BNPB Gelar Operasi TMC untuk Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Basah di Jawa Tengah

Minggu, 17 Maret 2024 07:55 WIB

Warga melintasi jalan yang tergenang banjir dengan perahu rakit di Dukuh Tanggulangin, Jati Wetan, Kudus, Sabtu 16 Maret 2024. Menurut data BPBD setempat, bencana banjir sejak Kamis akibat intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai Wulan tersebut meluas dan merendam 10.430 rumah di 29 desa dari lima kecamatan dan sebanyak 32.952 jiwa terdampak serta 911 jiwa mengungsi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi basah di wilayah Jawa Tengah bagian utara, pemerintah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dimulai dari Sabtu, 16 Maret 2024, dan direncanakan hingga Rabu, 20 Maret 2024.

Operasi TMC ini dilaksanakan atas koordinasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pada operasi TMC hari pertama, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie penerbangan. Pada tiap sortie, tim menyemai bahan Natrium Klorida (NaCl) sebanyak satu ton menggunakan pesawat jenis Cesna Grand Carravan berlogo BNPB dengan nomor lambung PK-SNG dari Lanud Ahmad Yani Semarang. "Sehingga total bahan semai untuk operasi TMC hari pertama ini adalah tiga ton," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Ahad, 17 Maret 2024.

Adapun sortie pertama dan kedua, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Eggy ini mengudara dan menyemaikan bahan NaCl di atas langit perairan utara Jawa Tengah pada ketinggian jelajah 8.000 - 12.000 kaki. Kemudian sortie ketiga, pesawat melakukan penyemaian di atas langit Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan pada ketinggian jelajah 8.000-12.000 kaki.

Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi

Advertising
Advertising

Menurut rilis yang disiarkan oleh Kantor Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas sedang-lebat dan disertai petir serta angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin, 18 Maret 2024.

Sebelumnya, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota di sepanjang pantai utara bagian tengah dan telah memicu terjadinya rentetan kejadian bencana, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

Selain cuaca ekstrem, BMKG juga menyatakan bahwa bencana tersebut turut dipengaruhi adanya gangguan dari atmosfer sejak Rabu, 13 Maret 2024, termasuk dampak tidak langsung dari kemunculan bibit siklon 91S, 94S dan 93P di Samudera Hindia wilayah selatan Indonesia.

Hasil monitoring yang dilakukan BPBD Provinsi Jawa Tengah, wilayah kabupaten/kota yang terdampak bencana hidrometeorologi basah meliputi Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Grobogan.

Pilihan Editor: Gampang Cara Merekam Percakapan pada Panggilan WhatsApp di Android dan iPhone

Berita terkait

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

11 jam lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

11 jam lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

11 jam lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

19 jam lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

1 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

1 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

1 hari lalu

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang sedang dihantam banjir lahar dingin dan longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

2 hari lalu

BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

Kepala BNPB memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Bertambah: Total 43 Meninggal, 15 Hilang

2 hari lalu

Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Bertambah: Total 43 Meninggal, 15 Hilang

Menurut BMKG, penyebab bencana banjir bandang di Sumatera Barat tidak hanya akibat material lahar hasil erupsi Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya