Kisah Penemuan Traffic Cone, Kerucut Pembatas Jalur Contraflow saat Mudik dan Arus Balik

Sabtu, 13 April 2024 07:07 WIB

Sejumlah pengendara motor melintas di lajur kendaraan roda empat yang sudah dibatasi dengan 'water barrier' dan 'traffic cone' di Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 19 Juli 2022. Pengalihan arus kendaraan bermotor roda dua ke jalur roda empat dari Surabaya ke Madura itu terkait adanya pengerjaan penambahan daya listrik ke Pulau Madura. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Rekayasa lalu lintas kerap dilakukan saat musim mudik dan arus balik. Dalam praktiknya, Korlantas sering menerapkan sistem oneway, ganjil genap, dan contraflow. Praktik tersebut bertujuan agar lalu lintas tetap terkendali dan arus kendaraan lancar hingga tak macet total.

Sebagai contoh, agar pengendara dari arah berlawanan bisa tetap melintas, Korlantas atau pihak terkait akan membuat jalur khusus yang diberi nama contraflow. Jalur tersebut akan memakan salah satu lajur di jalur sebaliknya. Biasanya, lajur tersebut hanya dibatasi dengan traffic cone. Ternyata, pemisah jalur tersebut ditemukan dengan cara yang unik. Setidaknya ada dua klaim penemuan traffic cone.

Dikutip dari laman Safety World, seorang pria berkebangsaan Amerika bernama Charles P Rudabarker, yang pertama kali membuat alat ini menggunakan beton dan semen pada tahun 1914. Dia membuat perangkat ini dan menggunakannya di New York.

Dilansir dari laman Street Solutions, Charles D. Scanlon, seorang pembuat marka jalan asal Amerika dari Departemen Jalan Raya Los Angeles, diberi penghargaan atas penemuan kerucut lalu lintas. Pada 1940-an, Scanlon menyadari perlunya sebuah alat keselamatan untuk melindungi krunya selama pemeliharaan jalan sekaligus mencegah kendaraan melintasi cat basah saat membuat marka jalan. Terinspirasi dari kerucut lalu lintas karet yang digunakan di pabrik besi cor, ia merancang kerucut lalu lintas pertama. Ciptaan inovatif ini melindungi pekerja jalan dan akhirnya menjadi alat yang tak tergantikan untuk manajemen lalu lintas dan keselamatan di seluruh dunia.

Tak puas, Charles D. Scanlon berinovasi dengan membuat penanda jalan berbentuk kerucut berongga menggunakan bahan kulit ban bekas. Tiga tahun setelahnya, Scanlon mematenkan penemuannya sebagai penanda keselamatan yang dapat menahan angin. Penanda tersebut dibuat dari material ringan yang tak mudah rusak jika ditabrak oleh kendaraan. Pada tahun 1947, Interstate Rubber Products Corporation mulai memproduksi traffic cone seperti yang kita kenal saat ini.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Traffic Supply, traffic cone hadir dalam berbagai warna, tetapi yang paling umum adalah oranye terang. Warna oranye dipilih karena sangat mencolok dan kontras terhadap warna abu-abu jalan dan jalan raya. Traffic cone juga dirancang untuk bersifat reflektif, dengan strip putih yang memantulkan cahaya dari lampu depan mobil, menjadikannya lebih terlihat pada malam hari.

Bentuk segitiga/kerucut dari traffic cone juga merupakan bagian penting dari desain mereka. Bentuk ini memungkinkan untuk ditumpuk dan diangkut dengan mudah, sambil memberikan stabilitas dan daya tahan. Dasar kerucut diberatkan dan lebih lebar dari bagian atasnya, membuatnya kurang mungkin terjatuh dalam angin kencang atau ketika tidak sengaja tersenggol oleh kendaraan yang lewat.

Dalam beberapa tahun terakhir, traffic cone menyertakan fitur-fitur yang meningkatkan fungsionalitas dan fleksibilitas mereka. Beberapa kerucut sekarang dilengkapi dengan pegangan yang membuatnya lebih mudah dibawa dan diangkut. Yang lain memiliki dasar yang dapat diisi dengan pasir atau air untuk memberikan stabilitas tambahan.

Saat ini, traffic cone merupakan bagian besar dari keselamatan dan manajemen lalu lintas. Mereka digunakan oleh kru jalan, perusahaan konstruksi, dan penyelenggara acara. Baik untuk mengalihkan lalu lintas, memandu pejalan kaki, menunjukkan zona konstruksi atau bahaya, traffic cone sangat penting untuk menjaga keselamatan orang di jalan, terutama dalam sistem contraflow.

Pilihan Editor: 4 Jenis Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan saat Mudik dan Arus Balik Lebaran

Berita terkait

Libur Panjang Akhir Pekan, Sebanyak 414.538 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

2 hari lalu

Libur Panjang Akhir Pekan, Sebanyak 414.538 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Libur panjang akhir pekan baru saja berlalu. Selama periode tersebut terjadi peningkatan signifikan penggunaan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Volume Lalu Lintas Tol Trans Jawa Meningkat

5 hari lalu

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Volume Lalu Lintas Tol Trans Jawa Meningkat

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus 2024, PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat peningkatan volume kendaraan di sejumlah Gerbang Tol Trans Jawa.

Baca Selengkapnya

KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, PT KAI: Pengguna Jalan Harus Dahulukan Kereta

8 hari lalu

KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, PT KAI: Pengguna Jalan Harus Dahulukan Kereta

Kereta Api (KA) Pandalungan relasi Gambir-Jember terlibat kecelakaan lalu lintas dengan mobil di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

9 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

10 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

14 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

14 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

15 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Jasamarga Transjawa Perbaiki KM 38 Tol Jakarta-Cikampek Mulai Hari Ini

15 hari lalu

Jasamarga Transjawa Perbaiki KM 38 Tol Jakarta-Cikampek Mulai Hari Ini

PT Jasamarga Transjawa Tol memperbaiki jalan di titik Kilometer atau KM 38 pada Ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

21 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya