Cak Imin Ditantang Tobat Ekologis dengan Pembatalan UU Cipta Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 17:14 WIB

Alih-alih mematuhi MK, pemerintah menerbitkan Perpu Cipta Kerja. Dengan begitu, UU menjadi setara peraturan pemerintah. Mengapa pemerintah begitu terbuka mengakal-akali konstitusi?

TEMPO.CO, Jakarta - Walhi mengaku senang narasi tobat ekologis muncul di debat cawapres, Minggu malam 21 Januari 2024. Namun dinilai kurang lengkap, sebab tidak dibarengi dengan konsep yang utuh.

Seperti diketahui, seruan untuk tobat ekologis datang dari cawapres Muhaimin Iskandar, pasangan dari capres Anies Baswedan. "Kita harus melakukan tobat ekologis, dimulai dari etika lingkungan dan etika pembangunan," katanya.

Walhi berpendapat bahwa tata cara pelaksanaan tobat ekologis yang disampaikan Cak Imin tidak ikut muncul ke permukaan saat debat. Tanpa konsep operasional atau cara realisasi, ajakan atau seruan tersebut dianggap retorika semata.

"Kalau terminologi saja ya semua juga paham," kata Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi, Uli Arga Siagian, saat ditemui di Kantor Eksekutif Nasional Walhi, Selasa 23 Januari 2024.

Uli mengungkap harapannya kalau saat debat cawapres pada Ahad malam lalu Cak Imin bisa menjabarkan lebih lanjut kepada tiap pasangan calon cara tegas untuk tobat ekologis. Salah satu cara yang diharapkan itu adalah evaluasi dan hapus Undang-Undang Cipta Kerja.

Advertising
Advertising

Uli menilai bahwa kerusakan lingkungan di Indonesia salah satunya akibat hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja. Maka, dia melanjutkan, UU yang diakui pemerintah untuk mengundang investor masuk tersebut harus dibatalkan atau dicabut jika ingin tobat ekologis.

"Nah, tapi sayangnya kan konsep operasional atau realisasi tobat ekologis yang disampaikan Cak Imin ini tidak muncul," kata Uli. Dia menambahkan, "Secara ringkasnya, implementasi tobat ekologis ini tampak gelap, bila hanya dinarasi saja."

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat

Pernyataan senada datang dari Greenpeace Indonesia. Pernyataan cawapres yang hanya mengajak untuk tobat ekologis disebutkan belum jelas tolok ukur dan sikapnya.

"Jargonnya menarik gitu ya, ada tobat ekologis, tapi dari debat kemarin tidak tampak mau tobat ekologis seperti apa," ucap Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, saat dihubungi pada Rabu, 24 Januari 2024.

Salah satu kerangka yang jelas untuk mencapai tobat ekologis, menurut Iqbal, seruan untuk menolak sistem ekonomi ekstraktif dan eksploitatif, lalu beralih ke ekonomi bersih. Selain itu juga bisa dengan menghentikan deforestasi atau mengakui hak masyarakat adat untuk menjaga hutan.

Iqbal menjelaskan, jika narasi tobat ekologis ini disampaikan dengan konteks yang jelas, maka bisa dipegang janjinya serta masyarakat mengetahui capaian akhirnya seperti apa. Dia meyakinkan, berdasarkan riset Greenpeace Indonesia, tobat ekologis sangat mungkin dilakukan di Indonesia. "Bisa, bisa banget (dilakukan tobat ekologis) langsung dan tidak mengulangi perilaku merusak sumber daya alam," kata dia.

Pilihan Editor: 10 Rekomendasi HP Android RAM Besar dengan Harga Mulai 1 Jutaan

Berita terkait

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

10 jam lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pilkada Jateng 2024, Menjaring Nama dan Peluang Koalisi Partai

16 jam lalu

Menjelang Pilkada Jateng 2024, Menjaring Nama dan Peluang Koalisi Partai

Dari nama-nama yang muncul untuk bersaing di Pilkada Jateng, tak hanya politikus, ada polisi pangkat jenderal dan selebriti

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

1 hari lalu

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

Walhi Jabar menanggapi rencana pemerintah Indonesia yang ingin pamer proyek Citarum Harum di ajang World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

2 hari lalu

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

Risiko bencana ekologis di kawasan Lembah Anai telah sering diingatkan banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

2 hari lalu

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

WALHI Bangka Belitung dan Masyarakat Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Timah Batu Beriga

2 hari lalu

WALHI Bangka Belitung dan Masyarakat Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Timah Batu Beriga

Kandungan logam berat (Pb, Cd, Cr) pada limbah cair kegiatan penambangan timah, menjadi bahan pencemar lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kata Gus Yusuf yang Bakal Diusung PKB Jadi Calon Gubernur pada Pilkada Jateng

2 hari lalu

Kata Gus Yusuf yang Bakal Diusung PKB Jadi Calon Gubernur pada Pilkada Jateng

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

2 hari lalu

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

Tim solidaritas nasional untuk Rempang membeberkan kondisi di Rempang saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Baca Selengkapnya