Mutu Gedung Buruk Perbanyak Korban

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Oktober 2009 06:51 WIB

Alat berat bekerja mencari korban pada reruntuhan di Padang Sumatera Barat, Jumat (2/10). Tim penyelamat berjuang menyelamatkan para korban yang tertimpa reruntuhan, korban jiwa terus bertambah. Tempo/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Pekerjaan Umum mengirimkan tim ahli struktur ke Sumatera Barat. Langkah ini diambil akibat banyaknya gedung dan bangunan publik yang luluh lantak akibat gempa di wilayah itu pada Rabu lalu.

"Kami ingin mengevaluasi penerapan Standar Nasional Indonesia dalam perencanaan struktur bangunan rumah dan gedung di sana," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono tadi malam.

Menurut Budi, dari banyaknya bangunan publik dan rumah yang roboh dalam bencana itu, diduga ada kelalaian dalam penerapan standar nasional itu. Padahal Padang daerah rawan gempa, sehingga seharusnya standar itu diterapkan sebagai syarat untuk bisa memperoleh Izin Membangun Bangunan. "Ini tak cuma di Padang, tapi juga di banyak daerah," kata Budi.

Akibatnya, bukan cuma bangunan lama yang ambles dan roboh, gedung baru pun rebah dengan struktur yang terlihat seperti masih utuh. "Robohnya (jadi) rada aneh," ujarnya.
Yuskar Lase, pakar struktur bangunan tahan gempa dari Universitas Indonesia, mengatakan bangunan publik mestinya tidak roboh akibat gempa berkukatan 7,6 pada skala Richter jika peraturan dan ketentuan dalam SNI 2002 diikuti. "Peraturan yang ada sudah mengantisipasi kekuatan gempa yang jauh lebih besar, yakni 8-8,5 skala Richter," katanya.

Caranya di antaranya menerapkan konsep tiang kolom yang jauh lebih kuat daripada balok-baloknya. Konsep seperti ini membuat gempa besar hanya bisa merusak bangunan, tapi tidak sampai membuatnya roboh. "Konsep ini pulalah yang diadopsi di Jepang pascagempa Kobe 1995 dan juga negara-negara lainnya, seperti Selandia Baru dan Amerika Serikat," kata Yuskar.

Praktisi perencana bangunan yang juga anggota penasihat Gubernur DKI Jakarta di bidang struktur bangunan (publik) itu meyakinkan bahwa konsep dan teknik itu tidak lalu membuat konstruksi bangunan menjadi mahal. Yuskar menghitung, selisih biayanya dengan konstruksi bangunan konvensional cuma 5 persen. "Tapi banyaknya pemerintah daerah yang tidak melakukan diseminasi informasi ini membuat bangunan tahan gempa tidak populer dan tidak disadari," kata dia.

Wuragil

Berita terkait

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

1 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

5 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

5 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

6 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

6 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

6 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

6 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya