Badan Geologi: Status Gunung Marapi Turun ke Level Waspada, Banjir Lahar Masih Berpotensi Terjadi

Selasa, 2 Juli 2024 07:09 WIB

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 15 Juni 2024. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak 1 Juni hingga Sabtu sore pukul 18.00 WIB telah terjadi 28 letusan dan 309 kali hembusan pada gunung yang berstatus level III siaga itu. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi menurunkan status Gunung Marapi Sumatera Barat, dari Level III (siaga) ke Level II (waspada) pada Senin sore, 1 Juli 2024. Perubahan status itu menimbang hasil pengamatan Badan Geologi terhadap pola erupsi yang cenderung menurun secara fluktuatif dalam kurun waktu sepekan terakhir.

Perkembangan aktivitas Gunung Marapi yang dicatat Badan Geologi, secara visual pada satu minggu terakhir (23-30 Juni 2024) dari terlihat jelas hingga tertutup kabut. Dari hasil pengamatan, asap kawah utama terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis dan tebal di ketinggian 100-300 meter di atas puncak gunung.

Secara kegempaan, kata Badan Geologi, dalam rentang waktu satu minggu terakhir didominasi oleh gempa hembusan. Sedangkan gempa erupsi atau letusan terekam rendah. Untuk gempa permukaan sejak dua minggu terakhir juga tergolong rendah.

Ditinjau dari penginderaan jauh menggunakan satelit, Badan Geologi melihat laju emisi atau fluks gas SO2 di Gunung Marapi memperlihatkan penurunan yang relatif stabil dalam kuantitas rendah di bawah 300 ton per hari sejak awal Mei lalu. Ini mengindikasikan bahwa pasokan magma dari kawah gunung sudah mulai berangsur turun atau menipis.

Namun Badan Geologi menyatakan, potensi erupsi masih akan tetap terjadi. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyebut ini sebagai bentuk pelepasan dari sisa energi untuk menuju kondisi kesetimbangan. Kalau pun terjadi erupsi, diperkirakan hanya menimbulkan dampak skala kecil dengan potensi bahaya lontaran di radius 3 kilometer dari pusat kawah.

Advertising
Advertising

"Untuk sebaran abu erupsi dapat terjadi sesuai dengan arah dan kecepatan angin. Namun demikian, material erupsi atau letusan yang jatuh dan sudah terendap di bagian puncak Gunung, masih berpotensi menjadi lahar ketika bercampur dengan air hujan," kata Wafid, yang dikutip dari keterangan yang diterima Tempo.

Walaupun status erupsi Gunung Marapi sudah diturunkan satu level, menurut Wafid, potensi banjir lahar masih bisa terjadi disertai potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2 dan H2S yang ada di area kawah. "Masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi dan ancaman banjir lahar saat musim hujan," ucap Wafid.

Badan Geologi juga merekomendasikan masyarakat dan pengunjung Gunung Marapi tidak memasuki dan melakukan aktivitas pada radius 3 kilometer dari pusat aktivitas erupsi.

Pilihan Editor: Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta untuk Kurangi Emisi Karbon Melemah Tahun Ini

Berita terkait

Badan Geologi Mencatat 47 Kali Gempa Embusan di Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Mencatat 47 Kali Gempa Embusan di Gunung Ruang

Menurut Badan Geologi, potensi bahaya Gunung Ruang saat ini adalah erupsi yang bisa menghasilkan lontaran material pijar dan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 10 Menit, Abu Vulkaniknya Berhembus ke Barat

7 hari lalu

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 10 Menit, Abu Vulkaniknya Berhembus ke Barat

Gunung Lewotobi Laki-laki sempat erupsi pada Sabtu sore, 29 Juni 2024. Masyarakat diimbau menghindari area dalam radius 3 Km dari pusat letusan.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi: Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Siaga ke Waspada

12 hari lalu

Badan Geologi: Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Siaga ke Waspada

Menurut Badan Geologi, status Gunung Ile Lewotolok diturunkan setelah melihat penurunan jumlah gempa.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

15 hari lalu

Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ibu dari level awas menjadi siaga karena aktivitas vulkanik berkurang.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi: Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter, Statusnya Masih Awas

16 hari lalu

Badan Geologi: Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter, Statusnya Masih Awas

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ibu memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter sekitar pukul 20.10 WIT.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Lontarkan Kolom Abu Berwarna Hitam Tebal

17 hari lalu

Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Lontarkan Kolom Abu Berwarna Hitam Tebal

Kolom abu terlihat condong ke arah utara dari puncak kawah aktif Gunung Ibu.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Muntahkan Abu Erupsi Setinggi 2 Km, Ada Lontaran Lava Pijar

18 hari lalu

Gunung Ibu Muntahkan Abu Erupsi Setinggi 2 Km, Ada Lontaran Lava Pijar

Gunung Ibu erupsi lagi. Kolom abu vulkaniknya terlihat berwarna kelabu dan hitam, dengan ketinggian sekitar 2 Km ke langit.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Lewotobi Pagi Ini Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Warga Diimbau Gunakan Masker

18 hari lalu

Erupsi Gunung Lewotobi Pagi Ini Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Warga Diimbau Gunakan Masker

Erupsi Gunung Lewotobi terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 4 menit 7 detik.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Meletus Lagi, Abu Tak Terlihat tapi Dentuman Getarkan Rumah-rumah

19 hari lalu

Gunung Marapi Meletus Lagi, Abu Tak Terlihat tapi Dentuman Getarkan Rumah-rumah

Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi lagi pada Minggu malam, 16 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

20 hari lalu

Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca Selengkapnya