Padahal, selama ini mereka sengaja begadang untuk melihat fenomena alam yang langka ini. "Setiap malam kami terjaga, ingin tahu hujan meteor itu," kata salah seorang nelayan pesisir Sedati Sidoarjo, Muhammad Alimin Tauba, Senin (19/4).
Alimin tak sendirian. Selama dua hari lalu ia mengajak sejumlah nelayan setempat untuk melihat hujan meteor Lyrids. Bahkan, mereka menyiapkan kamera video dan kamera foto untuk bisa mendokumentasikannya. Namun Alimin mengaku tak kapok. Ia tetap bertekad akan begadang lagi agar bisa melihat hujan meteor yang puncaknya bakal terjadi pada 21 hingga 22 April mendatang.
Menempati pos jaga di sekitar pesisir Sedati, Alimin yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sidoarjo mulai mengamati angkasa sejak pukul 01.00 hingga subuh. Pengamatan ini dilakukan sembari menjaga lingkungan setempat.
Hujan meteor Lyrids mulai bisa dilihat sejak Jumat (16/4) dini hari hingga 26 April mendatang. Fenomena ini akan terlihat jelas oleh penduduk bumi di belahan utara. Masa puncak hujan meteor akan terjadi 21–22 April. Saat itu, diperkirakan ada 10-20 meteor yang muncul setiap jam.
EKO WIDIANTO