Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Reporter

Antara

Senin, 26 Februari 2024 00:14 WIB

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi

TEMPO.CO, Lampung Barat - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung kembali menambah kandang jebakan dan kamera perangkap untuk 'perburuannya' mengevakuasi harimau yang sedang meresahkan warga di Lampung Barat. Sebanyak dua orang diduga telah menjadi korban tewas karena diterkam satwa raja hutan itu.

Kandang jebak pertama telah dipasang pada lokasi yang berjarak 100 meter dari ditemukannya salah satu korban pada Jumat, 23 Februari 2024. Dari hasil pantauan tim gabungan di lokasi ditemukan jejak satwa Harimau Sumatera yang diperkirakan berumur satu hari.

Diharapkan, pada Sabtu lalu pemasangan kandang jebak ditambah. Tak hanya kandang, tapi juga personelnya. "Tujuan utamanya untuk mengantisipasi tidak terjadi kasus serupa dan meredam keresahan masyarakat," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, Joko Susilo, Sabtu 24 Februari 2024.

Selain itu, kata Joko, meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan harimau yang dapat menyerang warga, khususnya saat berada di kebun. Kepada masyarakat di Lampung Barat, dia mengimbau, untuk sementara menghindari aktivitas berkebun karena masih dimungkinkan harimau akan kembali lagi ke lokasi mangsa disembunyikan.

"Jika terpaksa ke kebun jangan bepergian sendirian," kata dia. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, katanya, warga juga dimintanya tidak beraktivitas mulai menjelang sore, malam, hingga menjelang pagi, karena saat itulah harimau aktif berburu.

Advertising
Advertising

"Jika bertemu dengan satwa liar, seperti harimau, jangan langsung membalikkan badan," kata dia sambil menambahkan, "Hadapi satwa tersebut sambil berteriak apapun yang bisa kita lakukan, lalu mundur pelan-pelan, hingga satwa tersebut lepas dari pandangan mata, dan lari sekencang mungkin."

Sebelumnya, BKSDA Bengkulu-Lampung memasang jebakan kandang trap dan kamera perangkap untuk menindaklanjuti laporan adanya dua warga yang tewas diterkam harimau di Lampung Barat dalam waktu kurang dari satu bulan.

Laporan dan Video Viral Sejak November Lalu

Sebelumnya dua peristiwa itu, telah muncul sejumlah laporan perihal Harimau Sumatera yang turun gunung. Laporan datang dari kawasan Jalan Sanggi-Bangkunat di Taman Nasiona Bukit Barisan Selatan di Pesisir Barat, Lampung.

Laporan pertama tercatat pada 27 November lalu. Ketika itu, Wandi selaku pelapor menginformasikan ke petugas telah melihat seekor harimau turun gunung dan melintas di ruas jalan yang sama, di KM 19 Pekon Pemerihan, Pesisir Barat.

Ketua Tim Kerja Pelayananan Perizinan, Pengelolaan Data, Informasi, Pelaporan, Perpustakaan dan Kehumasan TNBBS, Decis Maroba, menambahkan, keesokan harinya petugas cek lokasi. Hasil saat itu, tim belum mendapatkan bukti dukung berupa tanda keberadaan harimau di sekitar lokasi terlapor baik jejak kaki, feses, bulu, urine, maupun hewan yang dimangsa.

Pada 21 Januari 2024, Resor Pemerihan mendapatkan informasi dari penjual duren di KM 20 yang melihat keberadaan seekor harimau. Selang beberapa hari kemudian atau 29 Januari 2024, pukul 20.30 WIB, Resor Pemerihan mendapat laporan dari masyarakat bila harimau kembali terlihat di KM 19.

Tidak berhenti sampai disitu, pada 7 Februari 2024, Resor Pemerihan mendapat laporan warga melihat seekor harimau sedang berkeliaran di sekitar rumah Sihono pada KM 20. Di lokasi inilah petugas akhirnya bisa mendapatkan bukti dukung berupa jejak. "Ukuran lebar jejak kaki 8-9 sentimeter," kata Decis.

Lalu, video viral di media sosial menunjukkan seekor harimau mondar mandir di depan sebuah mobil di KM 20 Jalan Sanggi-Bengkunat pada malam hari. Peristiwa itu direkam oleh salah seorang yang ada di dalam mobil tersebut pada 10 Februari 2024.

Pilihan Editor: Setelah di Rancaekek, Puting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung

Berita terkait

Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

21 jam lalu

Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

Menurut polisi, warga Pelalawan itu diduga diterkam Harimau Sumatera saat bekerja di Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

30 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

42 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

43 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

47 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

47 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

47 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

48 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

49 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya