TEMPO Interaktif, Washington - Sepatu kulit tertua berusia sekitar 5.500 tahun yang lalu ditemukan di pegunungan Armenia.
Alas kaki yang terawat itu terbuat dari satu bagian kulit dengan ikatan tali di bagian depan dan belakang, sebagaimana dilaporkan hari Rabu di PLoS One, sebuah jurnal Perpustakaan Umum Sains.
Sepatu untuk kaki sebelah kanan itu ditemukan di sebuah gua bersama dengan bukti pendudukan manusia lainnya. Sepatu itu sudah penuh dengan rumput, dan diperkirakan berusia 5.637 dan 5.387 tahun yang lalu berdasarkan kulit sepatu.
"Ini adalah keberuntungan yang besar," kata arkeolog Ron Pinhasi dari University College Cork di Cork, Irlandia, yang memimpin tim peneliti.
"Kami biasanya menemukan pot rusak, tapi kami memiliki sedikit informasi mengenai kegiatan sehari-hari dari orang-orang kuno ini. "Apa yang mereka makan? Apa yang mereka lakukan? Mereka kenakan? Adalah suatu kesempatan untuk melihat sepatu ini ... memberikan kita sekilas kondisi dalam masyarakat," katanya dalam wawancara telepon.
Sebelumnya sepatu kulit tertua ditemukan di Eropa atau Asia berada di Otzi, "manusia es" yang ditemukan membeku di Alpen beberapa tahun yang lalu dan sekarang diawetkan di Italia. Otzi diperkirakan berusia 5.375 dan 5.128 tahun yang lalu, beberapa ratus tahun lebih baru daripada sepatu Armenia.
Sepatu Otzi terbuat dari kulit rusa dan beruang yang disatukan dengan tali kulit. Sepatu Armenia tampaknya terbuat dari kulit sapi, kata Pinhasi.
Sandal kuno telah ditemukan di sebuah gua di Missouri, tetapi mereka terbuat dari serat bukan dari kulit.
Sepatu yang ditemukan di Armenia yang sekarang ditemukan dalam lubang, bersama dengan panci rusak dan beberapa tanduk kambing liar.
AP | EZ
Berita terkait
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?
20 hari lalu
Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?
Baca SelengkapnyaPencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023
39 hari lalu
Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing
41 hari lalu
Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaRencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal
44 hari lalu
Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.
Baca SelengkapnyaArkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?
45 hari lalu
Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.
Baca SelengkapnyaPublikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya
46 hari lalu
Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong
4 Maret 2024
Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung
Baca SelengkapnyaArab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam
6 Februari 2024
Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi
Baca SelengkapnyaBersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi
28 Desember 2023
Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.
Baca Selengkapnya6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia
21 November 2023
Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.
Baca Selengkapnya