Puncak Musim Kemarau di Depan Mata, Berikut Tindakan Pencegahan Dampaknya

Selasa, 4 Juni 2024 13:10 WIB

Warga mengangkut air dari sumur buatan untuk kebutuhan masak dan minum di Desa Sirnajati, Bekasi, Jawa Barat, (29/08). Musim kemarau yang mulai datang menyebabkan warga mulai memanfaatkan air dari sumur buatan untuk keperluan sehari-hari. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut BMKG, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2024, dan diprediksi akan menjadi lebih merata dari pertengahan Juni hingga September. Awal musim kemarau diperkirakan akan berlangsung pada periode yang beragam di berbagai wilayah, dengan beberapa daerah mulai mengalami kemarau pada bulan April, Mei, dan Juni.

Puncak kemarau diantisipasi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Dibandingkan dengan rata-rata periode klimatologi 1991-2020, awal musim kemarau di Indonesia diprediksi akan mundur di 282 zona musim, yang setara dengan 40 persen dari total zona musim.

BMKG juga telah memetakan daerah-daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara, sebagian wilayah di Sulawesi, Maluku, dan Papua yang berpotensi mengalami curah hujan bulanan rendah, yakni kurang dari 50 mm per bulan. Pemerintah juga telah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak musim kemarau tersebut.

Dilansir dari bmkg.go.id, BMKG memberikan beberapa saran kepada pemerintah dan masyarakat terkait menghadapi musim kemarau 2024. BMKG mengajak Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan proaktif mengantisipasi dampak yang mungkin timbul akibat musim kemarau, terutama di daerah yang diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang lebih kering dari biasanya.

Selain itu, langkah-langkah antisipatif juga diperlukan di daerah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau yang lebih lembab dari biasanya, terutama untuk menjaga tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.

Advertising
Advertising

Dilansir dari web.bpbd.jatimprov.go.id, musim kemarau membawa berbagai risiko yang perlu kita waspadai, seperti kebakaran hutan dan lahan, krisis air bersih, krisis pangan, hingga krisis kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan menjelang masuknya musim kemarau 2024.

Tindakan Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Pentingnya menjaga kebersihan: Hindari menyebarkan sampah dan bahan mudah terbakar seperti daun kering yang bisa menjadi penyebab kebakaran. Upayakan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Dengan menjaga kebersihan secara konsisten, dapat mengurangi potensi terjadinya kebakaran serta menjaga lingkungan tetap aman dan nyaman selama musim kemarau.

Hemat penggunaan air: Gunakan air secara bijak, terutama dalam kegiatan rumah tangga. Pastikan untuk menutup keran saat tidak digunakan dan segera perbaiki kebocoran yang terjadi.

Praktik pertanian yang cerdas: Petani dan pengusaha pertanian harus menggunakan teknik irigasi yang efisien dan mengatur jadwal penyiraman dengan tepat. Ini berarti petani dan pengusaha pertanian perlu memilih metode irigasi yang paling sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan, seperti irigasi tetes atau irigasi sprinkler yang dapat mengoptimalkan penggunaan air.

Pemantauan cuaca yang cermat: Manfaatkan informasi cuaca yang tersedia dan peringatan dini untuk mengantisipasi situasi berpotensi risiko. Ini mencakup memantau perkembangan kondisi cuaca dengan menggunakan berbagai sumber informasi seperti prakiraan cuaca dari BMKG, aplikasi cuaca, dan situs web resmi yang menyediakan informasi cuaca.

Selain itu, penting juga untuk memanfaatkan peringatan dini yang diberikan oleh lembaga-lembaga terkait untuk mengantisipasi kemungkinan bencana cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, atau gelombang panas.

Kewaspadaan terhadap kebakaran:

1. Patuhi peraturan pencegahan kebakaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

2. Persiapkan peralatan pemadaman darurat seperti selang air dan alat pemadam api ringan untuk menghadapi kemungkinan kebakaran.

3. Sertakan diri dalam tim pemadam kebakaran masyarakat atau ikuti pelatihan pemadaman kebakaran guna meningkatkan kesiapsiagaan Anda.

SUKMA KANTHI NURANI | RADEN PUTRI

Pilihan Editor: BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan Saat Musim Kemarau Mendominasi hingga September

Berita terkait

Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi, 5 Orang Meninggal

38 menit lalu

Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi, 5 Orang Meninggal

Lima korban meninggal dalam kebakaran itu adalah keluarga pemilik gudang perabotan yang terjebak di dalam bangunan.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

3 jam lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

4 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

Musim kemarau ditandai oleh masuknya angin timuran atau monsun Australia serta masih adanya pertumbuhan awan rendah (cumulus).

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta TNI dan Polri Bentuk Tim Investigasi Usut Kebakaran yang Tewaskan Wartawan Tribrata TV

17 jam lalu

Dewan Pers Minta TNI dan Polri Bentuk Tim Investigasi Usut Kebakaran yang Tewaskan Wartawan Tribrata TV

Dewan Pers mengungkap ada dua versi terkait penyebab kebakaran wartawan Tribrata TV.

Baca Selengkapnya

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

21 jam lalu

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Desak Kapolri dan Panglima TNI Bentuk Tim Imparsial Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

22 jam lalu

Dewan Pers Desak Kapolri dan Panglima TNI Bentuk Tim Imparsial Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

Dewan Pers mendesak pembentukan tim investigasi bersama mengusut kebakaran rumah wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo Sumut.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

1 hari lalu

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Komite Keselamatan Jurnalis Sumut: Kematian Wartawan Tribrata TV Akibat Berita Lokasi Judi Dekat Asrama

1 hari lalu

Komite Keselamatan Jurnalis Sumut: Kematian Wartawan Tribrata TV Akibat Berita Lokasi Judi Dekat Asrama

Komite Keselamatan Jurnalis Sumut menyebut kebakaran rumah yang menewaskan wartawan Tribrata TV beserta keluarganya ada kaitan dengan berita judi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda.

Baca Selengkapnya