Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumat, 5 April 2024 19:12 WIB

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Kementerian Kesehatan hingga Maret 2024, sedikitnya ada 5.461 kasus infeksi flu Singapura. Temuan jumlah kasusnya bisa bertambah lagi seiring momentum hari raya Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat menjadi tinggi.

"Karakter flu Singapura seperti Covid-19, mudah menyebar dan menginfeksi saluran pernafasan," kata epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, saat dihubungi Kamis, 4 April 2024.

Flu Singapura dikenal juga dengan infeksi Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD). Nama lainnya Enteroviral Vesicular Stomatitis. Penyakit ini, Dicky menerangkan, endemik di Asia, terutama di wilayah ASEAN dan sebagian Afrika serta Amerika.

"Artinya, flu Singapura bakal terus menjadi wabah tiap tahun, tak terkecuali di Indonesia," katanya via pesan WhatsApp.

Dijelaskannya, penyakit berkarakter HFMD atau flu Singapura hampir serupa dengan influenza, sebab menyerang dan menginfeksi saluran pernafasan. Namun dampak penyebarannya semasif Covid-19, dengan tingkat kematian atau dampak risikonya lebih kecil.

Advertising
Advertising

Karenanya, Dicky mengatakan, imunitas masyarakat dan sanitasi yang buruk menjadi penentu akan perkembangan serta penyebaran flu Singapura. "Ditambah lagi kebiasaan masyarakat Indonesia dengan mobilitas yang tinggi membuat penyebaran virus ini semakin masif," ujarnya.

Angka kasus kematiannya yang sebesar 1,1 persen di antara anak-anak, menurut Dicky, perlu tetap diwaspadai. Alasannya, jumlah anak di Indonesia lebih banyak dan bahkan setara dengan jumlah seluruh penduduk di Singapura.

Terpisah, anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Edi Hartoyo, mengatakan, flu Singapura sangat mudah menyebar dan menginfeksi banyak orang, terutama anak-anak, dengan imunitas tubuh yang lemah.

Edi berpendapat banyak masyarakat yang tidak sadar ketika terinfeksi flu Singapura karena gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi virus ini hampir sama dengan penyakit influenza biasa. Tapi bila kondisinya sudah parah, maka muncul lesi di telapak tangan, kaki dan mulut. "Bila ini sudah muncul, artinya sudah bisa dipastikan itu flu Singapura."

Sikap abai oleh masyarakat untuk mengatasi penyebaran virus ini, kata Edi, imbas dari flu Singapura yang tidak terlalu berbahaya dan berisiko--berbeda dari Covid-19. Namun, dia mengingatkan, penting untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh supaya flu Singapura bisa segera menurun jumlah kasusnya.

"Sejauh ini, baru marak menginfeksi anak-anak, kalau orang dewasa masih belum ada dan risiko terinfeksinya sedikit," kata Edi sembari menambahkan flu Singapura bisa menginfeksi kapan saja dan bisa berkali-kali. "Kalau cacar biasanya hanya sekali saja, selanjutnya tubuh pasien bisa kebal virusnya," katanya membandingkan.

Pilihan Editor: Efek Bibit Siklon Baru 96S, Ini Alarm Waspada dari BMKG

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

2 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 hari lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya