5 Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, WWF Indonesia Sebut Situasi Darurat

Jumat, 16 Februari 2024 14:34 WIB

Relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu, 24 Januari 2024. Kebun binatang ini viral sejak dikabarkan sejumlah satwa di antaranya harimau berada dalam kondisi memprihatinkan. ANTARA/Yudi

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak November tahun lalu hingga Februari 2024, tercatat sudah lima ekor harimau sumatera yang mati di kebun binatang Medan Zoo. WWF Indonesia menilai hal ini sebagai situasi darurat yang harus ditangani dengan konkret.

WWF Indonesia adalah organisasi konservasi independen dengan fokus pada pencarian solusi dan memobilisasi aksi dari para pemangku kepentingan dan pendukung.

Direkrut Forest dan Wildlife WWF Indonesia, M. Ali Imron, mengatakan perlu langkah yang konkret dan cepat untuk merespons permasalahan harimau sumatera yang mati di Medan Zoo. Salah satu cara yang bisa dilakukan sedari dini adalah mengevaluasi tataran teknis maupun pengelolaannya.

Selain itu, Imron meminta untuk dilakukan investigasi perihal kematian lima ekor harimau di Medan Zoo, sebab rentang waktu kejadiannya berdekatan dan diperlukan informasi soal penyebab kematiannya.

"Selanjutnya, harus benar-benar dilakukan upaya pencegahan, jangan sampai satwa yang lain juga berpotensi mati di Medan Zoo," kata Imron dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat 16 Februari 2024

Advertising
Advertising

Pada prinsipnya, menurut Imron, satwa liar dilindungi lebih baik hidup di habitat aslinya, bukan kebun binatang. Cara seperti ini sangat berdampak untuk menjaga populasi harimau sumatera supaya terhindar dari risiko kepunahan.

Kendati demikian, harimau sumatera bisa diletakkan di kebun binatang, namun langkah begini tidak terlalu direkomendasikan. Bila telanjur berada di kebun binatang, maka satwa dilindungi harus memiliki izin dari pemerintah dan syarat kesiapan infrastrukturnya juga harus dicek dengan teliti.

Imron menyadari bahwa kebun binatang adalah lembaga yang mempunyai legalitas dari otoritas terkait di Indonesia. Petugas di kebun binatang diharapkan untuk menerima segala konsekuensi pengelolaan, seperti memberi makan yang cukup dan merawatnya dengan baik.

Lebih lanjut Imron mengatakan dampak buruk dari satwa yang tinggal di kebun binatang. Ditinjau dari segi fisik dan kemampuan bertahan hidupnya, satwa di kebun binatang cenderung lemah dan tidak mempunyai insting yang kuat seperti satwa di alam liar.

Kondisi sangat berisiko bila satwa di kebun binatang dilepasliarkan di kemudian hari. Imron menilai satwa seperti harimau sumatera di kebun binatang tidak direkomendasikan untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya.

"Jadi kita perlu berfikir lebih jauh sebelum menyatakan akan memelihara satwa, selain dari sisi regulasinya, juga ada komitmen penuh untuk merawat satwa supaya bertahan hidup dalam jangka panjang," ucap Imron.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

2 hari lalu

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.

Baca Selengkapnya

Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

6 hari lalu

Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

Menurut polisi, warga Pelalawan itu diduga diterkam Harimau Sumatera saat bekerja di Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.

Baca Selengkapnya

Desa Welora Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Bahari Berkelanjutan

46 hari lalu

Desa Welora Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Bahari Berkelanjutan

Desa Welora di Maluku Barat Daya selama ini dikenal sebagai destinasi wisata selam wisatawan dalam negeri maupun mancanegara

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

48 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

53 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

53 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

53 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

54 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

55 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

59 hari lalu

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.

Baca Selengkapnya