Sambaran Kilat ke Handphone Bisa Mematikan? Begini Penjelasan Ahli Petir ITB

Sabtu, 9 Maret 2024 12:47 WIB

Kilatan petir keunguan terekam menyambar-nyambar puncak Gunung Merapi Selasa sore, 11 Oktober 2022. Video petir ini viral di media sosial. (FOTO/Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler atau handphone seringkali dikaitkan dengan sambaran petir sehingga diduga sampai menewaskan penggunanya. Menurut Syarif Hidayat, ahli dan peneliti petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), handphone tidak menyebabkan penggunanya tersambar petir. “Lagi pakai handphone disambar petir, nggak ada cerita insiden itu di seluruh dunia,” kata Syarif Hidayat, dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB dari Kelompok Keahlian Teknik Ketenagalistrikan, Jumat 9 Maret 2024.

Menurutnya sejauh ini belum pernah ada laporan sambaran petir langsung ke handphone yang digunakan di dalam maupun di luar rumah. “Tidak cukup gelombang elektromagnetik dari handphone sanggup memancing petir karena sangat kecil,” ujarnya. Hal senada disampaikan ahli petir lainnya Reynaldo Zoro. “Banyak yang selalu menghubungkan handphone dengan disambar petir, tidak ada korelasinya,” kata dia, Jumat 9 Maret 2024.

Lazimnya, petir akan menyambar bangunan atau benda yang tinggi seperti gedung bertingkat dan pohon. Manusia yang berada di permukaan tanah pada tempat terbuka seperti di lapangan juga bisa tersambar kilat. Pun saat orang berteduh di bawah pohon yang tersambar petir, bisa terkena side flash. Bagian yang kena petir itu bisa gosong, terbakar, atau meledak. Sementara di dalam bangunan seperti gedung atau rumah, orang bisa terhindar dari sambaran petir.

Pada kasus gedung atau rumah yang tersambar petir, kata Syarif, tegangan listrik dari bangunan itu seketika akan naik luar biasa sampai ke tanah dan menyebabkan arus loncat. Ketika ada saluran listrik, tegangan tinggi dari petir meloncat ke kabel listrik konduktor. Kecepatan sambaran petir itu dalam hitungan puluhan mikro sekon (mikrodetik). Sedangkan reaksi sekring atau sirkuit pemutus beban listrik (MCB) dalam hitungan milisekon. Artinya menurut Syarif, sekring atau MCB keburu rusak akibat sambaran petir sebelum bisa bekerja untuk melindungi bangunan. “Karena itu peralatan elektronik menjadi rusak,” ujarnya.

Ketika ada peralatan elektronik yang sedang digunakan seperti setrika atau handphone yang sedang diisi ulang misalnya, menurut Syarif, umumnya tidak sampai menyebabkan orang terluka apalagi sampai mematikan. “Apa saja yang terhubung secara listrik orang bisa tersengat tapi umumnya tidak fatal,” kata dia.

Advertising
Advertising

Beda kasusnya dengan orang tersengat listrik di dalam rumah akibat hubungan arus pendek alias korsleting saat memakai perangkat elektronik. Korban yang tersengat listrik 100 volt atau 1-2 kilo Ampere bisa meninggal. “Mungkin pas ada petir, tapi bisa karena kesetrum biasa bukan sambaran petir,” ujar Syarif. Untuk memastikannya, perlu otopsi atau pada instalasi listriknya bisa dilihat apakah ada jejak hangus karena petir.

Selain itu menurut Syarif, tanda orang kesetrum listrik yaitu ada lebam di tangan dan kaki. “Itu kena namanya tegangan sentuh, yang menyentuh tangan listriknya mengalir lewat tubuh, jantung, lalu ke kaki yang menginjak permukaan,” kata dia.Penyebab kematian menurutnya bukan dari lebam melainkan akibat jantung yang jadi berhenti.

Pilihan Editor: Sejuta Sambaran Petir di Jawa Barat pada Februari 2024, Salah Satunya Menewaskan Mahasiwa Unpad

Berita terkait

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

1 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya

5 Cara Membersihkan RAM iPhone Supaya HP Tidak Lemot

2 hari lalu

5 Cara Membersihkan RAM iPhone Supaya HP Tidak Lemot

Cara membersihkan RAM di iPhone agar HP tidak lemot cukup mudah. Cara paling gampang adalah dengan me-restart perangkat. Ikuti panduannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

3 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

3 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

4 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

5 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

5 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

6 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya