Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Kamis, 4 April 2024 06:01 WIB

Ilustrasi hujan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur Kota Bogor dalam beberapa hari terakhir semakin mengukuhkan predikat daerah ini sebagai kota hujan. Julukan tersebut bukan tanpa alasan. Bogor terkenal dengan curah hujan yang tinggi, bahkan melebihi rata-rata kota lain di Indonesia. Bagi warga Bogor, hujan bukan lagi hal asing, melainkan sahabat yang menemani mereka di keseharian.

Ahli meteorologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Sonni Setiawan, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan di Kota Bogor dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu angin muson, posisi matahari, dan topografi. Angin muson barat dari Asia pada kurun waktu Desember, Januari, dan Februari serta angin muson timur dari Australia pada Juni, Juli, dan Agustus berpengaruh signifikan terhadap penguapan air sehingga menghasilkan hujan.

Pada sisi lain, Sonni mengatakan, curah hujan tinggi di Bogor juga dipengaruhi posisi matahari yang disebut Intertropical Convergence Zone (ITCZ) yang biasanya terjadi pada bulan Maret dan September. “Selain itu ada juga faktor lokal yaitu faktor topografi. Pegunungan di sekitar Bogor seperti Gunung Salak dan Pangrango juga mempengaruhi pergerakan awan dan curah hujan,” kata Sonni, pada Rabu, 3 April 2024.

Menurut Sonni, tingginya curah hujan di Bogor tak berdampak negatif. Sebaliknya, fenomena alam tersebut justru punya banyak dampak positif. Warga Bogor, misalnya, lebih teredukasi mengenai karakter curah hujan dan cara menyikapinya dibandingkan masyarakat di wilayah lain.

Wilayah Bogor memang kerap dilanda bencana tanah longsor dan banjir. Namun, Sonni menilai bencana tersebut bukan dampak degatif dari curah hujan yang tinggi di Bogor, melainkan akibat dari alih fungsi lahan. Dia mencontohkan pembangunan daerah resapan dan bangunan kerap tak mempertimbangkan karakteristik dan kondisi wilayah sehingga memicu bencana.

Advertising
Advertising

"Bogor dikenal dengan Kota Hujan bukan hanya sekarang, tapi sejak zaman VOC bahkan sejak Kerajaan Pajajaran, tapi dulu tidak ada tanah longsor dan banjir, jadi ada yang tidak beres,” kata pengajar Departemen Geofisika dan Meteorologi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB ini.

Walau begitu, Sonni mengingatkan bahwa perubahan iklim global juga telah berimbas pada hujan di Kota Bogor. “Data menunjukkan frekuensi hujan di Bogor mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir. Namun intensitas hujan lebat semakin meningkat," ujarnya.

Berita terkait

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

4 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

8 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

8 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

10 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

13 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

13 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

14 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

15 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

15 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya