Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Selasa, 2 April 2024 21:30 WIB

Ilustrasi virus flu. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus yang memicu penyakit Flu Singapura terjadi semakin luas di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat per Maret lalu kalau jenis flu yang juga dikenal sebagai Hand, Foot, dan Mouth Disease (HFMD) ini telah menginfeksi lebih dari 5.461 pasien yang mayoritas anak-anak.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Edi Hartoyo, mengatakan, total kasus Flu Singapura di Indonesia secara keseluruhan tidak jelas dan belum ada data pastinya. Dia mengungkapkan, jumlah yang kini beredar hanyalah gambaran umum, diambil dari sampel yang ada dan pemeriksaan.

"Kadang pasien (penderita) tidak tahu kalau dia terinfeksi. Jadi data pastinya tidak bisa dijelaskan berapa totalnya," kata Edi saat konferensi pers daring, Selasa, 2 Maret 2024.

Edi menerangkan, flu jenis ini sangat mudah menyebar dan menginfeksi banyak orang, terutama anak-anak, dengan imunitas tubuh yang lemah. Waktu sembuhnya juga cepat, 3-7 hari, lalu pasien bisa pulih kembali.

Sepintas Flu Singapura mirip dengan cacar karena menimbulkan lesi atau bercak di lapisan kulit dan bintik-bintik berisi cairan. Namun, kata Edi, Flu Singapura ini lebih ringan dan tidak terlalu berbahaya dibanding cacar.

Advertising
Advertising

"Bekas lesi akibat flu ini juga mudah hilang, sedangkan cacar membekas," kata Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini.

Edi berpendapat banyak masyarakat yang tidak sadar ketika terinfeksi Flu Singapura karena gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi virus ini hampir sama dengan penyakit influenza biasa. Tapi bila kondisinya sudah parah, maka muncul lesi di telapak tangan, kaki dan mulut. "Bila ini sudah muncul, artinya sudah bisa dipastikan itu Flu Singapura."

Sikap abai oleh masyarakat untuk mengatasi penyebaran virus ini, kata Edi, imbas dari Flu Singapura yang tidak terlalu berbahaya dan berisiko--berbeda dari Covid-19. Walau sama-sama virus dan menyebar dengan sangat cepat, tapi tingkat kematian dan dampaknya cenderung sedikit.

"Kita tetap harus waspada, walau tidak berbahaya seperti Covid dan penyakit lain," katanya. "Penting untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh supaya Flu Singapura bisa segera hilang dan menurun jumlah kasusnya."

Lebih lanjut, Edi berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terlalu panik dan merisaukan kehadiran Flu Singapura ini. Virus yang memicu lahirnya penyakit ini telah ada sejak lama dan terus bermutasi. Menurut dia, selama masyarakat bisa menjaga kesehatan dan pola hidupnya, maka risiko terinfeksi semakin minim.

"Sejauh ini, baru marak menginfeksi anak-anak, kalau orang dewasa masih belum ada dan risiko terinfeksinya sedikit," kata Edi sembari menambahkan Flu Singapura bisa menginfeksi kapan saja dan bisa berkali-kali. "Kalau cacar biasanya hanya sekali saja, selanjutnya tubuh pasien bisa kebal virusnya," katanya membandingkan.

Pilihan Editor: Setelah Oppo di Seri Find X7, Vivo dan Xiaomi juga Kebut Dapatkan Dukungan Teknologi Internet 5,5G di Cina

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

3 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

6 hari lalu

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

UIN Jakarta jadi PTKIN dengan guru besar terbanyak.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

7 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya