TEMPO Interaktif, Bandung - Hujan meteor terkadang menawarkan keindahan lain. Tak cuma siraman bintang jauh yang akan menghiasi langit malam, fireball juga bisa muncul sewaktu-waktu.
Fireball itu menjadi harapan Avivah Yamani, seorang penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan, Bandung. “Tahun lalu ada teman astronom di Sumatera yang katanya dapat (melihat) fireball,” katanya, Kamis (12/8). Bintang jatuh itu terlihat cukup besar dan terang melintas di langit.
Adapun hujan meteor Perseid, kata dia, biasanya hanya terlihat seperti sekilas sinar yang lewat dengan cepat. Arahnya menyebar ke berbagai arah dari sekitar rasi bintang Perseus. “Kalau langit cerah, kita jarang banget bisa lihat hujan meteor apalagi dapat fireball,” ujarnya.
Menurut peneliti senior Astronomi dan Astrofisika dari Lapan Thomas Djamaluddin, fireball bisa saja muncul diantara hujan meteor, namun kemungkinannya tipis. Menurut dia, fireball bukan bagian dari hujan meteor. “Fireball berasal dari batuan sisa antariksa atau planet yang jatuh secara sporadis,” katanya.
Hujan meteor Perseid yang berlangsung 7-15 Agustus, akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus ini. Masyarakat Indonesia dari Aceh sampai Papua bisa melihatnya di langit arah timur laut mulai pukul 02.00-05.00 dinihari waktu setempat. Setiap menit, bakal jatuh satu sampai dua meteor.