TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Priatin Hadi Wijaya mengingatkan larangan mendaki Gunung Dukono.
“Masyarakat luas diimbau untuk tidak mendaki atau naik ke Gunung Dukono mengingat aktivitasnya yang saat ini masih tinggi,” kata dia, dikutip dari keterangannya, Senin, 19 Agustus 2024.
Sebelumnya sebuah akun twitter @Heraloebss mengirim gambar video ke platform media sosial X (dulunya Twitter) yang memperlihatkan belasan pendaki berlarian menghindari erupsi gunung api tersebut. "Mereka bergegas turun, saat gunung yang berada di Kabupaten Halmahera ini erupsi," tulis akun tersebut per tangggal 17 Agustus 2024.
Priatin mengatakan rekomendasi itu diberikan karena status aktivitasnya saat ini ditetapkan dalam status aktivitas Level II atau Waspada. Dengan status aktivitas tersebut, PVMBG memberlakukan larangan untuk mendekat dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Dukono.
Dia mengingatkan larangan tersebut diberlakukan karena Gunung Dukono saat ini intens meletus. “Dalam kondisi saat ini Gunung Api Dukono masih intens meletus dengan menghasilkan kolom erupsi dengan ketinggian rata-rata 100 sampai 1.000 meter,” katanya.
Priatin mengatakan dalam bulan ini gunung api itu sudah ribuan kali meletus. “Selama periode 1-19 Agustus 2024 terjadi 2.387 kali gempa letusan. Hal ini mengindikasikan aktivitas Gunung Dukono saat ini masih tinggi,” katanya.
Pilihan Editor: Senjata Baru Pindad di IKN, Rekor Eco-Enzyme, dan Cara Download Status WA di Top 3 Tekno