21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura

Minggu, 17 Maret 2024 15:50 WIB

Warga membentangkan bendera merah putih saat mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam limpasan air laut ke daratan atau banjir rob di Dusun Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 17 Agustus 2023. Dalam Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, warga mengampanyekan ancaman krisis iklim serta menyuarakan tuntutan penyelesaian dan solusi pemerintah mengenai masalah kerusakan lingkungan pesisir setempat yang terancam hilang tenggelam akibat kenaikan air laut disertai penurunan muka tanah. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Dwi Sarah, menjelaskan bahwa penurunan tanah yang terjadi di banyak daerah, terutama di kawasan Pantai Utara Jawa dan Cekungan Bandung, telah menyebabkan kerugian fisik dan ekonomi.

Dilansir dari Antara, penurunan tanah salah satunya dapat menyebabkan kerusakan pada sistem drainase, rumah-rumah mengalami penurunan dan miring, serta sering terjadi banjir.

"Dari pemetaan yang kami lakukan, kerusakan di daerah selatan relatif kecil, tetapi semakin ke utara, kerusakannya semakin parah," ujar Sarah dalam sebuah diskusi tentang kebencanaan geologi di Jakarta, Kamis lalu.

Di sisi lain, fenomena tanah ambles di Semarang dan Demak terjadi dari arah barat ke timur, dengan penurunan yang semakin tinggi ke arah timur.

"Ini juga sesuai dengan struktur geologi di bawah permukaannya, yang menunjukkan endapan lempung dan lanau yang cukup tebal di daerah timur, mulai dari Kaligawe, Terboyo, hingga ke Demak, dengan sisipan tipis lapisan pasir halus," jelas Sarah.

Advertising
Advertising

BRIN juga telah melakukan penghitungan amblesan tanah secara numerik dan analitik di dua titik, yaitu Madukoro dan Kaligawe. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa laju penurunan di Madukoro sekitar 1 sentimeter per tahun, dan di Kaligawe sekitar 2 sentimeter per tahun.

Sementara itu, di Cekungan Bandung yang terdiri dari endapan danau, titik pusat penurunan muka tanah terletak di Kopo, Dayeuhkolot, dan Gedebage. Penurunan tanah di Gedebage telah menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur.

Sarah menjelaskan bahwa penurunan tanah di permukaan adalah manifestasi dari pergerakan material di bawah permukaan yang merupakan bencana laten.

Kondisi bawah permukaan Pantai Utara Jawa terdiri dari endapan aluvial kuarter, sedangkan Cekungan Bandung terdiri dari endapan danau kuarter yang rentan terhadap amblesan tanah, menyebabkan laju amblesan cukup tinggi, antara 1 hingga lebih dari 10 sentimeter per tahun.

"Bahaya penurunan tanah merupakan masalah multidimensi yang membuka banyak peluang riset," tambah Sarah.

Beberapa Daerah yang Alami Penurunan Tanah

Pada 2019 Tim Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan bahwa ada 23 daerah di Indonesia yang mengalami penurunan tanah. Badan Geologi telah mencocokkan temuan ini dengan Atlas Peta Sebaran Tanah Lunak Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi, Andiani, wilayah-wilayah yang mengalami penurunan muka tanah di Indonesia terletak di area sebaran tanah lunak.

Daerah-daerah yang mengalami penurunan ini di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Langsa
  2. Medan
  3. Indragiri
  4. Palembang
  5. Pontianak
  6. Palangkaraya
  7. Mahakam
  8. Gorontalo
  9. Papua Selatan

Sementara itu, di daerah yang mengalami penurunan tanah terbanyak berada di daerah berikut.

  1. Tangerang
  2. Jakarta
  3. Bekasi
  4. Pongkor
  5. Bandung
  6. Bungbulang
  7. Cilacap
  8. Pondok Bali
  9. Cirebon
  10. Kendal
  11. Semarang
  12. Demak

Menurut Heri Andreas, anggota tim riset Geodesi ITB, daerah pesisir pantai umumnya mengalami penurunan tanah rata-rata sebesar 1-20 sentimeter per tahun. Hal ini meningkatkan ancaman banjir rob karena kenaikan air laut akibat pemanasan global, seperti yang terjadi di utara Jakarta.

Metode penelitian yang digunakan oleh tim Geodesi ITB melibatkan citra dan data satelit serta sistem global positioning (GPS) untuk mengukur penurunan tanah secara berkala.

Sementara itu, Badan Geologi, menurut Andiani, belum memiliki atlas atau peta khusus mengenai penurunan tanah di Indonesia. Mereka baru melakukan penelitian di Jakarta dan Semarang, sementara penelitian di Bandung belum dilakukan.

Andiani menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut tentang penurunan permukaan tanah dengan berkolaborasi dengan pihak lain, mengingat situasi di Pekalongan di mana sawah sudah tergenang air. Riset yang ada saat ini lebih fokus pada kajian geoteknik untuk memahami lapisan batuan. "Diperlukan pemasangan monitor untuk melacak daerah-daerah yang mengalami penurunan tanah dan seberapa besar penurunannya," ujarnya.

ANANDA BINTANG | ANWAR SISWADI

Pilihan Editor: Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Berita terkait

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

10 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

15 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

1 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

1 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

1 hari lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 hari lalu

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

2 hari lalu

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

Kantor Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

2 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

banjir bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus.

Baca Selengkapnya