Serangan Siber ke Pusat Data Nasional, Pakar: Indikasi Rentannya Infrastruktur Digital Indonesia

Senin, 24 Juni 2024 13:08 WIB

Serangan Cyber Masih Memburu Data Konsumen

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar informasi soal dugaan hacker yang menyerang sistem Pusat Data Nasional (PDN) dan mengganggu layanan keimigrasian di Indonesia, masih satu kelompok dengan geng ransomware Lockbit yang membocorkan data Bank Syariah Indonesia (BSI) tahun lalu.

Ihwal dugaan peretasan PDN dan BSI masih satu kelompok, terungkap lewat unggahan akun instagram @ecommurz. Laman yang melabeli akunnya sebagai komunitas eksekutif pekerja teknologi itu menyampaikan bahwa PDN diserang oleh kelompok Brain Chiper yang masih satu bagian dari geng Lockbit.

Akun yang sama juga mengatakan, serangan siber terhadap PDN itu juga dinilai bentuk dari kerentanan infrastruktur digital Indonesia. "Serangan ini menggambarkan betapa rentannya infrastruktur digital Indonesia terhadap ancaman," tulis akun itu, yang dikutip Tempo, Senin, 24 Juni 2024.

Soal kerentanan infrastruktur digital Indonesia ini juga disampaikan pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Menurut dia, seharusnya layanan berbasis cloud seperti PDN dikelola oleh perusahaan lokal yang kompeten dan berpengalaman, supaya mengurangi kerentanan pembobolan maupun peretasan.

Alfons menilai, serangan terhadap PDN sudah mulai ditahan dan sistem PDN berhasil mengamankan data di servernya. Kondisi ini dianggap Alfons berbanding terbalik dengan kejadian peretasan BSI tahun lalu yang berhasil mencuri data nasabah.

Advertising
Advertising

"PDN hanya sistemnya yang berhasil diretas dan dilumpuhkan, kalau peretasan BSI tahun lalu datanya berhasil diambil dan dibocorkan," kata Alfons saat dihubungi Tempo, Senin, 24 April 2024.

Soal tudingan bahwa pelaku serangan terhadap PDN ini dari kelompok yang sama dengan peretas BSI tahun lalu, Alfons tidak membenarkan dan tidak pula membantah klaim tersebut.

Pada prinsipnya, kata Alfons, peretasan BSI dan lumpuhnya sistem PDN masuk dalam kategori serangan siber yang sama, tujuan akhirnya tetap melakukan pemerasan dan mengancam data akan dibocorkan. Kendati demikian, di kasus PDN kali ini Alfons menilai ada upaya yang lebih ekstra untuk mengamankan data, walaupun sebenarnya masih kena bobol juga.

"Ada benarnya (penanggulangan data PDN lebih kuat dibanding BSI). Tetapi tetap saja sistemnya lumpuh berhari-hari dan dampaknya ke institusi yang memanfaatkan PDN, misalnya layanan keimigrasian," ujar Alfons.

Soal jenis serangannya, Alfons menyebut apa yang terjadi di PDN ini masih di taraf ransomware dan belum sampai ke kategori extortionware. Perbedaan dari dua serangan ini terletak pada dampak dan capaian peretasannya.

"Menurut saya serangannya bukan extortionware, melainkan ransomware. Namun meskipun tak berhasil (mencapai extortionware), tetapi melumpuhkan operasional sistem dan terganggu berhari-hari," ujar Alfons.

Menurut Alfons, peretasan masuk kategori ransomware jika mampu untuk mengenkripsi sistem dan tidak bisa menduplikatnya untuk disebar. Sedangkan extortionware datanya sudah didapat oleh peretas dan bisa saja dibocorkan ke publik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 24 Juni 2024 mengatakan, sistem layanan PDNS 2 sudah mulai berangsur pulih setelah mengalami gangguan sejak Kamis, 20 Juni 2024.

Pilihan Editor: BMKG Prediksi Cuaca Jawa Barat Masih Basah Sepekan ke Depan, Begini Sebaran Hujannya

Berita terkait

Begini Cara Memulihkan Data yang Terkena Serangan Siber

1 jam lalu

Begini Cara Memulihkan Data yang Terkena Serangan Siber

Pusat Data Nasional yang diretas menunjukkan pentingnya perlindungan dan pemulihan data yang terkena serangan siber.

Baca Selengkapnya

Ketua DPR Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi setelah PDNS Diretas

12 jam lalu

Ketua DPR Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi setelah PDNS Diretas

Jokowi tidak memerinci apa evaluasi untuk memperkuat sistem siber setelah peretasan PDNS.

Baca Selengkapnya

Perkuat Sistem Pengamanan Data, Menkopolhukam Minta BSSN Lakukan Ini

13 jam lalu

Perkuat Sistem Pengamanan Data, Menkopolhukam Minta BSSN Lakukan Ini

BSSN akan terus meningkatkan keamanan siber dengan cara menyambungkan ke komando kendali BSSN di Ragunan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Presiden Jokowi Soal Budi Arie Didesak Mundur dan Peretasan PDNS

13 jam lalu

Jawaban Presiden Jokowi Soal Budi Arie Didesak Mundur dan Peretasan PDNS

Presiden Jokowi akhirnya bersuara soal peretasan PDNS dan desakan agar Budi Arie mundur. Semuanya sudah dievaluasi, katanya.

Baca Selengkapnya

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

20 jam lalu

PDNS Diretas, PPI Dunia Sarankan Buat Simulasi Rutin Kesiapan Hadapi Serangan Siber

PPI Dunia melihat tata kelola keamanan siber dan data di Indonesia saat ini masih lemah.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

2 hari lalu

Fakta-Fakta Terbaru PDN setelah Diretas, Budi Arie Yakin Aktor Negara Tak Terlibat

Sejumlah fakta terbaru terkait serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN).

Baca Selengkapnya

Ini 3 Langkah Pemerintah Atasi Peretasan PDN, Menko Polhukam Targetkan Bulan Ini Beres

2 hari lalu

Ini 3 Langkah Pemerintah Atasi Peretasan PDN, Menko Polhukam Targetkan Bulan Ini Beres

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, mentargetkan layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 pulih bulan Juli 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Bakal Dilakukan Kemenko Polhukam Pasca-Serangan Siber di PDNS

2 hari lalu

Hal-hal yang Bakal Dilakukan Kemenko Polhukam Pasca-Serangan Siber di PDNS

Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya bakal meningkatkan keamanan pasca-serangan siber di PDNS dengan menggandeng BSSN.

Baca Selengkapnya

Menteri Hadi Tjahjanto Targetkan Serangan terhadap PDN Berakhir Juli Ini

2 hari lalu

Menteri Hadi Tjahjanto Targetkan Serangan terhadap PDN Berakhir Juli Ini

Hadi Tjahjanto menyampaikan akan mengaktifkan Computer Security Incident Response Team (CSIRE) yang akan dimonitor BSSN.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid Gamblang Sebut Jebolnya PDNS karena Kebodohan

2 hari lalu

Alasan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid Gamblang Sebut Jebolnya PDNS karena Kebodohan

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid secara gamblang menyebut jebolnya PDNS karena serangan siber Ransomware adalah kebodohan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya