Greenpeace: Isu Masyarakat Adat Saat Debat Cawapres 2024 Hanya Janji dan Retorika

Selasa, 23 Januari 2024 14:30 WIB

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya dengan latar belakang rivalnya, Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Debat cawapres 2024 kedua di Senayan, Jakarta, dinilai Greenpeace hanya janji semata. Persoalan masyarakat adat yang dibahas oleh pasangan calon atau paslon tak lebih dari sekadar retorika.

"Ketiga cawapres berjanji melindungi masyarakat adat dan wilayah adat, termasuk dengan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat. Janji semacam ini selalu disampaikan dari pemilu ke pemilu," kata Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, dari keterangan yang diterima Tempo, Senin, 22 Januari 2024.

Leonard berpendapat bahwa kondisi politik di Indonesia menyebabkan masyarakat adat hanya sebagai jualan padat saat pemilu. Selain itu, melindungi masyarakat adat tak lebih dari sekadar retorika, sebab tidak kunjung dicabutnya Undang Undang Cipta Kerja dan menghentikan PSN yang merampas wilayah masyarakat adat.

Debat cawapres 2024 itu, dikatakan Leonard, hanya akan jadi omong kosong bila ruang masyarakat adat terus tergerus akibat pembukaan lahan dan deforestasi. Merujuk pada data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Leonard mencatat telah terjadi deforestasi mencapai 3,1 juta hektare sepanjang tahun 2015 hingga 2022.

Lebih lanjut, Leonard berpendapat bahwa deforestasi terencana juga mengancam hutan alam Papua yang kini tersisa 34 juta hektare per tahun 2022. Bahkan telah ada sebanyak 72 surat keputusan pelepasan kawasan hutan di Papua yang dibuat Menteri Kehutanan sepanjang tahun 1992 hingga 2019.

Advertising
Advertising

"Watak ekonomi ekstraktif pemerintah selama ini telah memicu banyak masalah, mulai dari ketimpangan penguasaan dan pemanfaatan tanah, lalu melahirkan pelbagai konflik agraria dengan merampas hak-hak masyarakat adat, masyarakat lokal, hingga masyarakat pesisir," ujar Leonard.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Politik Greenpeace Indonesia, Khalisah Khalid mengatakan perspektif para kandidat cawapres dalam membahas isu lingkungan hidup dan sumber daya alam masih banyak bias.

Khalisah turut mencatat pelbagai masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia, salah satunya dengan pelepasan kawasan hutan seluas 1,5 juta hektare, yang mana 1,1 juta hektare di antaranya adalah hutan alam dan gambut. Akibatnya kebakaran hutan dan lahan gambut masih terjadi setiap tahunnya.

"2023 saja angka kebakaran lahan dan hutan mencapai 1,16 juta hektare, tapi sayangnya ini luput dari pembahasan debat cawapres. Mereka juga tidak menyinggung masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang tempat tinggalnya rentan tenggelam karena kenaikan permukaan air," ujar Khalisah.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

6 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

8 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

9 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

9 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

13 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

15 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

15 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

18 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

19 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

22 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya