Mahfud MD Soroti Deforestasi, 5 Dampak Buruk Penggundulan Hutan yang Sudah Terjadi

Reporter

Rindi Ariska

Selasa, 23 Januari 2024 09:50 WIB

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD sempat menyebut soal deforestasi dalam Debat Cawapres 2024 kedua, pada Ahad, 21 Januari 2024, Ia mengatakan deforestasi Indonesia mencapai 12,85 juta ha, lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luas Pulau Madura dalam 10 tahun terakhir.

“Data 10 tahun terjadi deforestasi 12,85 juta hektare. itu lebih luas dari Korsel dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal. ini deforestrasi dalam 10 tahun terakhir. Itu banyak mafianya saya sudah mengirim tim 8 sudah putusan MA. untuk pertambahangan di indnesia banyak sekali ilegal dan dibeking aparat,” kata Mahfud dalam Debat Kandidat oleh KPU, Minggu 21 Januari 2024.

Deforestasi merupakan suatu kegiatan pembabatan hutan dalam skala besar untuk menciptakan kawasan non hutan, dengan cara menebang maupun pembakaran tumbuhan.

Saat ini kerusakan hutan atau deforestasi terjadi hampir diseluruh dunia, dimana kerusakan tersebut sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), hampir 7,3 juta hektar hutan diseluruh dunia hilang setiap tahunnya. Deforestasi terjadi karena sejumlah alasan. Alasan paling umum adalah pertanian, dengan 80 persen deforestasi disebabkan oleh peternakan besar-besaran, dan penebangan untuk bahan baku dan pembangunan.

Dikutip dari Jurnal berjudul Dampak Deforestasi Hutan Skala Besar terhadap Pemanasan Global di Indonesia, deforestasi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat serius baik pada tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Advertising
Advertising

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 5 dampak buruk deforestasi:

1. Hilangnya Habitat Flora dan Fauna

Salah satu dampak deforestasi yang paling berbahaya dan meresahkan adalah hilangnya spesies hewan dan tumbuhan akibat kerusakan habitat. Dikutip dari pachamama.org, deforestasi mengancam 70 persen spesies hewan dan tumbuhan darat hidup di hutan baik itu spesies yang kita kenal maupun spesies yang tidak kita ketahui.

Pepohonan di hutan hujan yang menjadi tempat berlindung bagi beberapa spesies juga menyediakan kanopi yang mengatur suhu. Penggundulan hutan mengakibatkan variasi suhu yang lebih drastis dari siang ke malam, seperti halnya gurun, yang dapat berakibat fatal bagi banyak penduduk.

2. Menurunkan Kualitas Oksigen

Dikutip dari pusatkrisis.kemkes.go.id, hutan merupakan produsen terbesar yang menghasilkan Oksigen (O2), hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Itulah sebabnya ada istilah hutan adalah paru-paru bumi. Namun banyaknya hutan yang rusak akan membuat penurunan kualitas oksigen. Sebab semakin sedikit tumbuhan yang ada di hutan, semakin sedikit pula oksigen yang dihasilkan. Jika deforestasi semakin luas, kualitas dan kuantitas oksigen akan menurun.

3. Terjadi Bencana

Semakin maraknya penebangan liar akan membuat hutan semakin gundul, hal ini tentu akan menjadi pemicu terjadinya banjir besar dan juga banjir bandang. Karena sedikitnya pohon yang terdapat dihutan tidak akan mampu menyerap air hujan. Bencana banjir dapat terjadi karena kurangnya resapan, sehingga air tersebut mengalir ke tempat-tempat yang tidak ada sewajarnya, misalnya sampai ke pemukiman. Di sisi lain, resapan air yang tidak baik juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor.

4. Peningkatan Gas Rumah Kaca

Berkurangnya pepohonan juga memungkinkan lebih banyak gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer. Hutan yang sehat menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan bertindak sebagai penyerap karbon yang berharga. Kawasan hutan yang mengalami deforestasi akan kehilangan kemampuan tersebut dan melepaskan lebih banyak karbon.

5. Merusak Biomassa dan Memperburuk Perubahan Iklim

Sebuah makalah baru-baru ini di Nature Communications menggunakan model iklim dan data satelit untuk mengukur dampak iklim dari deforestasi tropis terhadap hutan yang tersisa. Mereka menemukan bahwa setelah penggundulan hutan di salah satu wilayah Amazon, perubahan iklim yang diakibatkannya menyebabkan hilangnya 5,1 persen total biomassa (akar, cabang, daun, dan lain-lain) di lembah Amazon.

Hal ini penting karena biomassa pohon menyimpan karbon. Sejak 2010, deforestasi telah menghilangkan 1 petagram (1 triliun kilogram) karbon setiap tahunnya. Karbon tersebut masuk ke atmosfer dan mendorong perubahan iklim.

Pilihan Editor: 4 Daerah dengan Hutan Paling Menyusut di Indonesia

Berita terkait

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

3 jam lalu

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

Mahfud Md berujar pelarangan melakukan dan menyiarkan hasil investigasi untuk media sama saja seperti melarang peneliti melakukan riset.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

3 jam lalu

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengkritisi rencana DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau UU Penyiaran. Mahfud mengatakan aturan-aturan diusulkan dalam revisi undang-undang tersebut keblinger atau sesat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

4 jam lalu

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa revisi Undang-undang Mahkamah Konstitusi mengganggu independensi hakim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

8 jam lalu

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi RUU MK yang baru saja diterima Menko Hadi Tjahjanto di tingkat Panja. Padahal, RUU tersebut sempat ditolak Mahfud.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

10 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

16 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

1 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

1 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya