampanyekan dengan cara-cara kreatif khas gen-Z. Konten-konten yang dibuat tentunya harus memperhatikan tiga hal yakni ringan atau receh, lucu dan related dengan kehidupan gen-Z.

Advertising
Advertising

“Tidak semua yang receh, lucu dan menggembirakan itu tidak mempunyai pesan atau gagasan. Anak muda yang suka dengan tarian, nyanyian dan hiburan popular lain sangat mungkin menyimpan pesan yang substantif dan kritis. Tarian ketika didesign untuk merespon isu aktual, pasti mempunyai pesan edukatif, termasuk nyanyian dan hal sejenis," ujarnya.

Radius menghimbau kepada para timses, meski yang disajikan sisi ringan dan lucu, namun harus tetap mengedepankan subtansi, karena memasuki tahun politik seperti ini edukasi politik harus terus dikedepankan, agar kampanye yang dilakukan tidak terkesan gimmick belaka.

Diketahui mayoritas pemilih di Pilpres 2024 didominasi oleh kalangan millenail dan Gen Z. Jumlah pemilih milenial menurut Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 66.822.389 atau 33,60 persen dari total pemilih yang akan menyalurkan hak suaranya di Pilpres 2024.

Sementara pemilih dari kalangan Gen Z mencapai 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85 persen dari DPT. Jika ditotal maka total pemilih dari kelompok millennial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih. Artinya jumlah pemilih dua generasi ini sebanyak 56,45% persen dari total keseluruhan pemilh.

“Dua generasi ini dikenal melek teknologi dan media sosial, terutama Gen Z yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda. Fakta itulah yang menyebabkan suara Gen Z dan millenial diperebutkan oleh capres cawapres di Pilpres 2024 ini,” katanya.

Pilihan Editor: Jokowi Sebut Penerima KIP Kuliah Capai 900 Ribu Mahasiswa pada 2023

Berita terkait

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

1 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

4 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

5 jam lalu

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

Momen itu terjadi saat Gibran bertemu Mohammed bin Abdulrahman mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana Amiri Diwan, Doha, pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

5 jam lalu

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

Ketua DPD Gerindra Jateng memastikan mereka telah mengantongi nama calon untuk ikut Pilkada 2024 di 25 kabupaten/kota dari internal partai.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

8 jam lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

9 jam lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

9 jam lalu

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

Awiek mengatakan seluruh perubahan yang terdapat dalam draft RUU Kementerian Negara telah diputuskan melalui musyawarah mufakat.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

12 jam lalu

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

Refocusing anggaran, kata Prabowo, merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar dapat merealisasikan programnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

13 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

14 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya