128 Kecamatan di Jawa Barat Belum Punya SMA/SMK Negeri, 16 Diantaranya Sama Sekali Belum Ada SMA/SMK

Selasa, 9 Januari 2024 17:32 WIB

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Plh. Sekretaris Daerah Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan dalam lima tahun Jawa Barat menargetkan membangun 144 SMA/SMK baru agar seluruh kecamatan di Jawa Barat memiliki SMA/SMK Negeri.

“Kita ingin supaya sekolah ini ada di seluruh kecamatan,” kata Taufiq di Gedung Sate Bandung, Selasa, 9 Januari 2024.

Taufiq mengatakan persiapan pembangunan sekolah baru tersebut akan dimulai pada 2024. Namun pada tahun ini pembangunan sekolah akan ditujukan dulu pada SMA/SMK Negeri yang aset bangunannya masih dalam status sewa.

“Kita mulai di tahun 2024 ini mudah-mudahan nanti untuk bisa paling tidak memastikan dulu sekolah-sekolah yang ada sekarang masih bertempat atau melakukan kegiatannya bukan di asetnya pemerintah provinsi,” kata Taufiq.

Dana yang disiapkan untuk mendirikan sekolah yang status bangunannya masih sewa tersebut menembus Rp 11 miliar. "Nilai rupiahnya kurang lebih Rp 11 miliar untuk pembangunan ini, masing-masing Rp 3 miliar,” kata Taufiq.

Advertising
Advertising

Taufiq mengatakan Rp 3 miliar itu nilai minimal yang dialokasikan di tahap pertama dari perhitungan sementara. Dana tersebut hanya untuk mendirikan bangunan dan isinya, tidak termasuk tanah.

“Kita sedang inventarisir dan kita coba kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota termasuk juga bagaimana memanfaatkan fasos/fasum yang ada di kabupaten/kota untuk bisa di aksese menjadi tempat sekolah SMA atau SMK,” kata Taufiq.

Menurut Taufiq, prioritas pertama untuk SMA/SMK yang aset lahannya sudah tersedia. “Kita akan prioritaskan terlebih dahulu kepada yang asetnya sudah tersedia, aset tanah terutama,” kata dia.

Kepala Bappeda Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan ketersediaan SMA/SMK sesungguhnya sudah melampaui kebutuhan yang jadi masalah pada distribusinya. “Sebetulnya SMA/SMK ini kapasitasnya sudah melebihi kebutuhan. Lulusan SMP dan madrasah yang dapat tertampung pada sekolah jenjang SMA/SMK itu adalah 104,54 persen. Jadi sebetulnya sudah cukup. Tetapi masalah di distribusi per kabupaten/kotanya yang perlu kita selesaikan,” kata dia, Selasa.

Iendra mengatakan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatatkan masih ada kecamatan di kabupaten/kota yang belum memiliki SMA atau SMK Negeri. Bahkan ada kecamatan yang sama sekali belum punya SMA/SMK.

“Kabupaten/kota yang tidak memiliki SMA/SMK Negeri itu ada 128 kecamatan. Kemudian ada yang sama sekali tidak ada SMA/SMK negeri dan swasta itu ada 16 kecamatan,” kata Iendra.

Iendra mengatakan khusus 16 kecamatan yang belum ada SMA/SMK sama sekali tersebut tersebar di lima kabupaten kota. “Dia mana saja 16 kecamatan itu, ada di Ciamis di 3 kecamatan, Kabupaten Garut satu kecamatan, Kabupaten Kuningan yang agak banyak, kemudian Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang,” kata dia.

Menurut Iendra, fokus pembangunan SMA/SMK baru tersebut ada pada 16 kecamatan tersebut. “Kita akan fokus di 16 kecamatan, itu satu,” ujarnya.

Iendra mengatakan Dinas Perumahan dan Permukiman sudah diminta membuat prototipe desain SMA/SMK yang akan dibangun tersebut. “Nanti teman-teman Disdik tinggal menyesuaikan DED-nya dengan lokasi yang ada sehingga ke depan akan lebih optimal, tertata lebih baik,” kata dia.

Iendra menyebut dana ideal untuk membangun SMA/SMK baru menembus Rp 10 miliar per sekolah. “Itu ada toiletnya, kemudian lab, segala macamnya. Jadi kalau 144 jadi kali Rp 10 miliar saja. Tapi kan tidak semua masalah sekolah hanya USB (unit sekolah baru), ada gajinya, kurikulum dan segala macamnya, sehingga anggaran itu memang harus bertahap,” kata dia.

Selain 144 sekolah tersebut, ada SMA/SMK di Jawa Barat yang status bangunannya masih sewa atau berada di lahan bukan aset provinsi. “Sekolahnya ada tidak punya gedung sekolah. Ini yang kita dorong,” kata Iendra.

Iendra mengatakan pada tahun ini, jumlah SMA/SMK baru yang akan dibangun berjumlah 6 sekolah dengan dana Rp 11,48 miliar. “Tadi Pak Sekda menyebutkan minimal Rp 3 miliar, memang itu yang bertahap akan kita bangun, yaitu sekitar Rp 11,48 miliar di tahun 2024,” kata dia.

Pilihan Editor: Dampak Gempa Sumedang: 66 Gedung Sekolah Rusak, Siswa Harus Belajar Daring dan Shifting

Berita terkait

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

1 jam lalu

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

Terdapat 4 jalur sistem PPDB, salah satunya adalah penerimaan siswa dari keluarga tidak mampu yang diatur dalam regulasi. Pelanggar ada sanksinya.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

12 jam lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

15 jam lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

1 hari lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

1 hari lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

2 hari lalu

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

2 hari lalu

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

2 hari lalu

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya