Cakar Velociraptor untuk Memanjat

Reporter

Editor

Jumat, 25 September 2009 19:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam layar lebar, Velociraptor digambarkan sebagai dinosaurus ganas yang menggunakan cakar besarnya untuk membabat dan mengeluarkan isi perut mangsanya. Tumpahan darah yang disebabkan oleh cakar dinosaurus itu memang membuat film tersebut lebih menarik. Namun, sebuah tim riset menduga cakar itu sebenarnya berfungsi untuk memanjat.

Phillip Manning, ilmuwan dari University of Manchester, Inggris, dan timnya menggunakan pemindai sinar-X terhadap fosil dari periode Cretaceous Akhir, yakni 144 juta sampai 65 juta tahun lampau). Mereka menggunakan informasi dari material pada cakar burung hantu modern untuk membuat model kuku Velociraptor yang berbentuk sabit itu.

Velociraptor dan dromaeosaurid lainnya adalah binatang bipedal atau bergerak dengan kedua kaki dan bertubuh ringan serta memiliki kekerabatan dengan burung modern. Sebuah studi pada 2007 menemukan bahwa Velociraptor mempunyai bulu, meski diperkirakan mereka tak bisa terbang.

Uji penekanan terhadap model itu memperlihatkan bahwa cakar melengkung itu beradaptasi dengan baik untuk memanjat karena kuku itu resistan terhadap tekanan yang timbul dalam sebuah bidang longitudinal, dalam hal ini disebabkan oleh gravitasi. "Ujung cakar berfungsi sebagai unsur menusuk dan mencengkeram, dan bagian cakar lainnya dapat menyalurkan tekanan itu pada tulang," kata Manning dan timnya dalam jurnal Anatomical Record.

Dalam riset sebelumnya pada 2006, Manning dan timnya menggunakan sebuah rekonstruksi hidrolik terhadap tungkai dromaeosaurid untuk menyanggah anggapan ilmuwan lain yang menyatakan cakar melengkung itu efektif untuk mengeluarkan isi perut mangsanya.

Studi terbaru ini menemukan bahwa cakar tersebut mempunyai ambang batas tekanan patah yang amat tinggi. "Sehingga menguatkan dugaan bahwa Velociraptor mampu mendukung bobot tubuhnya dengan bertumpu pada daerah kontak yang kecil ketika memanjat," kata Manning. Mereka juga menduga dinosaurus itu bisa bertengger seperti apa yang dilakukan burung modern di atas pohon.

Tetapi bukan berarti cakar itu sama sekali tak menakutkan. Cakar binatang yang telah punah itu diduga juga memiliki peran dalam menangkap mangsa. "Geometri cakar dromaeosaurus menyebabkan cakar berputar ketika ditekan jauh ke dalam tubuh mangsa," kata Manning. Mereka berspekulasi bahwa ligamen mirip roda gerigi juga membantu membuat cakar menancap dalam, memungkinkan dinosaurus menggunakan bobot badannya untuk mengunci cakar secara pasif dan membiarkan rahangnya menyelesaikan tugas untuk membunuh si binatang buruan.

TJANDRA DEWI | LIVESCIENCE

Berita terkait

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.

Baca Selengkapnya

Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.

Baca Selengkapnya

2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam

Baca Selengkapnya

Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.

Baca Selengkapnya

Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.

Baca Selengkapnya

Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.

Baca Selengkapnya

Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.

Baca Selengkapnya

Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Baca Selengkapnya

Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.

Baca Selengkapnya