Tak Ada Perguruan Tinggi Indonesia yang Masuk Top 100 Dunia, Jokowi Ajak Kampus Lakukan Ini
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Devy Ernis
Selasa, 16 Januari 2024 22:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluhkan minimnya perguruan tinggi Indonesia yang masuk pemeringkatan kampus terbaik dunia. Misalnya, dalam pemeringkatan versi Quacquarelli Symonds (QS) tahun lalu, tidak ada perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam 200 besar kampus terbaik dunia.
"Yang ranking-nya 200 ke atas masih kecil sekali. Gak usah saya sebut, karena kecil sekali. Yang masuk top 100 atau top 50 belum ada, inilah pekerjaan besar," katanya dalam Forum Rektor Indonesia di Surabaya pada Senin, 15 Januari 2024.
QS World University Ranking merupakan perusahaan konsultan pendidikan yang berbasis di Inggris. QS mengurutkan peringkat kampus-kampus terbaik di dunia berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa di kriteria tersebut meliputi reputasi akademik, reputasi pemberi kerja, citra internasional, rasio dosen-mahasiswa, hingga kriteria lainnya.
Jokowi menyebut keberadaan lembaga perguruan tinggi sangat penting dan punya peran yang sangat strategis bagi negara. Tak hanya itu, dalam hal ini rektor sebagai pimpinan tertinggi perguruan tinggi juga punya peranan besar.
Ia menambahkan bahwa kekayaan alam Indonesia yang melimpah tidak cukup untuk menjadi negara maju, jika tak diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. "Pertama, kita butuh SDM yang berkualitas. Kedua, kita butuh iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi yang juga berkualitas. Keduanya menjadi tugas penting lembaga pendidikan tinggi, para dosen dan rektor. Tugas kita semuanya," ucap Jokowi.
Selain penguasaan iptek, menurut Jokowi yang tak kalah penting adalah kemauan untuk terus belajar. Sebab, SDM yang inovatif dan kuat secara fisik, mental, serta moral akan menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
Di sisi lain, Jokowi menyatakan perguruan tinggi juga punya tugas sebagai lembaga riset. Kuncinya adalah konektivitas antara universitas dan industri. "Desain besarnya (dari) pemerintah, kemudian universitas-industri itu bisa tersambung semuanya. Itu yang luar biasa."
Maka dari itu, Jokowi menyebut perguruan tinggi dalam negeri harus terus dioptimalkan agar peringkatnya meningkat. "Terakhir, saya mengajak seluruh perguruan tinggi untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi serta melahirkan lebih banyak solusi-solusi untuk mewujudkan kemajuan negara kita Indonesia," tuturnya.
Pilihan Editor: Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden