Guru Besar FK UNS Teliti Penanda Dini untuk Pasien Serangan Jantung Mendadak

Senin, 15 Januari 2024 18:27 WIB

Empat guru besar UNS Solo yang bakal dikukuhkan (dari kiri ke kanan) , yakni Rahayu dari Fakultas Pertanian (FP); Indah Widiastuti dari FKIP; Peduk Rintayati dari FKIP; dan Trisulo Wasyanto dari Fakultas Kedokteran (FK), setelah jumpa pers di kampus setempat, Senin, 15 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Trisulo Wasyanto meneliti tentang peran novel biomarker atau penanda baru untuk mendeteksi dan meramalkan kelangsungan hidup pasien serangan jantung mendadak atau Infark Miokard Akut (IMA).

Hasil penelitian Trisulo ini akan dipaparkan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar ke-300 UNS yang bakal digelar Selasa, 16 Januari 2024. Trisulo juga tercatat sebagai Guru Besar ke-49 FK UNS untuk Bidang Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah pada divisi Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular.

"Masyarakat awam menyebutnya sebagai "masuk angin kasep" atau disebut juga serangan "angin duduk”, karena terjadi kematian tiba-tiba pada orang yang kelihatannya tidak sakit. Malah sedang melakukan aktivitas, misalnya sedang olahraga, tenis, futsal, salat, dan lain-lain," ujar Trisulo saat konferensi pers di UNS Solo, Jawa Tengah, Senin, 15 Januari 2024.

Lebih lanjut, Trisulo menjelaskan serangan jantung mendadak itu merupakan penyebab kematian yang tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Sehingga penelitian dilakukan mengingat diperlukan biomarker atau penanda dini untuk memastikan diagnosis penyakit tersebut.

Tujuannya, supaya bisa dilakukan pertolongan segera untuk mencegah kematian dan kecacatan jantung. "Kebanyakan kematian pasien ini karena keterlambatan berobat ke dokter/rumah sakit, karena hanya dikira masuk angin saja atau sakit maag," kata dia.

Advertising
Advertising

Trisulo mengatakan serangan jantung mendadak terjadi karena pembuluh darah yang memberi aliran darah ke otot jantung (arteri koroner) tersumbat akibat pecahnya plak aterosklerosis atau terjadi penyempitan diameter pembuluh koroner. Diagnosis serangan jantung mendadak meliputi anamnesis gejala, pemeriksaan fisik atau ECG dan pemeriksaan laboratorium (biomarker jantung).

Pada anamnesis, biasanya ada keluhan nyeri dada kiri (yang khas seperti tertusuk dan tembus punggung), tapi bisa juga hanya sakit perut seperti maag. "Nyeri dada ini terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan aliran darah (iskemik) atau justru sudah terjadi kematian (infark) otot jantung (miokard)," kata Trisulo.

Trisolo mengatakan cedera otot jantung inilah yang ditangkap oleh berbagai biomarker yang beragam sebagai penyebab serangan jantung, yakni inflamasi, aktivasi koagulasi, neuroendokrin, gangguan endothel dan stress hemodinamik.

"Penelitian saya di Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) Solo, sebagian besar tentang biomarker serangan jantung mendadak, baik untuk diagnosis maupun prognosis, seperti: Hs CRP, Pentraxin-3, Myeloperoxidase (MPO), ST2, Growth Differentiation Factor-15 (GDF-15), Resistin, Galectin-3, Kopeptin maupun obat tambahan untuk pasien IMA, seperti N Acetyl Cystein. Hasil semua penelitian saya semakin memantapkan peran biomarker dalam diagnosis dan prognosis pasien IMA," kata Trisulo.

Menurut Trisulo, para ahli jantung di seluruh dunia, termasuk Indonesia sepakat menggunakan ‘troponin jantung” sebagai biomarker utama untuk mendiagnosis serangan jantung mendadak (IMA). Reperfusi aliran darah ke otot jantung yang tersumbat atau terjadi penyempitan akibat plak aterosklerosis merupakan tata laksana utama pasien IMA.

"Intervensi koroner perkutan (IKP) primer dengan kateterisasi jantung di laboratorium kateterisasi dengan memasang stent/cincin, sebaiknya dilakukan pada pasien IMA < 12 jam; bahkan idealnya, waktu pasien kena serangan jantung yang datang ke IGD rumah sakit sampai dilakukan pemasangan stent < 2 jam (120 menit) dan hal ini sudah kita lakukan di RSDM yang mempunyai 3 alat kateterisasi jantung dengan tenaga ahli jantung yang memadai," kata Trisulo.

Bila waktu pasien datang ke IGD rumah sakit sampai dilakukan tindakan baloonisasi diperkirakan > 2 jam, dia menyebut sebaiknya dilakukan reperfusi dengan obat trombolisis, sepanjang tidak ada kontra indikasi.

Selain Trisulo, 3 dosen UNS lainnya akan resmi menyandang jabatan guru besar di kampus UNS besok. Dari 3 dosen itu, ada Peduk Rintayati yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-78 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan ke-299 UNS. Peduk menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan IPA SD pada FKIP. Pidato inagurasi yang akan dibawakan berjudul ‘Penguatan Empati Lingkungan di Sekolah Dasar melalui Stimulasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan’.

Kedua, Indah Widiastuti yang akan dikukuhkan menjadi Guru Besar ke-79 FKIP dan ke-301 UNS. Indah merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Material pada FKIP. Pidato inagurasi yang akan dibawakan berjudul ‘Eksplorasi Material Berbasis Plastik Daur Ulang dalam Penguatan Green Skills pada Technical Vocational Education & Training (TVET)’.

Berikutnya Rahayu yang akan dikukuhkan menjadi Guru Besar ke-45 Fakultas Pertanian (FP) dan ke-302 UNS. Rahayu akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pedology dan Survey Tanah pada FP. Pidatonya berjudul ‘Implementasi Pedologi Dalam Menjawab Kebutuhan Pertanian dan Non Pertanian di Masa Depan’.

Pilihan Editor: Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Berita terkait

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

41 menit lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

6 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Uang Pangkal di UNS Naik 5-8 Kali Lipat, Prodi Kebidanan dari Rp25 Juta Jadi Rp125 Juta

1 hari lalu

Uang Pangkal di UNS Naik 5-8 Kali Lipat, Prodi Kebidanan dari Rp25 Juta Jadi Rp125 Juta

UNS mengalami IPI kenaikan berkali-kali lipat.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

2 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

2 hari lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

2 hari lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

3 hari lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM UNS Protes Kenaikan IPI dari Rp25 Juta Jadi Rp100 Juta

3 hari lalu

BEM UNS Protes Kenaikan IPI dari Rp25 Juta Jadi Rp100 Juta

Selain UKT, Syafnat mengatakan, UNS juga menaikkan biaya IPI berkali-kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

3 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya