Mengenal Leuit, Simbol Ketahanan Pangan Masyarakat Adat Sinar Resmi Sukabumi

Minggu, 21 Januari 2024 16:44 WIB

Leuit atau lumbung padi menjadi simbol ketahanan pangan masyarakat adat Desa Sinar Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat di Desa Sinar Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat punya tradisi unik untuk menangkal kekurangan bahan pokok bila terjadi krisis pangan. Salah satu tradisi kuno yang masih dipertahankan di wilayah Kasepuhan Sinar Resmi ini adalah keberadaan leuit atau lumbung padi. Leuit berbentuk seperti pondok kecil dan diberi atap dari daun sago kirai (sejenis palem) yang dianyam.

Ukuran leuit bervariasi, tergantung kebutuhan pemilik rumah dan ketersediaan padi yang mereka miliki. Leuit biasanya mampu menampung 500 hingga 1000 ikat padi. Berdasarkan informasi yang didapat, padi yang disimpan di leuit bisa tahan hingga 5 tahun.

Juru Bahasa Keolotan (kampung), Karma, mengatakan keberadaan leuit di Desa Sinar Rasa sangat penting dan dijadikan sebagai tradisi turun temurun. Leuit adalah simbol ketahanan pangan Kasepuhan Adat Banten Kidul (KBAK), satu ikat padi yang disimpan dalam leuit setara dengan lima kilogram beras.

"Leuit ini jadi simbol ketahanan pangan, tujuannya untuk mengatasi kelaparan bila nanti terjadi krisis pangan atau kekeringan dan sebagainya. Jadi masyarakat masih punya cadangan padi untuk diolah," kata Karma saat ditemui Tempo di Desa Sinar Resmi, Jumat 19 Januari 2024.

Karma menyampaikan, padi yang berada di dalam leuit tidak boleh dijual, adat KBAK melarang hal tersebut, supaya tidak ada masyarakat yang berdampak pada kelaparan di kemudian hari. "Tapi beras boleh dijual, kalau padi tidak. Kalau mau dijual, maka padi harus diolah dulu menjadi beras," kata Karma.Leuit atau lumbung padi menjadi simbol ketahanan pangan masyarakat adat Desa Sinar Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Advertising
Advertising

Salah satu keberadaan leuit yang dirasakan masyarakat, menurut Karma, saat terjadi krisis moneter masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pada saat itu masyarakat Desa Sinar Rasa tidak terdampak krisis moneter karena kebutuhan pangan terpenuhi.

"Dengan adanya leuit ini, tidak ada dirasakan krisis moneter atau apapun itu, kami di sini masih bisa makan dan tidak kesulitan pangan. Tradisi ini penting dipertahankan," ujar Karma.

Di sisi lain, Karma menyampaikan ada kekurangan leuit. Padi yang disimpan di leuit dalam waktu yang lama bahkan bertahun-tahun akan mengalami penurunan dalam segi rasanya. Karma menyebut beras yang dihasilkan dari padi dalam leuit tidak putih dan cenderung kuning. Rasanya pun agak hambar.

"Tapi kembali lagi ke fungsi awalnya, leuit ini sebagai tempat penyimpanan stok padi, bila nanti terjadi krisis pangan bisa dimanfaatkan. Jadi, walau rasa nasi yang dihasilkan agak kurang, namanya di masa krisis ya harus dimakan juga nantinya," ucap Karma.

Konon, kata Karma, padi dalam leuit bisa tahan hingga 10 tahun bila tidak memakai bahan kimia. Namun, saat ini seluruh proses bertani di Desa Sinar Rasa sudah pakai pupuk kimia. Sehingga, menurut dia, hanya bisa tahan hingga lima tahun saja.

"Cerita dari orang tua dulu, padi di leuit bisa tahan sampai 10 tahun. Paling berubah rasanya saja, tapi masih bisa untuk dimakan. Kalau saat ini menurut saya hanya bisa sampai lima tahun saja soalnya kan pakai kimia," ucap Karma.

Karma berharap tradisi menyimpan padi di dalam leuit masih bisa dilanjutkan dari masa ke masa di Desa Sinar Rasa. Menurut dia, metode ini sangat penting bila seandainya kondisi pangan di Indonesia nantinya sedang buruk. "Lebih baik mencegah lebih dulu, daripada nanti kita kesulitan akibat kelaparan," kata Karma.

Pilihan Editor: Fitur AI Samsung Galaxy S24 Gratis hingga 2025

Berita terkait

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 jam lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

2 jam lalu

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

Menurut Jokowi di semua negara sekarang menghadapi kesulitan karena kenaikan harga pangan

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

2 jam lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

12 jam lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

5 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

14 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

17 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

19 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya