Cerita Korban Banjir Pesisir Selatan Sumbar, Ada yang Menjemput Beras dengan Sepeda Motor

Selasa, 12 Maret 2024 00:54 WIB

Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi

TEMPO.CO, Jakarta - Para korban banjir bandang di Nagari Ganting Mudiak Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengaku kekurangan pasokan bahan makanan dan peralatan bayi. Akses jalan menuju salah satu nagari—wilayah administratif selevel desa—Kecamatan Sutera itu terputus akibat air bah yang melanda sejak 7 Maret lalu.

"Kami sudah kekurangan bahan makanan. Ada bantuan masuk, tapi distribusinya agak lama," kata Ipas, warga Kampung Batang Bala di Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantih, ketika ditemui Tempo pada Senin, 11 Maret 2024.

Menurut Ipas, makanan yang dikonsumsinya saat ini merupakan pemberian keluarganya dari daerah yang tidak terdampak banjir. Ipas menyebut makanan dan perlengkapan anak-anak seperti susu dan popok sangat dibutuhkan. "Saya makan dengan 2 anak hanya dari pemberian saudara di luar. Ini sudah hari ke-5.”

Kepada Tempo, Ipas sempat bercerita mengenai rumahnya yang habis diterjang banjir bandang. “Lihatlah. Sudah rata," katanya sambil menunjuk puing-puing reruntuhan.

Banjir di Kampung Batang Bala kali ini menjadi hal yang baru bagi Ipas. Pasalnya, tinggi air kini melewati 1 meter. Debit air pun jauh lebih besar dibanding banjir sebelumnya. Dia berharap pasokan makanan segera datang, terutama karena sudah masuk Ramadan.

Advertising
Advertising

Samsul, warga Kampung Langgai di Nagari Gantiang Utara juga mengeluhkan hal serupa. Pengiriman bantuan makanan ke wilayahnya juga terganjal jalan yang terputus. "Kalau untuk 2-3 hari masyarakat masih ada cadangan makanan. Ini sudah hari ke 5," ucapnya.

Tak ingin menunggu, Samsul memutuskan untuk menjemput pasokan makanan. Dia mengaku sempat menjemput beras menggunakan sepeda motor. Bahan makanan itu berada di lokasi yang bisa dijangkau oleh mobil dari luar area banjir.

Wali Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Suheldi, juga menyebut banjir kali ini berbeda dari yang pernah terjadi di wilayahnya. Akses jalan sebelumnya tidak pernah terputus akibat genangan air.

“Biasanya kami juga sering dilanda banjir, tapi tidak separah kali ini,” tutur dia.

Suheldi mengatakan kawasan Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih diisi 2.681 orang penduduk. Dari hitungan sementara, banjir kali ini merusak 80 unit rumah di daerah tersebut, baik yang rusak berat maupun ringan. “Rumah warga ada juga yang hilang dibawa banjir.”

Pilihan Editor: Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Berita terkait

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

48 menit lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

7 jam lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Bantu Korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

8 jam lalu

PNM Peduli Bantu Korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ikut merasakan kesedihan dan duka atas bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

1 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

1 hari lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

1 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

1 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

2 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya