Tolak Asian Zero Emission Community, Walhi Sebut Tidak Menjawab Persoalan Mendasar

Selasa, 20 Agustus 2024 11:32 WIB

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan penolakan terhadap program Asian Zero Emission Community (AZEC), dan bersama beberapa koalisi masyarakat sipil seperti JATAM, KRuHA, CELIOS dan Oil Change International melakukan aksi simbolik di Kedutaan Besar Jepang. (Dok. Walhi)

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi mengatakan penolakan terhadap program Asian Zero Emission Community (AZEC). Walhi bersama beberapa koalisi masyarakat sipil seperti JATAM, KRuHA, CELIOS dan Oil Change International melakukan aksi simbolik di Kedutaan Besar Jepang bersamaan dengan momen Ministrial Meeting AZEC di Indonesia.

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Uli Arta Siagian menyebutkan proyek AZEC dan proyek zero emission lain yang berkaitan dengan iklim punya satu kesamaan, yakni tidak melakukan koreksi dasar dalam memaknai energi.

"Ketika kita membicarakan energi, semua pikiran kita, semua imajinasi kita menjadi menyempit, ketika kita omongin energi, pasti kita berpikir bahan bakar. Ketika kita bicara energi kita bicara listrik, tapi sebenarnya makna dari energi itu jauh dari itu. Lebih dari itu, ketika petani masih bisa beraktivitas untuk bertani dan energi mereka untuk mengupayakan lahan pertanian tetap produktif itu masih masuk kategori sebagai energi, pangan juga sebagai energi," kata Uli kepada Tempo, Selasa, 20 Agustus 2024.

Penyempitan makna itu, kata Uli, berimplikasi kepada model konsumsi terhadap energi listrik dipandang dalam bentuk energi bahan bakar. "Semua hal yang berkaitan dengan zero emission dan transisi energi, semua hal yang terkait dengan energi hijau dan lain sebagainya hanya sebagai greenwashing," ujarnya.

AZEC adalah platform kerja sama untuk mendorong pencapaian emisi nol bersih di kawasan, di mana Indonesia merupakan co-initiator bersama dengan Jepang. Negara peserta AZEC selain Indonesia dan Jepang adalah Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, KTT AZEC telah menghasilkan Leaders’ Joint Statement yang berisi antara lain komitmen memenuhi Paris Agreement yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi dan perlunya pendekatan yang dibuat sesuai kebutuhan dan kondisi setiap negara menuju dekarbonisasi.

Sementara bidang kerja sama yang dicakup dari 24 MoU antara Indonesia dengan Jepang, antara lain meliputi pelatihan untuk mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, geothermal, serta green ammonia.

Menurut Uli, kebijakan transisi energi dan perubahan iklim seperti AZEC tidak mampu menjawab persoalan mendasar perihal konsumsi energi di Indonesia. Uli menyebutkan seluruh program pemerintah hanya sebatas label hijau agar bisa tetap melakukan ekstraksi terhadap energi fosil untuk menghidupkan roda industrialisasi. "Lagi-lagi energi jatuh sebagai komoditas, bukan sebagai hak. Walhi menetapkan hal seperti ini sebagai solusi palsu," ucapnya.

Salah satu bukti paling aktual, kata Uli, yakni klaim pemerintah terkait upaya dekarbonisasi dengan mengkategorikan pembangkit listrik tenaga geothermal atau panas bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Co-firing sebagai energi bersih. Menurut Uli, kedua model pembangkit listrik tersebut masih berbasis penggunaan lahan yang besar dengan modal yang pasti juga besar.

"Pasti di bawah, atau tataran implementasi pasti tidak lepas dari praktek pelanggaran HAM dalam bentuk perampasan wilayah ruang, misalnya panas bumi di Sorik Marapi dan Poco Leok, ini model pembangkit listrik yang skala besar berbasis lahan," ungkapnya.

Pilihan Editor: Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

Berita terkait

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

1 hari lalu

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

2 hari lalu

Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

Jokowi membantah membuka ekspor pasir laut. Menurut dia, ekspor yang dibuka adalah sedimen laut

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

2 hari lalu

Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

Menurut Presiden Jokowi, pemerintah tidak mengekspor pasir laut, tetapi sedimentasi yang mengganggu alur jalannya kapal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

3 hari lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

Pemerintahan Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun ditutup. Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti menangis di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

6 hari lalu

Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

Walhi membeberkan sejumlah dampak negatif yang timbul dari ekspor pasir laut. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

7 hari lalu

Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

Logistik yang efektif dan efisien, koordinasi rantai pasokan, dan strategi mengatasi ketidakpastian eksternal disebut menjadi kunci utama PIS sebagai urat nadi virtual atau virtual pipeline dalam pengangkutan dan pengantaran energi di seluruh penjuru kepulauan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

8 hari lalu

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

Presiden Jokowi merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Program Perhutanan Sosial dan TORA Gagal

16 hari lalu

Walhi Sebut Program Perhutanan Sosial dan TORA Gagal

Walhi menilai capaian KLHK masih gagal memenuhi target 12,7 juta hektare perhutanan sosial selama dua periode Jokowi.

Baca Selengkapnya

WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

17 hari lalu

WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

Walhi menyebut Waterfront Land adalah proyek reklamasi yang menyasar Kenjeran hingga Pantai Timur Surabaya

Baca Selengkapnya

Menjelang Penyerahan Second NDC Iklim, Masyarakat Sipil Minta KLHK Perhatikan Kelompok Rentan

20 hari lalu

Menjelang Penyerahan Second NDC Iklim, Masyarakat Sipil Minta KLHK Perhatikan Kelompok Rentan

Masyarakat sipil meminta penyusunan dokumen komitmen iklim pemerintah lebih adil dan demokratis, serta memperhatikan kelompok rentan.

Baca Selengkapnya