BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

Kamis, 3 Oktober 2024 07:51 WIB

Petugas memasukkan garam ke dalam pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan operasi TMC selama tiga hari sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang rawan bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sempat menggelar rekayasa cuaca untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kekeringan di Nusa Tenggara Barat (NTB) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan operasi modifikasi cuaca (OMC) diadakan pada 28-29 September lalu.

"Kami menargetkan awan potensial, seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus yang dapat mencapai area target (NTB)," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu, 2 Oktober 2024.

Menurut Muhari, tim BNPB sudah menyemai total 6 ton garam atau natrium chlorida (NaCL), masing-masing 3 ton per hari. Tim OMC berusaha membasahi area kering di NTB melalui awan-awan yang membawa potensi hujan.

Senyawa kalsium oksida (CaO) juga disebar di atas awan-awan rendah yang berlapis. Fungsinya, kata Muhari, untuk memanaskan lapisan atmosfer pada layer awan. "Kami menggunakan pesawat yang diberangkatkan dari Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa,” ucapnya.

Tak sebatas untuk menangkal kekeringan, rekayasa cuaca itu juga untuk kebutuhan redistribusi hujan selama agenda balap internasional MotoGP di sirkuit Mandalika. "Dengan demikian, area venue sirkuit dapat diamankan dari potensi hujan hingga sore hari," katanya.

Advertising
Advertising

Perusahaan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebelumnya sudah memastikan tidak ada jasa pawang hujan yang disewa untuk menjaga cuaca selama perhelatan MotoGP Mandalika. Direktur Komersial ITDC, Troy Reza Warokka, menyebut kondisi cuaca tidak diatur dengan pawang. “Jadi kita manusia bertuhan, kita serahkan semuanya kepada Tuhan," ujarnya pada akhir September 2024.

Pilihan Editor: Prangko NFT Pertama Pos Indonesia Meluncur Saat Pasar Aset Digital Itu Tengah Lesu

Berita terkait

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

4 jam lalu

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

Pada hari pertama BNPB, menebar 3.000 kg dan hari kedua 3.000 kg. Operasi OMC ini menyasar awan potensial seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus.

Baca Selengkapnya

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

2 hari lalu

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Seluruh Korban Tanah Longsor di Kabupaten Solok Ditemukan, BNPB: Evakuasi di Area Blank Spot

3 hari lalu

Seluruh Korban Tanah Longsor di Kabupaten Solok Ditemukan, BNPB: Evakuasi di Area Blank Spot

Sebanyak 25 warga lokal Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sempat tertimbun tanah longsor pada Sabtu, 28 September 2024,

Baca Selengkapnya

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

5 hari lalu

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

6 hari lalu

Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama di musim peralihan dari kemarau dan hujan saat ini.

Baca Selengkapnya

Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

6 hari lalu

Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

BNPB menyatakan hujan angin yang rusak rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akibat perubahan cuaca yang ekstrem.

Baca Selengkapnya

Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

8 hari lalu

Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

Atasi darurat kekeringan, pemerintah berusaha memodifikasi cuaca untuk mendatangkan hujan di NTB.

Baca Selengkapnya

25 Hektare Lahan Terbakar di Rokan Hilir Riau, Karhutla di Kebun Kosong Penuh Semak

8 hari lalu

25 Hektare Lahan Terbakar di Rokan Hilir Riau, Karhutla di Kebun Kosong Penuh Semak

Polsek Kubu di Rokan Hilir, Riau, masih mendalami penyebab kebakaran 25 hektare lahan di area Simpang Lasa, Kabupaten Rokan Hilir.

Baca Selengkapnya

BPBD Jakarta: Warga Jakarta Dipersiapkan untuk Hadapi Risiko Gempa Megathrust

10 hari lalu

BPBD Jakarta: Warga Jakarta Dipersiapkan untuk Hadapi Risiko Gempa Megathrust

Pemerintah Provinsi Jakarta mulai mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi potensi gempa bumi megathrust di segmen Selat Sunda.

Baca Selengkapnya

Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

13 hari lalu

Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

BNPB menyebut efek gempa M4,9 di Garut pada 18 September 202, tidak sebesar di Kabupaten Bandung. Rehabilitas berjalan saat tanggap darurat.

Baca Selengkapnya