Tak Ada Perguruan Tinggi Indonesia yang Masuk Top 100 Dunia, Jokowi Ajak Kampus Lakukan Ini

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Selasa, 16 Januari 2024 22:58 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (ketiga kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menerima sejumlah pimpinan rektorat Universitas Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Kamis 27 Desember 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluhkan minimnya perguruan tinggi Indonesia yang masuk pemeringkatan kampus terbaik dunia. Misalnya, dalam pemeringkatan versi Quacquarelli Symonds (QS) tahun lalu, tidak ada perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam 200 besar kampus terbaik dunia.

"Yang ranking-nya 200 ke atas masih kecil sekali. Gak usah saya sebut, karena kecil sekali. Yang masuk top 100 atau top 50 belum ada, inilah pekerjaan besar," katanya dalam Forum Rektor Indonesia di Surabaya pada Senin, 15 Januari 2024.

QS World University Ranking merupakan perusahaan konsultan pendidikan yang berbasis di Inggris. QS mengurutkan peringkat kampus-kampus terbaik di dunia berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa di kriteria tersebut meliputi reputasi akademik, reputasi pemberi kerja, citra internasional, rasio dosen-mahasiswa, hingga kriteria lainnya.

Jokowi menyebut keberadaan lembaga perguruan tinggi sangat penting dan punya peran yang sangat strategis bagi negara. Tak hanya itu, dalam hal ini rektor sebagai pimpinan tertinggi perguruan tinggi juga punya peranan besar.

Ia menambahkan bahwa kekayaan alam Indonesia yang melimpah tidak cukup untuk menjadi negara maju, jika tak diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. "Pertama, kita butuh SDM yang berkualitas. Kedua, kita butuh iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi yang juga berkualitas. Keduanya menjadi tugas penting lembaga pendidikan tinggi, para dosen dan rektor. Tugas kita semuanya," ucap Jokowi.

Advertising
Advertising

Selain penguasaan iptek, menurut Jokowi yang tak kalah penting adalah kemauan untuk terus belajar. Sebab, SDM yang inovatif dan kuat secara fisik, mental, serta moral akan menghasilkan karya-karya yang berkualitas.

Di sisi lain, Jokowi menyatakan perguruan tinggi juga punya tugas sebagai lembaga riset. Kuncinya adalah konektivitas antara universitas dan industri. "Desain besarnya (dari) pemerintah, kemudian universitas-industri itu bisa tersambung semuanya. Itu yang luar biasa."

Maka dari itu, Jokowi menyebut perguruan tinggi dalam negeri harus terus dioptimalkan agar peringkatnya meningkat. "Terakhir, saya mengajak seluruh perguruan tinggi untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi serta melahirkan lebih banyak solusi-solusi untuk mewujudkan kemajuan negara kita Indonesia," tuturnya.

Pilihan Editor: Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

4 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

5 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

8 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

8 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

10 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

11 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

12 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

13 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

14 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya