Hujan Meteor Leonid, Ada yang Beruntung dan Tak Sedikit yang Kecewa

Reporter

Editor

Kamis, 19 November 2009 10:49 WIB

AP| Manish Swarup

TEMPO Interaktif , New Delhi – Ribuan atau bisa jadi jutaan orang di Asia pada malam yang sama begadang bersama. Ya.. Rabu (18/11) dini hari lalu, menjadi penantian banyak orang yang ingin melihat hujan Meteor Leonid. Namun cuaca sepertinya tidak bersahabat di beberapa kawasan sehingga tak sedikit yang kecewa karena tak bisa melihat hujan meteor itu.

Satu kelompok astronom amatir yang terdiri dari 30 orang di India melihat hujan meteor di langit, saat mereka menyaksikannya di Siriska, sekitar 150 kilometer sebelah selatan New Delhi. “Tidak ada bulan di langit, jadi bagus untuk observasi,” ujar Yogeshwar Kanu Aggarwal, anggota Space Science Popularization Association of Communications and Educators “Kami dapat melihat kilatan cahaya selama hampir sepuluh detik.”

Sementara di Manila, ibu kota Filipina, cuaca tidak bersahabat karena langit mendung. Sebaliknya, di Thailand lebih dari sekitar 1.000 warganya begadang bersama di lapangan parkir di sudut-sudut Kota Bangkok untuk mendapatkan tempat yang luas dan tak terhalang. “Langit sangat cerah kami bisa melihat hujan meteor pada pukul 04.00 dini hari,” ujar Suranand Supawannakij, direktur Science Center for Education di Rangsit, sekitar 40 kilometer sebelah utara Bangkok. “Meteor berjatuhan dari segala penjuru. Menakjubkan sekali.”

Di Indonesia, dari beberpa komentar yang masuk di Tempo Interaktif, ada beberapa daerah yang bisa melihat. Namun ada pula di beberapa provinsi yang warganya kecewa karena cuaca mendung menghalangi untuk bisa melihat keindahan fenomena alam itu.

Menurut Awe di Magetan, dia melihat seperti percikan api. Awe mengaku melihat dari sawah dengan membawa tempat tidur kecil dan tidak lupa menyiapkan segelas kopi.

Advertising
Advertising

Sedangkan di Jakarta, Joey mengaku menyesal sekali. Pasalnya Jakarta cuaca mendung. Dia masih penasaran apakah ada tempat di Jakarta yang bisa untuk melihat hujan meteor ini. Hal yang sama dialami Nicky di Pekanbaru, Riau, yang juga tidak bisa melihat meski langit cerah. “Nyesel banget gak bisa melihat, padahal langit cerah berbintang,” ujarnya.

Sedangkan di Simeuleu, Aceh, Bulawan mengaku melihat sekitar sepuluh meteor berjatuhan. “Mungkin kalau tidak mendung akan terlihat banyak sekali,” tulisnya. “Sebab dengan kondisi mendung aja terlihat apalagi kalo langit cerah......”

Bulawan mengatakan bahwa beruntung bagi orang yang bisa melihat keluarbiasaan alam luar angkasa tersebut, “bagi yg belum beruntung masih ada tahun depan.. (klo ada umur panjang)...!”


AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.

Baca Selengkapnya

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.

Baca Selengkapnya

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.

Baca Selengkapnya

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.

Baca Selengkapnya

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.

Baca Selengkapnya

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.

Baca Selengkapnya

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.

Baca Selengkapnya

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.

Baca Selengkapnya

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.

Baca Selengkapnya

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.

Baca Selengkapnya